Bola.com, Aragon - Duo pebalap Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, mengantongi modal kontras jelang balapan MotoGP Aragon, Spanyol, Minggu (27/9/2015) malam ini.
Meski gagal merebut pole position di Sirkuit Aragon, Lorenzo sangat percaya diri menyambut balapan malam ini. Pebalap berkebangsaan Spanyol tersebut merasa timnya layak mendapat pujian karena hasil pekerjaan mereka mendekati sempurna. Dia optimistis bisa memangkas jarak 23 poin dengan sang pemuncak klasemen MotoGP sekaligus rekan setimnya, Rossi.
Advertisement
Pada balapan malam ini, Lorenzo akan start dari posisi kedua. Saat sesi kualifikasi, dia hanya kalah cepat 0,108 detik dibanding pemegang pole, Marc Marquez, yang berhasil mengukir rekor catatan waktu pole.
“Saya sangat senang, sangat bahagia dan bangga dengan cara kami menangani akhir pekan ini, baik di pit maupun di lintasan. Saya merasa di pit kami lebih fokus dibanding sebelum-sebelumnya dan saya juga membalap dengan sangat baik,” kata Lorenzo, seperti dilansir Crash.
“Kecepatan kami jauh lebih baik dibanding tahun lalu dan terutama di trek ini, karena biasanya kami kesulitan di sini. Jadi saya merasa sangat bangga dengan kecepatan kami. Kami bekerja sangat baik, setiap waktu semakin baik. Kami tahu lebih banyak detail untuk mengembangkan motor dan kami mendekati kesempurnaan,” imbuh juara dunia dua kali tersebut.
Dihantui Kekhawatiran
Kontras dengan kegembiraan Lorenzo, sang pemuncak klasemen Valentino Rossi sedang dihantui kekhawatiran. Motor tunggangannya melaju tak secepat yang diharapkan. Alhasil, The Doctor tampil mengecewakan di sesi kualifikasi. Juara dunia sembilan kali tersebut hanya bisa start dari urutan keenam.
Namun, bukan posisi start yang membuat Rossi resah. Baginya, memulai balapan dari urutan keenam bukan sebuah bencana. Dia lebih mengkhawatirkan kecepatan motornya, yang terlihat kalah jauh dibanding Marquez maupun Lorenzo.
“Sesi kualifikasi tidak fantastis. Tentu saja lebih baik start lebih di depan, namun baris kedua tidak terlalu buruk,” ujar Rossi.
“Saya gagal menorehkan catatan waktu yang impresif, tapi posisi keenam bukan bencana. Hal yang lebih saya khawatirkan adalah irama saya dan kecepatan saya saat membalap. Saya 0,6 detik lebih lamban dibanding tiga urutan terdepan. Jadi sekarang kami harus berusaha bekerja keras bersama tim dan mencari solusi saat pemanasan,” ujar Rossi.
Aragon adalah satu dari lima balapan tersisa musim ini yang sangat menentukan hasil akhir perebutan gelar juara dunia 2015. Pada dua balapan terakhir, Rossi mampu memperlebar jarak setelah memanfaatkan lintasan yang basah karena hujan. Namun, ramalan cuaca menunjukkan kans hujan turun di Sirkuit Aragon malam ini hanya 10 persen.
“Seandainya cuacanya tak terlalu panas, saya merasa bisa lebih kompetitif. Jadi kami akan berusaha menjalani balapan dengan secepat mungkin dan melihat apa yang terjadi. Tentu saja di sirkuit seperti ini Jorge sangat kuat. Jadi ini akan menjadi balapan yang sulit. Tapi kami akan berusaha melakukan yang terbaik," kata Rossi.
Harapan Rossi mendulang poin maksimal di Aragon semakin sulit karena rekornya di sirkuit itu sangat buruk. Sejak sirkuit tersebut digunakan untuk balapan MotoGP pada 2010, Rossi belum pernah juara. Torehan terbaiknya adalah finis ketiga pada 2013. Tahun lalu nasib penggemar nomor 46 ini sangat sial. Dia gagal finis karena mengalami kecelakaan cukup parah dan sempat pingsan.
Kontras dengan penderitaan Rossi, musim lalu Lorenzo malah mengecap hasil manis di Aragon. Rider Spanyol tersebut berhasil keluar sebagai juara.
Baca Juga:
Kevin Schwantz: MotoGP dan F1 Sekarang Membosankan!