Sukses


6 Pebalap Indonesia yang Pernah Mencicipi Ajang Grand Prix

Bola.com, Jakarta - Pebalap muda asal Indonesia, Dimas Ekky Pratama, dirumorkan bakal tampil di ajang Moto2 musim depan. Jika itu terwujud, Dimas Ekky tetap bukan pebalap Indonesia pertama yang melakukannya.

Sebelumnya ada Doni Tata Pradipta dan Rafid Topan Sucipto yang juga pernah merasakan persaingan di Moto2. Kehadiran keduanya di ajang yang kelasnya hanya satu tingkat di bawah MotoGP tersebut, sempat membuat publik Indonesia bangga.

Menariknya, Indonesia ternyata memiliki beberapa pebalap yang juga pernah mengecap ajang balap Grand Prix motor internasional. Hanya saja, memang tidak sefenomenal Doni Tata dan Rafid Topan.

Siapa saja mereka? Berikut enam pebalap Indonesia yang tampil di ajang Grand Prix yang berhasil dirangkum Bola.com:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

1

Doni Tata Pradipta

Doni Tata Pradipta mungkin bisa dibilang pebalap Indonesia yang paling sukses di ajang Grand Prix. Mengawali perjuangan dari kelas 125cc, pebalap 25 tahun ini akhirnya mengecap persaingan di Moto2.

Karier Doni Tata di ajang Grand Prix dimulai pada musim 2015. Ketika itu dia mendapat jatah wild card tampil di kelas 125cc di Sirkuit Sepang, Malaysia. Semusim kemudian, pebalap asal Yogyakarta ini mendapatkan kesempatan yang sama.

Pada 2007, Doni Tata naik ke kelas 250cc. Namun, masih tetap berstatus sebagai pebalap wild card. Baru pada 2008 dia tampil semusim penuh dengan membela tim Yamaha Indonesia Pertamina. Selama satu musim, dia hanya meraup 1 poin.

Sempat absen dari balapan MotoGP, Doni Tata kembali mendapat kesempatan pada musim 2013. Kali ini, dia membela Federal Oil Gresini Moto2. Sayang pebalap yang menjadi juara dunia Supersport itu kembali gagal berprestasi. Dari 16 seri yang dilakoni, Doni Tata hanya meraup satu poin.

 

3 dari 4 halaman

2

M. Fadli Immammuddin

Tak seperti dua pebalap lainnya, M. Fadli hanya ikut balapan Moto2 satu kali. Dia mendapatkan kesempatan emas setelah mendapat jatah wild card dari tim JIR Moto2.

Kehadiran Fadli menggantikan pebalap utama JIR Moto2, Mike Di Meglio. Sayang, hasilnya tak sesuai harapan. Pebalap yang kini membela Astra Honda Racing Team itu gagal finis.

Rafid Topan Sucipto

Pebalap kelahiran Jakarta ini awalnya mendapatkan kesempatan tampil di ajang Moto2 pada musim 2012 dengan status pebalap wild card. Baru pada ajang Moto2 2013, Rafid Topan berlaga selama satu musim penuh. Dia membela panji QMMF Racing Team.

Sayang pria 21 tahun ini kemudian didepak karena gagal mendapatkan satu poin pun dalam satu musim. Capaian terbaiknya adalah finis di posisi ke-20.

4 dari 4 halaman

3

Petrus Tobun Canisius

Pebalap yang dulu membela tim Yamaha Indonesia ini mendapatkan jatah wild card untuk tampil di ajang Grand Prix 1996 kelas 125cc yang berlangsung di Sirkuit Sentul. Saat itu Petrus Tobun Canisius hanya mampu menempati posisi akhir.

Ahmad Jayadi

Sama seperti Petrus Tobun Canisius, Ahmad Jayadi juga mendapatkan jatah wild card di ajang Grand Prix 1996 kelas 125cc. Hasilnya mirip, Ahmad Jayadi juga hanya mampu berada di barisan belakang.

Rudi Arianto

Tak seperti Petrus Tobun dan Ahmad Jayadi yang tampil di Grand Prix 1996, Rudi Arianto tampil semusim setelahnya. Rudi ikut balapan kelas 125cc di Grand Prix musim 1997. Dalam balapan yang juga berlangsung di Sirkuit Sentul tersebut, pebalap Yamaha ini gagal finis.

Video Populer

Foto Populer