Bola.com, Misano - Hampir sebagian besar kalangan memprediksi MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (13/9/2015), bakal menjadi panggung balapan bagi rider kebanggaan "tuan rumah", Valentino Rossi. Rossi memang berkewarganegaraan Italia, namun rumahnya di Pivullia, lebih dekat ke Sirkuit Misano, daripada ke Sirkuit Mugello, Italia.
Seperti dilansir situs resmi MotoGP, Senin (14/9/2015), bersama Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, ketiganya kerap menjadi bintang di arena lintasan. Meski balapan berlangsung di 'kandang' Rossi, justru Lorenzo yang nampaknya menunjukkan tanda-tanda bakal bersinar di balapan Minggu. Dia tampil begitu perkasa dengan mendominasi sesi-sesi pemanasan jelang balapan.
Advertisement
Dimulai dari sesi latihan bebas kedua hingga kualifikasi, Lorenzo selalu mampu menjadi yang terdepan. Pebalap Spanyol itu bahkan mampu memecahkan rekor pole. Tak pelak, dia diprediksi mampu mempermalukan Rossi di Sirkuit Misano dengan meraih podium pertama.
Sedangkan Rossi tampil tak terlalu meyakinkan pada sesi sebelumnya. Ia cuma mencatat posisi keenam pada sesi latihan bebas pertama dan posisi kelima untuk sesi kedua. Barulah pada sesi kualifikasi, ia mampu menempati posisi ketiga.
Namun apa yang terjadi saat balapan membalikkan semua prediksi. Hujan yang mengguyur lintasan membawa Lorenzo menjauh dari naungan Dewi Fortuna. Ia terjatuh saat mencoba menikung di lap ke-21. Tampilan gemilang sepanjang sesi latihan bebas dan kualifikasi menjadi sia-sia.
Lintasan basah tampaknya selalu menjadi masalah bagi Lorenzo. Kecelakaan yang dialaminya pada MotoGP Belanda 2013 mungkin menjadi akar kecenderungan tersebut.
Hal itu berbeda dengan Rossi yang mampu tampil konsisten di lintasan basah maupun kering. Terlepas dari kecepatannya yang luar biasa, Rossi memiliki kemampuan unik dalam beradaptasi dengan berbagai situasi balapan.
Seperti yang ditunjukkannya di MotoGP Argentina dan MotoGP Assen, The Doctor mampu mengungguli Marquez. Kemudian di Silverstone dan Misano yang diinterupsi hujan, ia dapat memanfaatkan situasi dari nasib sial yang dialami Lorenzo.
Dengan pengalamannya, Rossi sudah tahu mana yang harus dilakukan dan tidak perlu dilakukannya. Apa yang dilakukan dengan cerdas oleh Rossi di Misano adalah mengambil keuntungan dari situasi yang tak menentu akibat cuaca.
Lorenzo sejatinya sudah diminta oleh timnya masuk pit untuk mengganti ban slick. Namun, instruksi itu diabaikannya. Dia ingin menunggu reaksi Rossi terlebih dahulu. Namun The Doctor memilih untuk terus melaju. Tindakan ini dilakukan dengan perhitungan cerdik dan matang. Rossi tahu jika dirinya dan Lorenzo tetap melaju beriringan, sang lawan lah yang rugi. Justru Rossi yang akan menangguk untung karena gap poin mereka bisa melebar. Bahkan seandainya mereka sama-sama gagal meraih poin, Rossi tetap unggul 12 angka atas Lorenzo.
Setelah Lorenzo terjatuh, Rossi juga tak buru-buru memacu motornya, melainkan memilih main aman. Tak penting baginya untuk finis pertama. Satu-satunya yang dipikirkan Rossi adalah bagaimana memperlebar poin dengan Lorenzo.
Finis di posisi ke-5 pun sudah cukup membawanya kian menjauh dari rival setimnya dengan keunggulan 23 angka. Jika Rossi masih mampu membalap cerdik di lima seri berikutnya, bukan tak mungkin gelar juara dunia ke-10 bakal diraihnya.
Baca Juga:
Inilah Kunci Kemenangan Marquez di Misano