Bola.com, Jakarta - Ruben Amorim baru tiga bulan menjabat sebagai manajer Manchester United (MU), tetapi tanda-tanda ketidakpuasan mulai terlihat di dalam dan luar lapangan.
Dengan MU yang terpuruk di peringkat ke-15 dalam klasemen Liga Inggris, musim terburuk mereka dalam 51 tahun terakhir, pertanyaan besar mulai muncul:
Advertisement
"Apakah Ruben Amorim akan meninggalkan jabatannya lebih cepat dari yang diperkirakan?"
Berikut adalah lima alasan utama yang dapat mendorong Amorim untuk mengakhiri masa baktinya di Old Trafford lebih cepat:
Berita video jelang laga Tottenham Hotspur vs Manchester United, Ruben Amorim balas kritikan Ange Postecoglou. Amorim menyebut tekanan di MU jauh lebih besar dibandingkan Postecogloud di Tottenham.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Dampak Negatif dari Sir Jim Ratcliffe
Salah satu faktor utama ketidakpuasan di Manchester United saat ini adalah kepemilikan Sir Jim Ratcliffe.
Meski awalnya disambut antusias setelah mengakuisisi klub dari keluarga Glazer, Sir Jim Ratcliffe telah membuat berbagai keputusan yang kontroversial, termasuk pemangkasan biaya yang drastis dan pemecatan beberapa tokoh penting, seperti Sir Alex Ferguson dari perannya sebagai duta klub.
Kebijakan ini menciptakan lingkungan yang kurang kondusif di Carrington, membuat Amorim dan staf kepelatihannya harus bekerja dalam kondisi yang jauh dari ideal.
Situasi ini bisa menjadi pemicu utama bagi Ruben Amorim untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam kariernya.
Advertisement
2. Minimnya Dukungan di Bursa Transfer
Manchester United yang dikenal sebagai klub dengan pengeluaran besar di bursa transfer justru memilih kebijakan berhemat di bawah Ratcliffe.
Pada bursa transfer Januari, MU hanya mendatangkan Patrick Dorgu untuk mengisi posisi bek sayap kiri, sementara kebutuhan utama tim, yaitu seorang penyerang, diabaikan.
Lebih parah lagi, MU malah melepas Marcus Rashford dan Antony dengan status pinjaman, semakin melemahkan lini serang yang sudah bermasalah.
Ruben Amorim jelas merasa tidak mendapatkan dukungan yang ia butuhkan untuk membangun tim sesuai visinya.
3. Arah Klub yang Tidak Jelas
Salah satu kesalahan besar yang dilakukan Sir Jim Ratcliffe adalah cara ia menangani perekrutan dan pemecatan staf manajemen.
Contoh paling mencolok adalah kasus Dan Ashworth. Setelah United membayar sekitar £3 juta untuk mendatangkannya dari Newcastle United, Ashworth justru dipecat lima bulan kemudian akibat perselisihan internal.
Sementara itu, sosok seperti Jason Wilcox dan Omar Berrada tetap bertahan, tetapi ketidakpastian di level manajemen atas membuat suasana di dalam klub semakin tidak stabil.
Bagi Ruben Amorim dan staf kepelatihannya, situasi ini tentu bukan pertanda baik untuk jangka panjang.
Advertisement
4. Masalah Taktik dan Ketidakpuasan Pemain
Ruben Amorim datang dengan formasi andalannya, 3-4-2-1, yang terbukti sukses di Sporting Lisbon. Namun, di MU, skema ini masih belum berjalan dengan baik.
Kekalahan 0-1 dari Tottenham baru-baru ini menjadi bukti bahwa lini tengah United masih mudah dieksploitasi lawan.
Rumor mulai beredar bahwa beberapa pemain United mulai kehilangan kepercayaan pada taktik Amorim. Mereka merasa kemenangan yang diraih lebih banyak berasal dari kualitas individu ketimbang strategi tim yang efektif.
Jika suasana ruang ganti terus memburuk, Amorim mungkin tidak punya pilihan, selain angkat kaki.
5. Demi Menyelamatkan Reputasi
Sebelum menerima pekerjaan ini, Ruben Amorim sebenarnya ingin tetap bersama Sporting hingga akhir musim 2024/2025, dengan harapan mendapatkan pramusim dan bursa transfer yang cukup untuk membangun tim sesuai keinginannya.
Namun, tekanan dari MU membuatnya mengambil keputusan lebih cepat. Kini, dengan situasi yang jauh dari ideal, Amorim mungkin mulai berpikir bahwa mundur lebih awal bisa menjadi langkah terbaik.
Dengan begitu, ia masih bisa mempertahankan reputasinya sebagai salah satu pelatih muda terbaik di Eropa dan membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan di klub lain tanpa beban kegagalan di Old Trafford.
Sumber: Mirror
Advertisement