Bola.com, Manchester - Manchester City kembali mengejutkan publik sepak bola dunia. Erling Haaland dkk kembali menelan kekalahan, kali ini dari Aston Villa dengan skor 1-2 di Villa Park pada Sabtu (21/12/2024).
Kekalahan dari The Villans ini menjadi yang kesembilan bagi Man City dalam 12 pertandingan terakhir. Statistik mencatat bahkan hanya ada satu kemenangan yang berhasil diraih City selama periode tersebut.
Baca Juga
VIDEO: Pep Guardiola dan Erling Haaland Selisih Paham Soal Buruknya Penampilan Manchester City Musim Ini
Hal Buruk dari Man City Saat Ini, Banyak Ruang Terbuka dan Kebobolan Banyak Gol: Salah Pep Guardiola?
Pep Guardiola Bantah Performa Anjlog Man City karena Ketergantungan pada Rodri: Ohh, Faktornya Banyak
Advertisement
Situasi ini membuat manajer Pep Guardiola pusing tujuh keliling serta merenungkan kondisi tim yang dianggapnya sedang menjalani kehidupan 180 derajat berbeda di dunia sepak bola.
Musim ini, Manchester City jauh dari harapan setelah sukses besar pada musim-musim sebelumnya. Guardiola membeberkan timnya kini berada di sisi satunya dari performa yang biasanya luar biasa.
"Ketika kami memenangkan banyak pertandingan dan gelar, saya selalu mengatakan bahwa akan ada saatnya kami kalah," ujar Guardiola, seperti dikutip dari Sportmole, Senin (23/12/2024).
"Ketika kami menang 13 atau 14 pertandingan atau 10 pertandingan dan kami hanya kalah satu kali. Tapi sekarang berbeda, apa yang terjadi? Begitulah sepak bola." tambah Pep Guardiola.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Murni Bagian dari Sepak Bola
Menurutnya, kekalahan-kekalahan yang dialami Man City akhir-akhir ini adalah bagian alami dari sepak bola. Namun, pola performa buruk yang tak wajar belakangan ini menjadi tanda jika City sedang menghadapi tantangan besar.
“Kami menang banyak sebelumnya, itu luar biasa, tetapi sekarang kami mengalami hal yang tidak terduga. Hidup memberikan tantangan seperti ini, dan kami harus menghadapinya,” tambahnya.
Advertisement
Faktor Mental dan Tekanan Tinggi
Bek muda Man City, Rico Lewis, turut memberikan pandangan tentang penurunan performa timnya. Ia mengungkapkan kebobolan gol pertama sering kali menjadi titik kritis yang memengaruhi mental para pemain untuk melanjutkan permainan.
“Ketika kami kebobolan, itu terasa seperti sesuatu yang tidak boleh terjadi. Padahal, kebobolan adalah bagian dari permainan. Namun karena kami memiliki standar tinggi, ketika itu terjadi, kami sangat kecewa dengan diri sendiri,” kata Lewis.
Lewis juga menyinggung bagaimana tekanan dan rasa frustrasi tim terkadang memperparah keadaan. Tekanan tinggi tersebut menyebabkan bisa lebih banyak membuat kesalahan di lapangan.
"Di awal musim, kami bisa bangkit dengan cepat setelah kebobolan. Namun kini, mungkin karena kelelahan, kepercayaan diri, atau hal lainnya, kami kesulitan untuk melakukannya," ungkapnya.
Apa Langkah Pep Selanjutnya?
Dengan jadwal pertandingan yang semakin padat, City dihadapkan pada tantangan besar untuk mengembalikan performa terbaik. Guardiola mengisyaratkan perubahan diperlukan, meskipun belum memiliki jawaban pasti.
“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Kami harus melihat dan fokus ke depan dan menemukan solusi bersama,” tegas Pep Guardiola.
Penurunan performa ini menjadi peringatan keras bagi Manchester City, yang sebelumnya dikenal sebagai tim unggulan di Inggris dan Eropa. Dengan performa yang sedang terpuruk, sebagai pelatih, Guardiola dituntut untuk segera bangkit sebelum tambah buruk kedepannya.
Penulis: Muhammad Luthfi Ma'ruf
Sumber: Sportmole
Advertisement