Bola.com, Jakarta - Peneliti dari Wrocław University of Health and Sport Sciences di Polandia memperingatkan bahwa para pemain menghadapi "risiko sangat tinggi mengalami tekanan panas ekstrem" di 10 dari 16 stadion yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.
Marek Konefał, satu di antara penulis penelitian, menyatakan, "Sudah saatnya kita mempertimbangkan kembali kalender acara olahraga".
Baca Juga
Sumardji Beberkan Target Timnas Indonesia pada Piala AFF 2024: Masuk Final Saja Sudah Bagus
Mohamed Salah Digoda Gaji Fenomenal jika Mau Pindah ke Arab Saudi, Bayarannya Bisa Melebihi Cristiano Ronaldo
Kembali ke Timnas Indonesia dan Bisa Duet Lagi Dengan Marselino Ferdinan, Ronaldo Kwateh Optimistis Berbicara Banyak di Piala AFF 2024
Advertisement
Pada musim panas 2026, pemain yang bermain di Piala Dunia 2026 diperkirakan harus bertanding dalam suhu mencapai 49,5°C (121,1°F).
Stadion-stadion venue Piala Dunia 2026 yang dianggap paling berisiko menghadirkan "tekanan panas yang tidak dapat diterima" berada di Dallas (AT&T Stadium), Houston (NGR Stadium), dan Estadio BBVA di Monterrey.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tekanan Terbesar
FIFA saat ini merekomendasikan jeda pendinginan jika suhu "wet bulb" melebihi 32°C. Namun, para ilmuwan khawatir bahwa metrik ini meremehkan tekanan yang dialami atlet di lapangan karena hanya mempertimbangkan panas dan kelembapan eksternal.
"Selama aktivitas fisik intens, tubuh menghasilkan panas dalam jumlah besar akibat kerja otot pemain," jelas Katarzyna Lindner-Cendrowska, ilmuwan iklim dari Polish Academy of Sciences dan penulis utama penelitian.
"Hal ini akan meningkatkan beban panas keseluruhan pada tubuh atlet."
Dari hasil analisis data, ditemukan bahwa tekanan terbesar akan terjadi antara pukul 14.00 hingga 17.00 di hampir semua stadion, kecuali satu stadion saja.
Advertisement
Pemanasan Global
Pemanasan global yang memicu kenaikan suhu ini sudah terbukti sebagai dampak ulah manusia. Dengan ironi, Piala Dunia FIFA 2026 disponsori oleh Aramco, perusahaan produsen minyak terbesar di dunia asal Arab Saudi.
Sementara itu, Piala Dunia 2034 tampaknya akan berlangsung di Arab Saudi, membuat pernyataan Presiden FIFA, Gianni Infantino, bahwa ia "senang menyambut Aramco ke keluarga global FIFA" mungkin akan menjadi bahan kritik di masa depan.
Thessa Beck, peneliti iklim dan kesehatan di ISGlobal yang tidak terlibat dalam studi ini, menekankan pentingnya memastikan keselamatan para penonton.
"Meski penonton tidak seaktif para pemain, banyak dari mereka adalah lansia, anak-anak, atau individu dengan kondisi kesehatan tertentu," katanya.
Sumber: Inside World Football