Bola.com, Jakarta Debut Ruben Amorim sebagai pelatih kepala Manchester United (MU) langsung diuji melawan tim promosi, Ipswich Town, Minggu (24/11/2024).
Ekspektasi tinggi para fans pada laga debutnya ternyata tidak sesuai ekspektasi yang dibesar-besarkan oleh media saat minggu-minggu jeda internasional.
Baca Juga
Advertisement
Hasil imbang 1-1 di kandang Ipswich Town menjadi bukti jika proses adaptasi masih diperlukan Amorim untuk membawa The Reds Devils sesuai keinginannya. Debut Ruben Amorim sebagai pelatih pada laga tersebut sedikit memberi gambaran awal arah masa depan MU.
Seiring berjalannya waktu dengan pemahaman filosofi yang bakal diterapkan Amorim, tentu akan bisa mengevaluasi sistem permainan skuad Setan Merah dengan melakukan beberapa penyesuaian yang diperlukan.
Dengan berlakunya filosofi baru khas Amorim di MU, mari kita coba buat prediksi nasib delapan pemain berikut setelah laga perdana Amorim.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Amad Diallo - Bertahan
Amad Diallo mencuri perhatian pada pertandingan melawan Ipswich dengan penampilannya yang luar biasa. Sayap muda asal Pantai Gading ini, sebelumnya jarang mendapat kesempatan di bawah asuhan Erik ten Hag, tapi dalam strategi Amorim tampil impresif.
Dalam formasi 3-4-3, Amad ditempatkan sebagai bek sayap dan langsung bisa memberikan kontribusi positif dengan membuat assist untuk gol pembuka MU yang dicetak Marcus Rashford di awal pertandingan.
Meski masa kontraknya tinggal satu tahun lagi, penampilan solidnya di Portman Road dapat memberi potensi akan dicoba tetap bertahan MU untuk musim depan. Dengan skill menyerang dan bertahan mumpuni, Amad terlihat cocok dengan filosofi Amorim yang bermain dinamis dari lini sayap.
Advertisement
Antony - Pergi
Berbeda dengan Amad, masa depan Antony di Old Trafford semakin suram. Pemain Timnas Brasil yang direkrut dengan biaya besar senilai £86 juta, tampaknya gagal menyesuaikan diri dengan taktik baru Amorim.
Upaya pelatih asal Portugal tersebut untuk mencoba Antony sebagai bek sayap dalam sesi latihan tampaknya tidak berhasil, dan ini terlihat dari keputusan sang pelatih tidak sama sekali menurunkan Antony pada pertandingan melawan Ipswich.
Dalam skenario ini, kepergian Antony tampaknya menjadi solusi terbaik bagi semua pihak, baik bagi pemain yang tentu ingin mendapat lebih banyak menit bermain, maupun bagi MU yang tak mau rugi membayar mahal gaji sang pemain asal Brasil tersebut.
Andre Onana - Bertahan
Posisi penjaga gawang tampaknya menjadi salah satu posisi yang tidak perlu dikhawatirkan Amorim. Andre Onana, yang di awal musim sempat mendapat kritik setelah melakukan beberapa blunder, kini telah menemukan performa terbaiknya.
Penampilan apik saat menghadapi Ipswich, di mana banyak melakukan beberapa penyelamatan krusial, membuktikan jika sang penjaga gawang asal Kamerun tersebut bisa diandalkan di bawah mistar MU.
Performanya yang cukup konsisten, Onana diprediksi akan tetap menjadi pilihan utama Amorim di bawah mistar gawang. Pria 28 tahun itu telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kiper terbaik di Liga Primer dengan memberikan rasa aman meski sebelumnya sempat diragukan pasca kepergian David De Gea.
Advertisement
Casemiro - Pergi
Masa depan Casemiro di Old Trafford tampaknya tidak terlalu cerah. Meskipun sempat bersinar di bawah pelatih interim, Ruud van Nistelrooy. Performa Casemiro di bawah asuhan Ten Hag hingga Amorim terus menunjukkan penurunan.
Buktinya ketika diturunkan bersama Christian Eriksen di lini tengah saat melawan Ipswich kemarin, duet tersebut tidak mampu memberikan performa yang diharapkan Amorim.
