Bola.com, Jakarta - Bintang Sporting CP, Viktor Gyokeres, kini menjadi satu di antara striker paling ditakuti di Eropa.
Perjalanannya yang luar biasa dari masa kecil hingga mencetak hattrick melawan Manchester City di Liga Champions telah membuatnya menjadi incaran banyak klub besar, termasuk Arsenal dan Manchester United.
Baca Juga
Advertisement
Bjorn Thuresson, presiden klub pertama Viktor Gyokeres, IFK Aspudden-Tellus, mengungkapkan bagaimana sang pemain sejak kecil sudah menunjukkan dedikasi luar biasa.
"Dia sangat berdedikasi dan fokus – dia tidak pernah membicarakan hal lain selain sepak bola," ujar Thuresson.
"Jika kita berbicara tentang ayah-ayah yang memaksa anaknya, saya pikir kasus Viktor justru kebalikannya."
Bahkan sejak usia muda, Viktor Gyokeres selalu mencari cara tercepat untuk mencetak gol, terlepas dari posisinya di lapangan. Filosofi ini yang terus menjadi ciri khasnya hingga kini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Performa Gemilang di Sporting CP
Gyokeres bergabung dengan Sporting CP dari Coventry pada musim panas 2023 dalam kesepakatan senilai 21 juta pound. Dalam waktu singkat, ia telah menjadi satu di antara striker paling mematikan di Eropa.
Hingga kini, ia mencetak 33 gol dalam 25 pertandingan untuk klub dan timnas musim ini, menjadikannya pencetak gol terbanyak bersama di Liga Champions.
David Novo, editor eksekutif surat kabar Record di Portugal, membandingkan Gyokeres dengan Erling Haaland.
"Saya tidak suka membuat perbandingan, tapi dia memiliki beberapa aspek yang mirip dengan Haaland," kata Novo.
"Dia kuat secara fisik, cepat, dan sangat bertenaga. Jika Gyokeres terus berkembang di liga yang lebih besar, dia bisa mencapai level yang serupa."
Advertisement
Peran Ruben Amorim
Ruben Amorim, yang saat ini melatih Manchester United, berperan penting dalam membawa Gyokeres ke Sporting. Amorim menganggap striker asal Swedia ini sangat cocok dengan sistem permainannya.
Selain kemampuan mencetak gol, pergerakan Gyokeres yang cerdas sering kali membuka ruang bagi rekan-rekannya.
"Ruben memainkan peran penting dalam perkembangan Gyokeres," kata Novo.
"Sekarang, kita akan melihat bagaimana dia tampil tanpa Ruben. Saya yakin dia akan terus menjadi mesin gol."
Masa Depan di Liga Top Eropa
Gyokeres memiliki klausul pelepasan sebesar 100 juta euro, tetapi laporan terbaru menyebutkan ia bisa dilepas dengan harga yang lebih rendah.
"Rasanya hampir mustahil bagi Gyokeres untuk tetap di Sporting musim depan," tambah Novo.
"Saya pikir takdirnya adalah bermain di Premier League, La Liga, atau Bundesliga. Sporting tidak akan bisa menghentikan transfer besar itu."
Novo juga menyoroti bahwa hubungan Gyokeres dengan Amorim bisa menjadi keuntungan bagi Manchester United. Namun, ia percaya bahwa striker ini juga cocok dengan gaya bermain Arsenal.
Advertisement
Awal Perjalanan dari Stockholm
Gyokeres memulai perjalanannya di IFK Aspudden-Tellus, sebuah klub kecil di Stockholm, saat berusia lima tahun. Ayahnya, Stefan, menjadi pelatih di klub tersebut. Bermain di lapangan berkerikil, Gyokeres segera menarik perhatian karena kecepatan dan kekuatannya.
"Dia menonjol," kenang Thuresson.
"Pelatih dari kelompok lain sering berkata, 'Pernahkah kamu melihat anak itu? Dia sangat cepat dan mencetak banyak gol'."
Setelah meninggalkan Aspudden-Tellus pada usia 16 tahun, ia bergabung dengan IF Brommapojkarna dan mulai bertransformasi menjadi striker murni.
Perjalanan ini membawanya ke Brighton pada 2018, meski ia kesulitan bersinar di sana.
Namun, kepindahannya ke Coventry pada 2021 menjadi titik balik. Gyokeres mencetak 18 gol di musim pertamanya dan 22 gol di musim keduanya, sebelum akhirnya pindah ke Sporting.
Selebrasi Unik dan Pengaruh di Swedia
Popularitas Gyokeres di Swedia terus meningkat, terutama setelah hattrick melawan Manchester City. Anak-anak mulai meniru selebrasi khasnya, yaitu mengunci tangan untuk membentuk topeng.
Selebrasi ini terinspirasi dari karakter Bane di film The Dark Knight Rises.
"Nobody cared until I put on the mask (Tidak ada yang peduli sampai saya memakai topeng)," tulis Gyokeres di Instagram, mengutip dialog Bane yang diperankan oleh Tom Hardy.
Advertisement
Potensi Transfer Besar
Gyokeres kini menjadi pusat perhatian klub-klub besar Eropa. Penampilan gemilangnya melawan Arsenal di pertandingan Liga Champions hanya akan meningkatkan daya tariknya.
Dengan kemampuan luar biasa dan potensi besar, tidak diragukan lagi bahwa Gyokeres akan menjadi satu di antara bintang utama di masa depan sepak bola Eropa.
Sumber: The Standard