Bola.com, Jakarta - Keputusan pelatih Enzo Maresca yang jarang menggunakan pemain cadangan Chelsea menimbulkan pertanyaan tentang tingkat kepercayaannya terhadap para pemainnya.
Saat Enzo Maresca menerima tantangan menjadi pelatih kepala di Stamford Bridge, para penggemar The Blues berharap akan ada inovasi taktis, terutama kemampuan untuk memanfaatkan kedalaman skuad berbakat yang dimiliki tim London Barat tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi, pendekatan pelatih berusia 44 tahun itu baru-baru ini memunculkan keraguan dari banyak pihak.
Para pemain cadangan Chelsea mendapatkan waktu bermain yang sangat terbatas, meski performa mereka sebenarnya tidak buruk.
Musim 2024/2025 dimulai dengan rencana yang jelas: Chelsea akan merotasi pemain inti dan cadangan untuk menjaga kebugaran pemain kunci sekaligus membantu pemain yang jarang tampil agar tetap dalam performa terbaik. Namun, kenyataan berjalan tidak sesuai harapan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kebijakan Kaku
Chelsea ditahan imbang 0-0 secara mengecewakan oleh Everton (22-12-2024) dan kalah 1-2 di kandang sendiri dari Fulham (26-12-2024), meski memiliki keunggulan kecil.
Yang mencolok, dalam kedua laga tersebut, Maresca hanya melakukan empat pergantian pemain dari 15 opsi yang tersedia.
Kebijakan yang kaku ini memicu skeptisisme dari para ahli dan penggemar. Tampaknya pelatih asal Italia itu kurang percaya pada para pemain cadangan.
Bukti terkuatnya adalah dua laga terakhir Chelsea menjadi yang terburuk musim ini dalam hal xG (expected goals).
Kendati tim menunjukkan tanda-tanda kelelahan fisik dan kesulitan mengontrol permainan, Maresca tetap enggan memasukkan pemain cadangan untuk menciptakan terobosan. Hal ini membuat peluang untuk membalikkan keadaan tidak termanfaatkan.
Advertisement
Pendekatan Konservatif
Berbicara setelah kekalahan dari Fulham, Maresca mengungkapkan bahwa dia merasa tertekan untuk tidak melakukan terlalu banyak pergantian pemain. Namun, pendekatan ini dinilai konservatif, terutama mengingat jadwal padat Chelsea yang membutuhkan rotasi untuk menjaga stabilitas.
Masalahnya bukan hanya taktis, tetapi juga berdampak pada mentalitas tim. Seorang pelatih yang tidak memberi kesempatan kepada pemain pengganti dapat memengaruhi kesatuan tim.
Padahal, memiliki skuad yang dalam seharusnya menjadi keunggulan besar bagi Chelsea. Namun, penggunaan pemain yang terbatas malah berpotensi menjadi kelemahan.
Untuk berhasil di musim yang sulit ini, Maresca perlu mengubah pendekatannya. Dia harus menunjukkan bahwa kepercayaannya tidak hanya pada pemain inti, tetapi juga pada seluruh skuad.
Perubahan ini tidak hanya akan membantu Chelsea memaksimalkan potensi mereka, tetapi juga menjadi kunci bagi The Blues untuk kembali ke performa terbaik di periode mendatang.
Â
Sumber: The Athletic via The Chelsea News