Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) mungkin harus menghadapi kenyataan pahit terkait masa depan Kobbie Mainoo di klub, terutama di tengah situasi finansial yang menekan di Old Trafford.
Pemain muda berusia 19 tahun ini, yang mencuri perhatian pada musim lalu dengan penampilan cemerlang, kini berada di ambang potensi kepergian musim panas ini.
Advertisement
Kobbie Mainoo mengalami musim yang gemilang pada tahun sebelumnya, di mana ia menjadi pahlawan dengan gol penentu di final Piala FA dan memainkan peran penting bagi Timnas Inggris yang berhasil mencapai final Kejuaraan Eropa.
Namun, musim 2024/2025 berjalan tidak mulus untuknya. Cedera dan perubahan manajerial di MU telah mempengaruhi progresnya, dan kini posisinya dalam sistem pelatih Ruben Amorim menjadi tidak jelas.
Negosiasi kontrak antara Mainoo dan United telah berlangsung sejak Maret 2024, tetapi hingga kini belum ada kesepakatan tercapai meski diskusi masih berlanjut.
Menurut laporan dari Manchester Evening News, ada kemungkinan nyata bahwa pemain muda ini bisa pergi, terutama jika tidak ada kompromi yang tercapai dalam negosiasi kontrak.
Berita video Manchester United lolos ke babak 16 besar Liga Europa secara otomatis, setelah mengalahkan FCSB 2-0, Jumat (31/1/2025) dini hari WIB. Meski terpuruk di Liga Inggris, Ruben Amorim tetap bangga.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pertimbangan Finansial
Keputusan untuk melepas Kobbie Mainoo juga tidak terlepas dari situasi finansial klub. Diperkirakan, ia bisa dijual dengan harga di atas 50 juta pound di jendela transfer mendatang, yang akan menjadi keuntungan murni bagi MU sesuai dengan aturan profit dan keberlanjutan Premier League, mengingat Mainoo adalah lulusan akademi.
Angka tersebut tentu menjadi insentif besar bagi MU, yang berencana untuk menjual setidaknya 10 pemain di musim panas ini dalam rangka membangun kembali skuad.
Klub harus memperketat anggaran mereka, mengingat utang transfer yang mencapai hampir 391 juta pound, berdasarkan laporan keuangan terbaru hingga akhir Desember. Sekitar 200 juta pound dari jumlah tersebut jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan.
MU juga berutang 90,8 juta pound dalam biaya transfer dari klub lain, dengan sekitar setengahnya harus dibayar dalam tahun depan.
Utang transfer MU telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan angka terbaru ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah klub. Selain itu, ada potensi utang sebesar 136,4 juta pound dalam bentuk tambahan terkait performa dari aktivitas transfer baru-baru ini.
Advertisement
Masa Depan Mainoo di Manchester United
Situasi ini menciptakan dilema bagi MU dan Ruben Amorim. Sementara masa depan Mainoo mungkin dipengaruhi oleh pilihan pribadi, baik dari dirinya maupun pelatih, tidak bisa dipungkiri kondisi finansial klub akan sangat berperan.
Jika Mainoo memutuskan untuk bertahan, kesepakatan baru harus dicapai. Namun, jika kepergian menjadi pilihan terbaik bagi kedua belah pihak, maka MU mungkin akan mengambil langkah tersebut demi memperbaiki neraca keuangan mereka.
Dengan begitu banyak pemain yang harus dijual dan kebutuhan untuk mengelola utang yang menumpuk, keputusan mengenai Mainoo menjadi salah satu yang krusial bagi MU pada musim panas mendatang.
Ketidakpastian ini menciptakan atmosfer yang tidak nyaman di klub yang memiliki sejarah kaya dan harapan tinggi akan kesuksesan.
Sumber: Manchester Evening News