Bola.com, Jakarta Playmaker Manchester City, Kevin De Bruyne, menghadapi masa depan yang belum jelas di Etihad Stadium akibat belum memperpanjang kontrak meski akan berakhir pada musim panas mendatang.
Hal tersebut membuat manajer City, Pep Guardiola, mengungkapkan kekhawatirannya tentang kemungkinan De Bruyne tidak bertahan di klub lagi pada musim berikutnya jika masih tidak dalam performa terbaiknya.
Baca Juga
Advertisement
Guardiola menegaskan bahwa masa depan De Bruyne bergantung pada keinginannnya untuk kembali ke level permainan terbaik yang telah ditunjukkan selama hampir satu dekade bersama The Cityzen.
Kevin De Bruyne yang kini berusia 33 tahun, direkrut City dari Wolfsburg pada tahun 2015 dengan nilai transfer sebesar 55 juta poundsterling. Sejak saat itu, ia menjadi salah satu pemain kunci dalam membantu meraih berbagai gelar juara.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cedera Parah
Namun, cedera menjadi penghalang bagi De Bruyne untuk mempertahankan performa level puncaknya, terutama dalam beberapa bulan terakhir. Cedera Femur pada otot paha membuatnya absen selama 43 hari.
Tercatat penampilan terakhir De Bruyne sebagai starter adalah saat City menghadapi Inter Milan di Liga Champions (19/9/2024). Sejak itu, pemain Timnas Belgia tersebut masih berjuang untuk pulih sepenuhnya dari masalah cedera yang mengganggu.
Bahkan, De Bruyne mengungkapkan selama dua bulan terakhir mengalami masalah pada bagian perut yang menghambat kemampuannya menendang bola dengan baik seperti biasanya.
Advertisement
Komentar Pep Guardiola
Guardiola menegaskan jika De Bruyne akan membuat keputusan yang jujur terkait masa depannya di Manchester City. Guardiola membandingkan situasi De Bruyne dengan mantan pemain City lain, David Silva, yang meninggalkan klub setelah merasa sudah selesai.
Menurut Guardiola, De Bruyne memiliki mentalitas yang sama, di mana tidak ingin berada di posisi yang merugikan tim. Jika masih tidak dapat tampil dalam performa terbaiknya, maka keputusan untuk meninggalkan klub bisa jadi opsi terbaik.
"Saya yakin, Kevin ingin menyelesaikan kariernya di sini dalam kondisi terbaiknya," ujar Guardiola.
"Jika dia merasa tidak bisa memberikan yang terbaik lagi seperti yang telah dia lakukan selama sepuluh tahun terakhir, saya tidak berpikir dia akan tetap di sini."
Fokus Pemulihan
De Bruyne sendiri mengakui jika kondisi fisiknya menjadi prioritas utama sebelum memutuskan masa depannya. Pada awal musim panas lalu, pembicaraan kontrak sempat dilakukan dengan manajemen City, tetapi cedera yang menimpa membuatnya menunda segala negosiasi hingga benar-benar pulih.
"Saat ini, saya lebih memilih fokus pada pemulihan. Saya ingin memastikan bahwa saya bisa bermain sepak bola dengan baik lagi sebelum memikirkan masa depan," kata Kevin De Bruyne.
Untuk saat ini, De Bruyne maupun Guardiola sepakat fokus utama adalah mengembalikan performa terbaik sang playmaker. Jika De Bruyne bisa kembali fit dan tampil konsisten, negosiasi kontrak akan dilanjutkan. Namun, jika gagal ke top performa, keputusan lebih sulit mungkin harus diambil oleh kedua belah pihak.
Advertisement