Sukses


Perjalanan Jack Wilshere dari Pesepak Bola hingga Menjadi Pelatih: Terinspirasi Arsene Wenger dan Mikel Arteta

Jack Wilshere adalah sosok yang menarik perhatian dalam dunia sepak bola, terutama mengingat banyak perubahan yang telah dilaluinya pada usia yang masih relatif muda.

Bola.com, Jakarta - Jack Wilshere adalah sosok yang menarik perhatian dalam dunia sepak bola, terutama mengingat banyak perubahan yang telah dilaluinya pada usia yang masih relatif muda.

Pada usia 19 tahun, Jack Wilshere sudah memperlihatkan bakat luar biasa dengan menaklukkan lini tengah Barcelona dalam sebuah pertandingan legendaris bagi penggemar Arsenal. Namun, kariernya yang menjanjikan terhenti pada usia 30 tahun akibat cedera.

Setelah pensiun, Wilshere melanjutkan perjalanan kariernya sebagai pelatih. Pada usia 31 tahun, ia mengambil alih tim U-18 Arsenal dan sukses membawa mereka ke final FA Youth Cup pada musim pertamanya. Kini, ia menjadi bagian dari staf pelatih Norwich, di mana ia merasa senang dengan tantangan baru ini.

Namun, di luar dunia sepak bola, Wilshere harus menghadapi peran yang mungkin paling menakutkan bagi seorang ayah. Putrinya, Siena, yang berusia lima tahun, menjalani operasi jantung selama lima jam akibat cacat bawaan.

"Sebagai orang tua, melewati pengalaman itu sangatlah sulit," ungkapnya.

Dalam momen yang mengubah hidup tersebut, ia merasa tidak berdaya dan harus mempercayakan keselamatan putrinya kepada dokter.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Bukan Hal yang Mudah

Wilshere yang kini menjadi pelatih masih menyimpan kepedulian dan empati yang mendalam. Ia mengakui bahwa perjalanan kariernya sebagai pelatih bukanlah hal yang mudah.

"Ada banyak hal dasar yang perlu dipelajari, meski sebagai mantan pemain, kita merasa hal-hal itu akan datang dengan sendirinya," ujarnya.

Jack Wilshere menekankan pentingnya pengalaman dalam pengembangan pemain, dan bahwa setiap individu memiliki perjalanan yang berbeda.

3 dari 5 halaman

Terinspirasi Wenger dan Arteta

Dengan ambisi untuk menjadi pelatih kepala, Jack Wilshere bekerja keras untuk memahami dan mengembangkan pemain-pemain muda.

Wilshere terinspirasi oleh mantan pelatihnya seperti Arsène Wenger dan Mikel Arteta, yang memberikan pelajaran berharga dalam manajemen dan pengembangan individu.

"Saya sangat percaya kepada pengembangan pemain, baik yang berusia 16 atau 30 tahun. Ada selalu ruang untuk berkembang," ujar Wilshere

Ia menyadari bahwa menjadi pelatih tidak hanya tentang strategi di lapangan, tetapi juga tentang menciptakan atmosfer yang positif dan mendorong setiap pemain untuk mencapai potensi terbaik mereka.

4 dari 5 halaman

Menatap ke Depan

Dalam perjalanan barunya, Wilshere juga menghadapi tantangan lain: berlari maraton London untuk British Heart Foundation. Ia mengaku bahwa meskipun berlari 5K atau 10K terasa mudah, tantangan berlari jarak jauh memerlukan ketahanan fisik dan mental yang lebih.

Sekarang, di usia 33 tahun, Wilshere telah mengalami banyak suka dan duka dalam hidupnya, tetapi ia tidak pernah menyalahkan keadaan. Sebaliknya, ia melihat ke depan dengan keyakinan dan semangat.

"Saya berusaha untuk bertanggung jawab dan menghadapi tantangan ini," ungkapnya.

Jack Wilshere adalah contoh nyata dari seorang individu yang terus belajar dan berkembang, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain di sekitarnya.

Dengan kombinasi pengalaman, kepemimpinan, dan dedikasi, masa depan Wilshere sebagai pelatih tampak cerah. Dan siapa pun yang mengenalnya tahu bahwa ia akan terus berjuang, baik di lapangan maupun di luar lapangan.

Sumber: Daily Mail

5 dari 5 halaman

Persaingan di Premier League

Selanjutnya: Bukan Hal yang Mudah
Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer