Sukses


Ketika Kepercayaan Amorim kepada Onana di MU Memudar

Bola.com, Jakarta - Pelatih MU, Ruben Amorim, dikabarkan sedang mempertimbangkan merekrut penjaga gawang baru pada jendela transfer Januari ini.

Hal ini menjadi sinyal bahwa kepercayaannya terhadap Andre Onana mulai berkurang, seiring performa buruk yang ditunjukkan oleh penjaga gawang bernomor punggung 24 tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Andre Onana sebenarnya mengawali musim ini dengan sangat menjanjikan, dengan cepat merebut hati para penggemar dan staf pelatih MU.

Namun, dalam sebulan terakhir, performanya mengalami penurunan drastis. Dalam periode singkat, Onana membuat tiga kesalahan fatal yang langsung berujung pada gol lawan—sesuatu yang sulit diterima di klub sebesar MU.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Rangkaian Kesalahan Fatal

Kekalahan 2-3 dari Nottingham Forest (8-12-2024) menjadi awal dari rangkaian kesalahan Onana.

Tembakan Morgan Gibbs-White dari luar kotak penalti sebenarnya tidak terlalu berbahaya, tetapi Onana salah mengantisipasi dan melakukan lompatan terlalu dini sehingga bola meluncur ke gawang dengan mudah.

Di Liga Europa, menghadapi Viktoria Plzen (13-12-2024), Onana kembali melakukan blunder dengan salah mengontrol bola di depan gawang, yang langsung dimanfaatkan oleh lawan untuk mencetak gol.

Puncaknya terjadi pada kekalahan 0-2 melawan Wolves (27-12-2024), di mana Matheus Cunha mencetak gol dari situasi sepak pojok, sementara Onana gagal membaca arah bola dan terlihat tak berdaya menghadapi tekanan dari dua pemain lawan.

3 dari 4 halaman

Kritik dan Tekanan Meningkat

Kesalahan-kesalahan tersebut tak hanya merugikan tim dalam hal hasil pertandingan, tetapi juga membuat Onana menjadi sasaran kritik tajam dari para penggemar dan pakar sepak bola.

Gelombang kritik di media sosial makin memperbesar pertanyaan tentang kemampuan kiper berusia 28 tahun itu untuk tampil konsisten di level tertinggi.

Ruben Amorim, yang dikenal sangat menuntut stabilitas dan efektivitas dari para pemainnya, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

Menurut laporan Manchester Evening News, Amorim kini serius mempertimbangkan opsi untuk mendatangkan penjaga gawang baru di jendela transfer musim dingin.

Kendati MU memiliki Altay Bayindir dalam skuad, ia dinilai belum cukup kompetitif untuk menjadi pesaing serius bagi Onana.

4 dari 4 halaman

Bakat Besar dengan Masalah Konsistensi

Talenta Andre Onana sejatinya tidak diragukan lagi. Ia memiliki kemampuan khas penjaga gawang modern: permainan kaki yang baik, refleks cepat, dan pembacaan situasi yang tajam.

Namun, kelemahan terbesarnya adalah kurangnya konsistensi—faktor terpenting bagi seorang penjaga gawang di level profesional.

Di lingkungan yang keras seperti MU, di mana ekspektasi selalu tinggi, kesalahan yang berulang tidak hanya membebani pemain secara individu, tetapi juga memengaruhi moral tim secara keseluruhan.

Posisi Setan Merah yang kini terperosok ke peringkat ke-14 di Premier League menjadi alarm serius bagi semua pihak.

Onana masih memiliki peluang untuk memperbaiki diri dan kembali meraih kepercayaan dari staf pelatih serta penggemar. Namun, jika performanya tidak segera membaik, ia berisiko kehilangan tempatnya di tim utama.

Di Old Trafford, di mana persaingan sangat ketat, perubahan adalah hal yang tak terhindarkan bagi pemain yang gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya.

 

Sumber: MEN

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer