Bola.com, Jakarta - Liverpool berada di ambang kejayaan dengan berpeluang meraih gelar Premier League ke-20 dalam sejarah klub. Kendati harus tersingkir dari Liga Champions serta gagal di kompetisi domestik lainnya, pencapaian ini tetap pantas untuk dirayakan.
Di sepanjang musim, performa impresif Liverpool sempat menumbuhkan harapan para penggemar akan raihan treble.
Advertisement
Namun, kegagalan di Liga Champions, kekalahan di final Carabao Cup melawan Newcastle United, serta kekalahan mengejutkan dari Plymouth Argyle di FA Cup membuat perjalanan mereka terasa kurang lengkap.
Meski begitu, gelar Premier League tetap menjadi pencapaian yang luar biasa. Gelar ini bukan hanya sekadar trofi, tetapi juga bukti konsistensi dan dominasi Liverpool sepanjang musim.
Halftime Show kali ini kedatangan tamu spesial yakni Direktur Utama PSIM dan Manajer PSIM. Dalam perbincangan bersama duo host kami, banyak cerita-cerita inspiratif dan jenaka di podcast kali ini. Seperti apa keseruannya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ajang Paling Bergengsi
Dengan keunggulan sementara 12 poin di puncak klasemen, Liverpool telah menunjukkan superioritas mereka di atas tim-tim pesaing.
Tak bisa dimungkiri, kegagalan di kompetisi lain meninggalkan rasa kecewa. Namun, Premier League tetap menjadi ajang paling prestisius di sepak bola Inggris.
Meraih gelar ini tidak cukup hanya dengan performa luar biasa di beberapa laga, melainkan membutuhkan kestabilan dan kerja keras selama satu musim penuh. Oleh karena itu, trofi ini memiliki nilai yang tak kalah penting dibandingkan gelar lainnya.
Advertisement
Salah Bersinar, Arne Slot Cetak Sejarah
Satu di antara faktor kunci kesuksesan Liverpool musim ini adalah penampilan luar biasa Mohamed Salah. Bintang asal Mesir itu tampil gemilang dan bahkan disebut-sebut berpeluang meraih Ballon d'Or jika terus mempertahankan performanya.
Selain itu, lini tengah Liverpool yang kian solid berkat kehadiran pemain-pemain berkualitas memberikan optimisme bagi masa depan klub.
Di sisi lain, taktik dan pendekatan dari pelatih Arne Slot telah membuat tim makin padu.
Pelatih asal Belanda ini berada di jalur untuk mencetak sejarah sebagai manajer pertama sejak Jose Mourinho pada musim 2004/2005 yang mampu memenangkan Premier League di musim debutnya di Inggris.
Prestasi ini tidak bisa dianggap remeh, mengingat Premier League merupakan liga paling kompetitif di dunia. Fakta bahwa Slot mampu membawa Liverpool langsung ke puncak dalam musim pertamanya menjadi bukti kemampuannya dalam merancang strategi yang efektif.
Awal Era Kejayaan Baru
Kendati musim ini tidak berjalan sempurna, yang terpenting adalah Liverpool telah membangun fondasi bagi era baru yang menjanjikan.
Jika melihat kembali di masa depan, musim 2024/2025 bisa jadi akan dikenang sebagai awal dari kejayaan di bawah kepemimpinan Arne Slot.
Alih-alih meratapi kegagalan di Eropa atau kompetisi domestik lainnya, kini saatnya bagi para penggemar untuk merayakan kesuksesan di Premier League.
Dengan apa yang telah dicapai sejauh ini, Liverpool tidak membutuhkan gelar lain untuk membuktikan bahwa musim ini telah menjadi musim yang sukses.
Advertisement