Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola berhasil membawa Manchester City meraih kesuksesan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Namun pada musim ini, Man City seperti kehilangan taji dan mulai kepayahan bersaing meraih gelar juara.
Pelatih berusia 53 tahun tersebut mulai mengasuh The Citizens pada Juli 2016. Di bawah asuhan Pep Guardiola, Manchester City mampu menjadi satu di antara klub yang disegani di Inggris dan Eropa.
Baca Juga
5 Pemain MU yang Membelot ke Man City: Carlos Tevez Paling Kontroversial
Ketika Pep Guardiola Rindukan Sosok Jack Grealish Saat Bantu Man City Raih Treble Winners: Saya akan Membantunya
Umumkan Pemecatan Shin Tae-yong, Ketum PSSI Erick Thohir Senggol Rival Sekota Manchester United, Waduh Ada Apa Nih ?
Advertisement
Selama delapan tahun menjalani karier di Man City, Guardiola berhasil membawa pasukannya merengkuh 18 titel juara. Torehan tersebut membuat pelatih asal Spanyol itu menjadi manajer tersukses sepanjang sejarah Manchester City.
Memasuki musim ini, City racikan Pep Guardiola masih digadang-gadang sebagai kandidat kuat peraih gelar juara, baik itu kompetisi domestik ataupun Eropa. Namun belakangan, The Citizens seperti kehilangan taji.
Mereka tak pernah menang dalam tujuh pertandingan terakhir diseluruh ajang, dengan perincian enam kekalahan dan sekali imbang. Pada laga teranyar, The Reds keok 0-2 dari Manchester City pada laga pekan ke-13 Premier League, 1 Desember 2024.
"Kami tidak berpikir soal jadi juara atau kehilangan (gelar juara), kami tidak ada di situasi untuk berpikir soal apa yang akan terjadi di akhir musim. Pada akhirnya kami tidak menang karena kami tidak pantas. Kami juara di masa lalu karena kami memang layak," ucap Guardiola.
Jika terus menerus menelan hasil buruk, Pep Guardiola bisa kehilangan jabatannya sebagai manajer Manchester City. Lantas, siapa saja kandidat yang cocok untuk menggantikan posisi Guardiola di City.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Michel (Girona)
Pelatih berusia 49 tahun tersebut memiliki karier yang cukup oke bersama Girona. Pada musim lalu, Michel berhasil membuat Girona finis di urutan ketiga klasemen akhir La Liga.
Hasil tersebut membuat klub yang dijuluki Blanquivermells tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarah berlaga di Liga Champions musim ini. Pada musim 2024/2025, penampilan Girona juga cukup oke.
Di La Liga, mereka kini berada di tempat kedelapan dengan nilai 22, namun di Liga Champions menghuni tempat ke-30 dari 36 klub yang berlaga di league phase. Status Girona yang merupakan klub satelit Manchester City membuat Michel bisa saja digaet untuk menggantikan Pep Guardiola.
Â
Advertisement
Xabi Alonso (Bayer Leverkusen)
Xabi Alonso yang saat ini menjabat sebagai pelatih Bayer Leverkusen, adalah satu di antara calon yang paling banyak dibicarakan sebagai pengganti Guardiola di Manchester City.
Saat masih aktif bermain, Alonso dikenal sebagai gelandang yang memiliki pemahaman mendalam tentang taktik sepak bola. Pemahaman itu dia terapkan dalam filosofi kepelatihannya di Leverkusen.
Meski baru lima tahun menjalani karier sebagai pelatih, keberhasilannya membawa Bayer Leverkusen meraih trofi Bundesliga dan DFB Pokal musim lalu, plus DFL Supercup 2024, layak diacungi jempol.
Bersama Leverkusen, pelatih asal Spanyol tersebut telah berhasil mengubah tim menjadi lebih menyerang dan agresif, dengan penguasaan bola yang solid, dan itu adalah nilai-nilai yang sejalan dengan gaya Guardiola.
Namun, Man City tak akan begitu saja mudah mendapatkan tanda tangan Xabi Alonso. Selain masih terikat kontrak dengan Bayer Leverkusen hingga 30 Juni 2026, pelatih berusia 43 tahun tersebut juga diincar Real Madrid.
Â
Mikel Arteta (Arsenal)
Mikel Arteta adalah satu di antara calon manajer yang paling sering disebut-sebut layak menggantikan Pep Guardiola di Man City. Sebagai mantan asisten Guardiola di City, Arteta khatam betul filosofi dan gaya permainan yang diterapkan kompatriotnya tersebut.
Setelah sukses membawa Arsenal kembali ke puncak persaingan Premier League dan meraih banyak pujian atas transformasi tim, manajer asal Spanyol itu kini dianggap sebagai satu di antara manajer muda berbakat di dunia.
Mikel Arteta memiliki kemampuan untuk mengembangkan pemain muda, dan membangun tim yang kompetitif dengan dasar filosofi permainan yang menyerang dan penguasaan bola.
Dia juga memiliki pendekatan yang lebih pragmatis jika diperlukan, sesuatu yang mungkin dibutuhkan untuk menggantikan Pep Guardiola yang kadang sangat idealistis dalam pendekatannya.
Keberhasilan mendongkrak performa Arsenal dapat menjadi bukti jika dia siap untuk melangkah lebih jauh, bahkan melatih klub sekelas Manchester City.
Â
Advertisement
Vincent Kompany (Bayern Munchen)
Vincent Kompany adalah satu di antara legenda terbesar dalam sejarah Manchester City. Penggemar Man City pastinya akan sangat senang melihat Kompany kembali ke Etihad Stadium sebagai manajer.
Saat ini, eks bek Timnas Belgia tersebut mengasuh Bayern Munchen. Sempat diragukan, Vincent Kompany justru mampu membuat Die Bayern tampil impresif.
Dia sukses membawa The Bavarians nyaman bercokol di puncak klasemen sementara Bundesliga dengan nilai 30, unggul empat poin atas Eintracht Frankfurt di posisi kedua. Adapun di klasemen league phase Liga Champions, Bayern Munchen menghuni posisi ke-13 dengan torehan sembilan poin.
Meski pengalaman di dunia manajerial baru lima tahun, pemahaman Vincet Kompany di dunia sepak bola tak perlu diragukan lagi. Bukan mustahil Kompany bisa menjadi pengganti yang tepat dari Pep Guardiola di Manchester City.
Sumber: Berbagai sumber