Bola.com, Jakarta - Liverpool tengah menghadapi dilema. Penampilan Darwin Nunez yang kurang gereget membuat masa depannya di Anfield dipertanyakan.
Dengan rasio konversi gol hanya 10,56% musim ini, klub berjuluk The Reds tersebut perlu mempertimbangkan opsi pengganti. Pertanyaan besarnya adalah, siapa yang mampu mengisi posisi penyerang utama dan membawa dampak signifikan bagi Liverpool?
Advertisement
Nunez, pemain termahal dalam sejarah Liverpool, belum mampu memenuhi ekspektasi. Kegagalannya mencetak gol secara konsisten membuat manajemen The Reds harus mencari solusi.
Jika Nunez benar-benar hengkang, Liverpool membutuhkan striker baru yang tajam dan efektif di depan gawang. Anfield Index telah merangkum beberapa nama yang berpotensi menjadi pengganti ideal.
Pencarian pengganti Nunez bukan perkara mudah. Liverpool membutuhkan pemain yang tidak hanya memiliki kemampuan mencetak gol, tetapi juga mampu beradaptasi dengan sistem permainan dan kultur klub. Faktor usia, pengalaman, dan harga transfer juga akan menjadi pertimbangan penting dalam proses seleksi.
Berbagai opsi terbuka, mulai dari pemain muda berpotensi tinggi hingga pemain berpengalaman yang telah teruji kualitasnya. Tantangan bagi Liverpool adalah menemukan keseimbangan antara potensi jangka panjang dan dampak instan yang dibutuhkan tim saat ini. Berikut beberapa kandidat yang layak dipertimbangkan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Victor Osimhen
Victor Osimhen sangat disukai di Anfield dan akan tersedia di musim panas. Pada usia 26 tahun, transfer ini akan sangat masuk akal.
Osimhen memiliki rasio konversi gol 21,27%, lebih dari dua kali lipat Nunez. Ia juga kreatif dengan rata-rata 1,39 gol dan assist per 90 menit – angka yang sangat mengesankan.
Seperti Gimenez, Osimhen juga sangat efektif di dalam kotak penalti dengan rata-rata 6,91 sentuhan per 90 menit di Serie A musim lalu. Ia juga merupakan pemain yang rajin menekan dan terlibat dalam pertahanan dengan rata-rata 1,82 pemulihan bola per 90 menit.
Advertisement
2. Stefanos Tzimas
Stefanos Tzimas mungkin pilihan yang agak aneh mengingat ia bermain di 2.Bundesliga. Namun, Liverpool dikabarkan tertarik padanya, dengan pemandu talenta klub sangat mengaguminya.
Pada usia 19 tahun, Tzimas memiliki rasio konversi gol 20%, angka yang sangat mengesankan mengingat ia rata-rata mencetak hampir 4 tembakan per 90 menit. Dibandingkan dengan Nunez yang hanya mencetak lebih dari 10% dari 2,5 tembakan per 90 menit, Tzimas jauh lebih klinis dalam penyelesaian.
Tzimas juga bisa dibilang pemain paling lengkap dalam daftar ini. Ia hebat dalam permainan membangun serangan, suka menggiring bola.
3. Benjamin Sesko
Benjamin Sesko adalah penyelesaian akhir yang luar biasa meskipun masih sedikit mentah. Pada usia 21 tahun, ia telah mencatatkan kecepatan tertinggi lebih dari 37 km/jam, menjadikannya penyerang cepat yang sulit dihadapi bek lawan.
Ia juga sangat efektif di depan gawang dengan rasio konversi gol 24% dari 2,30 tembakan per 90 menit, dua kali lebih baik dari Nunez. Sesko adalah penyerang yang masih dalam proses pengembangan, namun ia memiliki semua kemampuan untuk sukses di Premier League.
Tantangan terbesar bagi Sesko adalah harga yang tinggi. RB Leipzig jarang melepaskan pemain dengan harga murah, meskipun dengan Jurgen Klopp yang kini berada di sana, mungkin dia bisa lebih terbuka untuk klub lamanya.
Advertisement
4. Neyser Villarreal
Liverpool dikabarkan mengincar striker muda asal Kolombia yang bermain di klub Millonarios, Neyser Villarreal, yang masih berusia 19 tahun.
Neyser Villarreal tampil apik bersama Timnas Kolombia U-20, membukukan 10 gol dan enam assist dalam 14 laga internasional. Ia menjadi pencetak gol terbanyak di Kejuaraan Amerika Selatan U-20 dengan torehan delapan gol dan empat assist, termasuk hattrick melawan Paraguay.
Kontrak Villarreal di klubnya akan habis di akhir tahun. The Reds dikabarkan sudah mengirim pencari bakat ke turnamen U-20 tersebut dan terkesan dengan performa Villarreal.
Sumber: Berbagai sumber