Sukses


Menanti Kegeniusan Mikel Arteta saat Arsenal Dihantam Krisis

Arsenal saat ini sedang mengalami krisis akibat sejumlah pemain pilarnya tumbang akibat cedera.

Bola.com, Jakarta - Arsenal sedang menghadapi krisis serius dalam skuad, tetapi kemampuan taktis Mikel Arteta akan menjadi faktor penentu apakah The Gunners mampu melewati tantangan dan tetap bersaing dalam perebutan gelar juara.

Sejak jendela transfer musim dingin ditutup tanpa tambahan pemain di lini serang, Arteta menekankan bahwa timnya harus lebih fleksibel untuk mengatasi absennya Bukayo Saka dan Gabriel Jesus. Namun, situasi makin rumit karena daftar pemain cedera Arsenal terus bertambah.

Arsenal sudah kehilangan Gabriel Martinelli selama lebih dari sebulan setelah mengalami cedera hamstring dalam kekalahan Carabao Cup melawan Newcastle. Kini, Kai Havertz juga dipastikan absen hingga akhir musim akibat cedera hamstring serius saat menjalani latihan di Dubai.

Kehilangan Havertz membuat Arsenal kini hanya memiliki tiga opsi di lini depan: Leandro Trossard, Raheem Sterling, dan Ethan Nwaneri.

Sementara itu, Saka belum sepenuhnya pulih dari cedera hamstring, meski sudah meningkatkan intensitas latihan. Di sisi lain, Gabriel Jesus dipastikan absen hingga akhir musim akibat cedera lutut.

Sebelum mengalami cedera, Havertz menjadi satu-satunya pilihan Arteta di posisi No. 9 setelah absennya Jesus.

Pekan lalu, Arteta bahkan mengakui bahwa Havertz kemungkinan akan bermain di setiap pertandingan hingga akhir musim. Namun, beban kerja yang terlalu tinggi membuat pemain asal Jerman itu akhirnya tumbang.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Beban Fisik Havertz yang Berat

Menurut statistik Premier League, Havertz dan Jesus termasuk striker yang paling banyak berlari per pertandingan.

Posisi No. 9 dalam skema Arteta menuntut stamina tinggi, terutama saat Arsenal bermain dengan intensitas tinggi.

Havertz menunjukkan penampilan terbaiknya meski Arsenal bermain dengan 10 pemain selama hampir satu jam dalam kemenangan 1-0 atas Wolves. Ia juga bermain 89 menit dalam kemenangan 5-1 melawan Manchester City serta 90 menit penuh saat melawan Newcastle.

Tingginya intensitas pertandingan membuatnya rentan cedera, meski Arteta pernah menyebutnya sebagai "mesin fisik".

3 dari 5 halaman

Siapa Pengganti Havertz?

Dengan absennya Havertz, Arsenal harus mencari alternatif di posisi No. 9. Leandro Trossard menjadi opsi utama karena telah 723 menit bermain sebagai false nine sejak bergabung dengan Arsenal.

Namun, kemampuannya mencetak gol tidak konsisten. Musim ini, Trossard baru mencetak lima gol, dan hanya satu gol dalam 18 laga terakhirnya.

Opsi lain, Raheem Sterling, juga sedang mengalami penurunan performa. Ia hanya mencetak satu gol di Carabao Cup dan gagal memanfaatkan beberapa peluang emas.

Sementara itu, Ethan Nwaneri, pemain muda berbakat Arsenal, bisa menjadi kejutan. Dengan tujuh gol dalam 700 menit permainan, ia memiliki konversi peluang terbaik dibanding pemain Arsenal lainnya musim ini.

Alternatif lain adalah mendorong gelandang untuk bermain sebagai striker, seperti Mikel Merino. Gelandang asal Spanyol itu memiliki postur yang ideal dan keunggulan dalam duel udara, tetapi belum pernah bermain di posisi ini sebelumnya.

4 dari 5 halaman

Dampak terhadap Perebutan Gelar

Saat ini, Arsenal tertinggal tujuh poin di belakang Liverpool setelah The Reds bermain imbang dengan Everton.

Jika ingin tetap dalam persaingan gelar, Arsenal tidak boleh lagi kehilangan poin. Namun, dengan kondisi lini serang yang terkikis, tantangan mereka kian berat.

Keputusan untuk tidak merekrut striker baru di bursa transfer Januari kini mulai dipertanyakan.

Arsenal sebenarnya sudah berusaha mengejar Ollie Watkins dari Aston Villa, tetapi gagal mendapatkannya. Mereka memilih menunggu hingga musim panas untuk mendapatkan striker berkualitas tinggi. Namun, keputusan itu bisa menjadi bumerang bagi Arsenal.

Kini, Arteta harus memanfaatkan sumber daya yang tersisa dan berharap para pemain yang cedera segera pulih. Ia mungkin harus lebih kreatif dalam meracik strategi, tetapi tak bisa dimungkiri bahwa peluang Arsenal merebut gelar kini jauh lebih sulit.

 

Sumber: Pain in the Arsenal

5 dari 5 halaman

Cek Persaingan di Liga Inggris Musim Ini

Selanjutnya: Beban Fisik Havertz yang Berat
Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer