Sukses


Feature: Saatnya Valentino Rossi Juara Dunia Lagi

Bola.com - Masih ingatkah Anda kapan Valentino Rossi terakhir meraih gelar juara dunia MotoGP? Bila masih, Anda termasuk kategori fans sejati MotoGP. Namun bila tidak, Bola.com akan membantu Anda untuk mengingatnya.

Rossi kali terakhir memenangi gelar juara dunia MotoGP enam musim lalu, alias pada 2009. Kala itu, Rossi, yang juga membalap untuk tim Yamaha, menyelesaikan musim balap dengan raupan 306 poin. Dia unggul 45 angka atas rekan setimnya, Jorge Lorenzo, yang menjadi runner-up. Sementara di peringkat ketiga, terdapat pebalap Honda, Dani Pedrosa.

Familier?

Ya, situasi serupa kembali terulang musim ini. Sampai balapan MotoGP Inggris, akhir pekan lalu, urutan klasemen pebalap diisi dua pebalap Yamaha, Rossi dan Lorenzo, di posisi 1-2, serta Marc Marquez, yang mewakili kubu Honda, pada nomor ketiga.

Kendati masih terlalu dini, rapor tersebut layak dijadikan tolok ukur kalkulasi final perhitungan poin di akhir musim. Apalagi, hingga seri balap ke-12, perolehan poin Rossi belum pernah disalip pebalap lain. Artinya, meski dari sisi usia Vale, demikian ia biasa disapa, sudah masuk kategori veteran, dari segi performa rasa lapar Vale masih setara dengan dua juniornya, Lorenzo dan Marquez.

Lebih dari itu, Rossi juga terbukti tahan banting. Sempat dipepet Lorenzo sampai hanya berjarak satu angka saja, Rossi mampu keluar dari tekanan tersebut dengan tampil sebagai kampiun di MotoGP Belanda. Sementara Lorenzo, yang finis ketiga, berbalik tertinggal hingga sembilan poin.

Rossi kembali mendapat tekanan dari Lorenzo, ketika pebalap Spanyol itu memenangi MotoGP Republik Ceko, tiga pekan lalu. Akibatnya, untuk kali pertama, The Doctor harus kehilangan tempatnya di puncak klasemen, meskipun dari perolehan poin, baik Rossi dan Lorenzo, sama-sama mengantongi 211 angka.

Namun, Lorenzo dianggap lebih berhak menempati urutan teratas klasemen pebalap karena telah memenangi lima seri balap. Sedangkan Rossi, sebelum menjuarai MotoGP Inggris, baru tiga kali naik podium kampiun.

Raja Hujan

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, merajai lintasan basah dengan memenangi MotoGP Inggris, Minggu (30/8/2015). Rossi finis pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris. (Reuters/Darren Staples)

Angin positif kembali bertiup ke arah Rossi setelah pebalap flamboyan Italia itu menjuarai MotoGP Inggris 2015. Menaklukkan lintasan basah Silverstone yang diguyur hujan, Rossi kembali ke pucuk klasemen pebalap. Koleksi poinnya menyentuh 236, unggul 12 angka atas Lorenzo. Sementara sang juara dunia bertahan, Marquez, masih tertahan di peringkat ketiga dengan raupan 159 poin.

Harus diakui kemenangan Rossi di MotoGP Inggris 2015, pekan lalu, membuktikan kecepatan dan kepiawaiannya menunggangi kuda besi berdaya 1.000 cc belum habis. Di saat Lorenzo dan Marquez kesulitan mengendalikan motor di trek basah, Rossi yang membalap bak Raja Hujan leluasa memimpin jalannya balapan sejak lap ke-2 hingga tuntas di lap ke-20.

Dia pun finis terdepan, dengan rekor waktu 46 menit 15.617 detik. Kemenangan ini lantas membawa dirinya menorehkan catatan-catatan baru: kali pertama juara di Sirkuit Silverstone dan kali pertama memenangi balapan trek basah setelah 10 tahun silam!

Sementara itu, Lorenzo, akhirnya cuma finis keempat. Sedangkan Marquez, sekali lagi gagal finis lantaran terjatuh dari motornya.

Padahal, jauh sebelum MotoGP Inggris musim ini digelar, Rossi pernah berujar Sirkuit Silverstone merupakan lintasan balap 'milik' Lorenzo dan Marquez.

“Ada beberapa trek sangat saya sukai di sisa musim balap 2015. Sementara di sejumlah trek lainnya, saya memang harus bermain defensif. Saya rasa ada tiga trek di mana Jorge (Lorenzo) dan Marc (Marquez) sangat kuat, yakni Indianapolis, Brno, dan Silverstone," ucap Rossi saat MotoGP memasuki jeda paruh musim.