Pada usia 32 tahun, kemampuan fisik Casemiro mulai menurun, ini membuat masa depannya di MU semakin diragukan. Amorim kemungkinan lebih memilih pemain muda seperti Kobbie Mainoo dan Manuel Ugarte, yang sesuai dengan permainan cepat dan agresif.
Kepergian mantan pemain Real Madrid tersebut tampaknya diprediksi hanya tinggal menunggu waktu, terutama jika ada tawaran menarik yang datang pada jendela transfer berikutnya.
Noussair Mazraoui - Bertahan
Mazraoui tampil cemerlang dalam pertandingan melawan Ipswich, aksi fleksibilitasnya menjadi nilai tambah bagi tim asuhan Ruben Amonim ini. Dengan harga transfer hanya 17 juta Poundsterling pada musim panas lalu, Mazraoui dianggap jadi rekrutan sukses MU.
Dalam pertandingan tersebut, Mazraoui membuktikan kemampuannya tidak hanya sebagai bek sayap tetapi juga bek tengah, permainannya pada sistem defensif MU mungkin akan berguna bagi taktik Amorim.
Kehadirannya memberi stabilitas yang dibutuhkan lini pertahanan, dan bisa bermain di berbagai posisi membuatnya jadi aset berharga. Dalam skenario startegi Amorim, Mazraoui diprediksi bisa beradaptasi dengan cepat, ini tentu memberikan opsi tambahan bagi MU di lini sayap belakang.
Advertisement
Joshua Zirkzee - Pergi
Penampilan Zirkzee yang kian menurun membuat masa depannya di Old Trafford diragukan. Setelah mencetak gol penting pada kemenangan 1-0 atas Fulham (17/8/2024), penyerang asal Belanda ini tidak mampu mengulangi penampilan apiknya.
Dalam 11 pertandingan Premier League terakhir, pemuda 23 tahun tersebut gagal mencetak gol, termasuk penampilan melawan Ipswich yang dinilai masih kurang mengesankan bagi Amorim.
Isu kepindahannya pada bursa transfer Januari mendatang mulai mencuat. Amorim sendiri dikabarkan tidak keberatan jika Zirkzee pergi, mengingat masih minimnya kontribusi sang penyerang bagi MU.
Diogo Dalot - Bertahan
Di tengah banyaknya kritik terhadap performa MU yang tak pasti, Diogo Dalot berhasil mempertahankan reputasinya sebagai bek sayap yang solid. Meski kerap menjadi sasaran kritik, pemain Timnas Portugal ini terus konsisten dalam 18 bulan terakhir, sehingga mendapat perpanjangan kontrak pada Mei 2023.
Dalot juga tampil cukup baik saat melawan Ipswich, meskipun keberadaan Mazraoui sebagai pesaing di posisi bek sayap menjadi tantangan tersendiri. Amorim tampaknya mengakui kualitas Dalot sebagai pilihan bek utama, kombinasi dengan Mazraoui tampaknya bisa jadi kunci membentuk pertahanan yang kukuh.
Advertisement
Marcus Rashford - Pergi
Marcus Rashford berada di posisi yang sulit setelah pertandingan pertama di bawah kepemimpinan Amorim. Pada pertandingan melawan Ipswich, ia memulai laga sangat baik dengan mencetak gol cepat.
Namun sayang, performanya menurun drastis di sisa pertandingan, Rashford tampak kehilangan intensitas dan tidak memberikan kontribusi berarti di lini serangan sehabis mencetak gol.
Tentu masa depan Rashford di MU kembali dipertanyakan, terutama sistem permainan Amorim yang tampaknya tidak memberikan ruang bagi sang pemain yang lebih menyukai posisi di sayap kiri ini, seperti yang diakui Rashford.
Jika penampilannya tidak segera membaik dan tidak bisa cepat beradaptasi dengan skema baru, kemungkinan besar Rashford harus mencari klub lain. Pindah ke City dan dilatih Pep Guardiola menjadi salah satu opsi menarik bagi striker Timnas Inggris itu.
Sumber: Football365
Penulis: Muhamad Luthfi Ma'ruf (Magang MSIB 7)