Bola.com, Jakarta - Nomor punggung 7 di Manchester United bukan sekadar angka; ini simbol prestise, bakat, dan kesuksesan. Sejumlah pemain legendaris telah mengenakan jersey ikonik ini, meninggalkan jejak tak terlupakan dalam sejarah klub.
Namun, tak semua yang mengenakannya mampu mencapai puncak prestasi. Artikel ini akan mengulas perjalanan nomor 7 di Manchester United, menyorot kisah sukses dan kegagalan yang menyertainya.
Eric Cantona dan Marco van Basten merupakan pesepak bola yang memutuskan untuk pensiun dini, siapakah yang lainnya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Era Kejayaan Nomor 7
George Best, ikon Manchester United era 1960-an, merupakan salah satu pemain pertama yang melekatkan nama besarnya pada nomor 7.
Selama 14 tahun membela Setan Merah (1961-1974), Best mencetak sejarah dengan meraih gelar European Cup (sekarang Liga Champions) pada musim 1967-1968 dan penghargaan Ballon d'Or.
Ia bermain sebanyak 470 kali dan mencetak 179 gol. Setelah Best, nomor 7 sempat berpindah tangan sebelum akhirnya menjadi milik Bryan Robson, gelandang andalan era Sir Alex Ferguson.
Robson, yang juga dikenal sebagai 'Captain Marvel', memimpin Manchester United selama 11 tahun, tampil dalam 461 laga dengan 99 gol dan meraih 11 trofi, termasuk dua gelar Premier League secara beruntun.
Kepemimpinannya yang luar biasa turut berperan dalam kebangkitan Manchester United.
Era 1990-an diwarnai oleh kehebatan Eric Cantona. Dengan nomor 7 di punggungnya, Cantona memimpin Manchester United meraih empat gelar liga dan dua piala liga antara tahun 1992 hingga 1997.
Gayanya yang karismatik dan kemampuannya di lapangan membuat Cantona menjadi legenda klub.
Setelah Cantona, tongkat estafet nomor 7 jatuh ke tangan David Beckham, salah satu pemain paling terkenal di dunia. Selama 11 musim (1992-2003) di Manchester United, Beckham mencetak 85 gol dan 98 assist dalam 394 penampilan, memenangkan enam gelar Liga Inggris dan satu Liga Champions.
Tendangan bebasnya yang akurat dan umpan silang presisi menjadi ciri khas permainan Beckham.
Cristiano Ronaldo, meskipun sumber yang diberikan tidak secara eksplisit menyatakan kesuksesannya dengan nomor 7 di Manchester United, merupakan pemain yang tak terbantahkan.
Prestasinya yang gemilang baik di Manchester United maupun klub lain, membuktikan kualitasnya sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
Namun, analisis lebih lanjut diperlukan untuk menilai secara spesifik kontribusinya dengan nomor 7 di Manchester United.
Antonio Valencia, meskipun hanya mengenakan nomor 7 selama satu musim (2012), juga patut disebut.
Kontribusinya yang signifikan dan kepemimpinannya sebagai kapten tim menunjukkan bahwa nomor 7 tetap membawa aura kesuksesan, meskipun hanya untuk waktu singkat.
Advertisement
Nomor 7 dan Tantangan Masa Kini
Namun, tidak semua pemain yang mengenakan nomor 7 di Manchester United mencapai kesuksesan yang sama.
Beberapa pemain seperti Mason Mount, Memphis Depay, dan Angel Di Maria, belum mampu memenuhi ekspektasi yang tinggi yang melekat pada nomor tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa nomor punggung hanyalah salah satu faktor penentu kesuksesan, dan kemampuan individu, kerja sama tim, serta strategi pelatih juga berperan penting.
Kesimpulannya, nomor 7 di Manchester United merupakan warisan yang sarat makna. Ia mewakili sejarah panjang klub dan para pemain hebat yang pernah memakainya.
Namun, nomor tersebut juga menjadi tantangan bagi para pemain yang mengenakannya, mengingatkan mereka akan standar tinggi yang harus dicapai.
Sukses atau tidaknya seorang pemain dengan nomor 7 di punggungnya, tergantung pada berbagai faktor, bukan hanya angka di jersey saja.