Didukung Mantan Seteru

Satu hal paling menarik dari perjuangan Rossi di musim ini ialah banyaknya dukungan yang dilontarkan mantan seteru di kelas 500 cc/MotoGP. Selain Loris Capirossi, Max Biaggi juga punya pandangan sama terhadap Rossi.

"Rossi telah membuat saya terkesan. Dia menunjukkan persaingan kompetitif di trek balap, dia punya kekuatan mental, dan tidak membuat satu kesalahan pun. Saya rasa Rossi menjadi favorit saya untuk juara dunia tahun ini," tutur Capirossi, dilansir Motorsport.

"Musim ini ada tiga pebalap yang bersaing. Satu pebalap muncul kembali setelah lama tidak berada di level ini. Satu lagi mengejutkan dengan kemenangan beruntunnya, suatu hal yang belum pernah dia capai sebelumnya. Sedangkan satu lainnya, tengah melakukan sejumlah kesalahan terus menerus. Tapi, Rossi masih kuat. Dia bisa bertarung hingga akhir dengan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez," timpal Biaggi, dalam wawancaranya dengan situs resmi MotoGP, beberapa waktu lalu.

Fakta ini menjadi satu hal pembeda yang memisahkan kekuatan Rossi dengan dua kompetitor terkuatnya sekarang, Lorenzo dan Marquez. Ditambah dukungan sang pacar, Linda Morselli dan jutaan fansnya, bukan tidak mungkin Rossi memenangi gelar juara dunia 500cc/MotoGP untuk kali kedelapan.

Bila itu terjadi di akhir musim nanti, Rossi akan menyamai rekor legenda balap motor Italia, Giacomo Agostini. Sampai saat ini, Agostini menjadi satu-satunya pebalap motor kasta tertinggi yang sukses merengkuh delapan titel, yakni pada rentang 1966-1972 dan satu lagi di musim 1975.

Misano, Phillip Island, dan Sepang

Terlepas dari dukungan mantan seteru, pacar, dan fans, Rossi tetaplah sosok yang layak diwaspadai semua pebalap MotoGP saat ini. Selain pebalap aktif dengan gelar juara dunia paling banyak, Vale juga sudah kenyang pengalaman. Mulai dari yang manis sampai yang paling pahit, semua sudah dicicipinya.

Sebagai seorang rider veteran, Rossi pernah berada di puncak dunia. Namun, pernah juga terjerembab ke lembah nestapa saat memutuskan hijrah ke tim Ducati pada musim 2011-2012.

Tercatat, selama dua musim menunggangi Ducati, Rossi tak pernah masuk dalam bursa juara lagi. Di musim 2011, Rossi finis di peringkat ketujuh klasemen akhir. Sedang di musim 2012, pebalap kelahiran Urbino, Italia, itu, menempati peringkat keenam.

Dibutuhkan waktu cukup lama bagi Rossi untuk kembali ke posisinya semula. 'Kepulangan' ke Yamaha dua musim lalu, belum bisa mengangkat derajatnya di antara persaingan tertinggi pebalap-pebalap MotoGP. Di musim perdana 'home coming'-nya, Rossi cuma bisa finis keempat di akhir musim. Baru pada musim lalu, dia mulai kembali diperhitungkan. Terpacu dengan prestasi fenomenal Marquez, Rossi tampil sebagai runner-up MotoGP 2014.

Kini, di musim balap 2015, peluang Rossi merasakan manisnya gelar juara dunia kembali terbuka. Menuju realisasi target itu, Vale pun menyebut tiga sirkuit yang diharapkan bisa membantu dirinya mewujudkan cita-cita itu.

"Saya sangat menyukai Misano, dan trek-trek di akhir musim balap, seperti Phillip Island dan Sepang," ucapnya.

"Saya berharap paruh kedua musim ini berjalan sama bagusnya seperti paruh pertama. Karena, tahun lalu saya sangat kuat di paruh kedua. Jadi, bila melihat rapor tersebut, plus hasil di paruh pertama musim ini, yang lebih bagus dibanding musim lalu, seharusnya saya bisa lebih kuat lagi di paruh kedua musim ini," lanjut Rossi.

Penunjukkan Sirkuit Misano, Sirkuit Phillip Island, dan Sirkuit Sepang, tidak lepas dari pencapaian Rossi di musim lalu. Pada musim balap 2014, Vale berhasil naik podium di tiga seri balap itu. Di Misano dan Phillip Island, Rossi jadi juara, sementara di Sepang, dia finis kedua.

Mengacu pada rekam jejak tersebut, plus rapor saat ini, rasanya wajar bila mengatakan; "Saatnya Valentino Rossi kembali jadi juara dunia lagi".

Baca juga:

Fakta di Balik Kemenangan Valentino Rossi di Silverstone

Taklukan Lintasan Basah, Rossi Kampiun MotoGP Inggris 2015

Puas di Posisi ke-4, tapi Rossi Takut dengan Pedrosa

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer