Sukses


Jesse Lingard tentang Kepergiannya dari MU: Saya Enggak Kuat Mental Bermain di Sana dan Menangis, tapi Itu yang Terbaik

Jesse Lingard buka-bukaan tentang bagaimana ia menangis tersedu-sedu ketika akhirnya berpisah dengan MU.

Bola.com, Jakarta - Jesse Lingard meninggalkan MU pada 2022 setelah gagal mendapatkan kembali tempat di tim utama di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer.

Namun, kepergiannya dari Old Trafford ternyata meninggalkan kesedihan mendalam baginya.

Gelandang yang sempat menunjukkan potensi besar di awal kariernya ini mengalami pasang surut selama bermain di Old Trafford.

Setelah menembus akademi Manchester United pada 2011, ia menjalani serangkaian masa peminjaman ke Leicester City, Birmingham City, Brighton & Hove Albion, serta Derby County.

Lingard akhirnya mulai dikenal di tim utama MU pada musim 2015/16 di bawah kepelatihan Louis van Gaal dan tetap menjadi bagian dari skuad saat Jose Mourinho mengambil alih.

Namun, perubahan yang ingin dilakukan Solskjaer membuatnya kehilangan tempat di tim utama, terutama setelah kedatangan Bruno Fernandes.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Perjalanan Karier

Ia sempat menemukan kembali performa terbaiknya saat dipinjamkan ke West Ham United pada Januari 2021, mencetak sembilan gol dalam 16 pertandingan. Hanya, performa tersebut tidak cukup untuk mengamankan posisinya di MU setelah kembali pada musim panas tahun itu.

Pada akhirnya, Lingard memutuskan hengkang ke Nottingham Forest dengan status bebas transfer pada 2022 demi memulai lembaran baru.

Sayangnya, kepindahannya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Setelah periode yang mengecewakan di The City Ground, pemain berusia 32 tahun itu kemudian melanjutkan kariernya di Korea Selatan bersama FC Seoul.

Berbicara mengenai masa-masanya di MU, Lingard mengungkapkan dalam wawancara dengan The Independent:

"Berada di lingkungan yang sama dalam waktu lama bisa membuatmu merasa terhambat. Dalam sepak bola, selalu ada pasang surut. Anda harus memiliki mental yang kuat. Kadang-kadang di United, saya tidak memilikinya. Ada hal-hal di luar lapangan yang tidak bisa Anda kendalikan, dan itu berdampak di lapangan. Saya berbicara dengan Ole dan beberapa staf, dan mereka mengerti karena mereka juga manusia," ungkap Lingard.

 

3 dari 4 halaman

Keputusan Meninggalkan MU

Ia melanjutkan:

"Sampai di titik tertentu, ketika Anda tidak bermain secara reguler, Anda tidak akan sekadar duduk diam hanya demi uang. Saya sangat fokus saat itu. Dengan cara saya bermain, ketika kembali ke klub asal Anda, Anda berharap bisa bermain," kata Lingard.

"Jelas, itu tidak terjadi. Saya merasa frustrasi. Setiap hari saya selalu memberikan 100 persen dalam latihan. Namun, ada saat di mana Anda harus pergi. Hari terakhir, saya menangis dalam perjalanan pulang. Meninggalkan klub itu jelas emosional, tapi itulah yang harus saya lakukan."

"Memakai lambang klub itu setiap pekan adalah satu di antara perasaan terbaik yang pernah saya alami," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Berharap Kesuksesan

Kendati meninggalkan MU, performa Lingard tidak berkembang pesat di Nottingham Forest. Ia hanya tampil dalam 17 pertandingan Premier League pada musim 2022/2023 dan akhirnya dilepas setelah kontraknya berakhir.

Pada Februari tahun lalu, ia bergabung dengan FC Seoul dan memainkan 26 pertandingan di musim perdananya, mencetak enam gol.

Dengan musim baru K-League yang baru dimulai dan akan berlangsung hingga Oktober, Lingard berharap bisa meraih kesuksesan lebih besar.

Kontraknya dengan FC Seoul berlaku hingga Desember 2025, tetapi menurut Manchester Evening News, ia memiliki opsi untuk memperpanjang masa tinggalnya di ibu kota Korea Selatan selama satu tahun lagi jika memilih untuk melakukannya.

 

Sumber: The Mirror

Selanjutnya: Perjalanan Karier

Video Populer

Foto Populer