Bola.com, Jakarta - MU berhasil mengamankan satu poin setelah bangkit di babak kedua dalam laga melawan Everton di Goodison Park, Sabtu malam lalu.
Tuan rumah sempat unggul dua gol di babak pertama, dan pada saat itu, tampaknya MU akan kembali menelan kekalahan.
Advertisement
Everton menunjukkan determinasi dan agresivitas yang jauh lebih besar dibanding tim tamu yang tampil lesu.
The Toffees memenangkan hampir semua bola kedua, tampil agresif dalam duel, sementara MU justru terlihat kebingungan. Ruben Amorim terlihat beberapa kali memegangi kepalanya di pinggir lapangan sepanjang 45 menit pertama.
Harry Maguire dan Matthijs de Ligt tampil buruk dalam pertandingan tersebut, dan Diogo Dalot tetap menjadi satu di antara titik lemah yang paling mencolok di sisi sayap kanan pertahanan MU.
Berita Video, Rizky Ridho mengucapkan maaf setelah Persija bermain imbang melawan Persib pada Minggu (16/2/2025)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tampil Buruk di Kedua Sisi Sayap
Sebelumnya, Amorim menyebut bahwa posisi terbaik Dalot adalah di sisi kanan, yang menjadi alasan mengapa ia sering kesulitan saat ditempatkan di kiri. Hanya, meski bermain di posisi favoritnya, bek asal Portugal itu tetap menunjukkan masalah yang sama.
Gol pertama Everton berawal dari kesalahannya. Alih-alih membuang bola berbahaya dari dalam kotak penalti, Dalot mencoba mengontrolnya dengan paha. Sayangnya, rekan-rekannya gagal mengamankan bola, yang kemudian dimanfaatkan oleh Beto untuk mencetak gol pembuka bagi tuan rumah.
Keputusan Dalot saat menyerang juga tidak lebih baik. Ia terlalu sering memainkan bola ke belakang atau ke samping, yang menjelaskan mengapa ia memiliki akurasi umpan sebesar 91 persen.
Kendati bermain sebagai wingback, Dalot sama sekali tidak mencoba mengirimkan umpan silang. Sementara itu, Patrick Dorgu di sisi kiri berani mengirimkan empat umpan silang ke dalam kotak penalti. Dorgu juga tak ragu untuk menantang lawan dan menerobos masuk ke kotak penalti.
Sebaliknya, Dalot lebih sering memilih untuk mengoper bola ke rekan setimnya. Sepanjang pertandingan, ia tidak melepaskan satu pun tembakan dan tidak mencatatkan dribel sukses.
Advertisement
Butuh Bek Sayap Baru di Sisi Kanan
Dalam sistem permainan yang diterapkan Amorim, peran wingback sangat penting untuk tetap melebar dan menyerang ruang kosong. Namun, Dalot bukanlah wingback yang mumpuni. Ia tidak cukup baik dalam bertahan, tetapi juga tidak efektif saat menyerang.
Pemain berusia 25 tahun itu hanya memenangkan satu dari enam duel yang ia jalani, melakukan dua pelanggaran, serta kehilangan bola sebanyak 10 kali. Dari lima bek MU yang bermain, Dalot mendapatkan rating terendah dengan skor hanya 6,5 menurut Sofascore.
Amorim jelas membutuhkan perombakan di sektor bek sayap kanan. Seperti halnya Dorgu yang langsung memberikan dampak positif di sisi kiri, MU memerlukan pemain seperti Geovany Quenda untuk memperkuat sisi kanan pertahanan mereka.
Untungnya, Setan Merah tidak kembali menelan kekalahan dalam laga ini, dan mereka harus berterima kasih kepada kapten tim, Bruno Fernandes, yang memastikan tim pulang dengan satu poin.
Sumber: The Peoples Person
Cek Persaingan di Liga Inggris Musim Ini
Advertisement