Bola.com, - Perdebatan tentang siapa pebalap MotoGP terhebat sepanjang masa mungkin tak akan pernah menemui titik temu. Daftar nama pebalap yang muncul bisa berbeda-beda tergantung kriteria yang digunakan.
Advertisement
Baca Juga
Kriteria yang sering digunakan antara lain jumlah gelar juara dunia yang dimenangi, jumlah kemenangan seri, hingga pengaruh besar sang pebalap di ajang balap motor paling bergengsi di dunia.
Berdasar gabungan berbagai kriteria, inilah tujuh pebalap terhebat dalam sejarah MotoGP (era 500 cc dan era MotoGP modern), serta prestasi sang pebalap di kelas lain seperti 350cc, moto3 dan moto2, seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Giacomo Agostini
Dalam hal kesuksesan, tak ada yang menyaingi pebalap Italia, Giacomo Agostini. Dia memenangi delapan gelar juara dunia di kelas utama (500cc) pada periode 1966-1975. Dia juga memenangi 7 titel juara dunia di kelas 350cc. Prestasi tersebut mengantarnya sebagai pebalap tersukses di kategori roda dua.
Koleksi 122 kali kemenangan Grand Prix juga masih menjadi rekor yang bakal sulit dipecahkan oleh pebalap lain. Jadi, dengan torehan 15 gelar juara dunia (8 di 500cc dan 7 di 350cc) menahbiskan Agostini sebagai pebalap MotoGP terhebat sepanjang masa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1
Valentino Rossi
Valentino Rossi sebenarnya punya peluang menyamai rekor Giacomo Agostini yang memiliki 8 titel juara dunia di kelas utama. Namun, impiannya itu kandas setelah dia kalah bersaing dengan rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo, dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP musim 2015.
The Doctor mengawali kariernya di ajang balap motor dengan memenangi satu titel juara dunia di kelas 125cc dan satu gelar juara dunia kelas 250cc. Setelah itu dia naik level ke kelas utama dan kini telah mengoleksi 7 titel juara dunia (500cc dan MotoGP).
Selain punya berderet gelar, kelebihan lain Rossi adalah kemampuannya menyajikan balapan yang menghibur. Dia juga punya pengaruh besar di ajang balap motor, memiliki fans di berbagai penjuru dunia. Rossifumi, julukan fans Rossi, dikenal paling fanatik dibanding fans pebalap lain.
Michael Doohan
Pebalap Australia, Mick Doohan, memenangi 5 gelar juara dunia 500cc secara beruntun pada periode 1994-1998. Kesuksesan Doohan ditorehkan dengan mengendarai motor Honda yang sangat dominan pada era itu. Total Doohan membukukan 54 kali kemenangan seri sepanjang kariernya.
Dia menjadi satu di antara pebalap Honda paling legendaris. Selain hebat dalam urusan menggeber motor di lintasan, Doohan juga dikenal pandai memberikan saran terkait setelan motor yang digunakannya.
Seandainya tak mengalami cedera parah dan tak harus menjalani persaingan sengit dengan pebalap hebat seperti Kevin Schwantz atau Wayne Rainey, Doohan mungkin punya peluang mengoleksi lebih banyak gelar.
Advertisement
2
Mike Hailwood
Pebalap Inggris Raya, Mike Hailwood, ini juga dikenal dengan julukan Mike The Bike. Dia adalah rider terbaik Britania yang mendominasi balap motor pada masa aktifnya sejak 1958 hingga 1967.
Dia memenangi 4 gelar juara dunia di kelas 500cc, dua di kelas 350cc, tiga di kelas 250cc. Total Hailwood mengoleksi sembilan gelar juara dunia di tiga kelas berbeda. Dia juga pernah menjajal ajang Formula 1 sebelum tewas pada usia 40 tahun dalam kecelakaan mobil.
John Surtees
Pebalap Inggris Raya yang juga mendominasi balap motor dalam era yang sama dengan Mike Hailwood adalah John Surtees. Dia mengoleksi 4 gelar juara dunia 500cc dan juga memenangi 3 titel juara dunia 350cc. Total, dia mengoleksi 7 titel juara dunia.
Seperti Hailwood, Surtees juga pernah mencicipi balapan F1. Hebatnya dia mampu menjadi juara dunia F1 pada musim 1964. Prestasi itu membuatnya menjadi satu-satunya pebalap yang bisa merengkuh titel juara dunia di kategori roda dua dan roda empat.
3
Marc Marquez
Munculnya nama Marc Marquez dalam daftar ini mungkin agak mengejutkan. Namun, pebalap berjuluk Baby Alien itu telah memberikan pengaruh besar di ajang MotoGP.
Sejak terjun secara profesional di ajang balap motor pada 2010, Marquez berhasil menjadi juara dunia Moto2 (2010) dan Moto2 (2012), serta back to back gelar juara dunia MotoGP pada 2013 dan 2014. Gelar juara dunia MotoGP berhasil diraihnya pada musim debutnya di ajang paling bergengsi itu.
Marquez adalah pebalap termuda sepanjang sejarah yang menjadi juara dunia kelas premier dua kali beruntun, pada usia 21 tahun 237 hari. Catatan ini melewati sukses Mike Hailwood yang melakukannya pada 1963 ketika berusia 23 tahun 152 hari.
Pada musim 2014, dia sukses memenangi 10 seri secara beruntun pada musim itu dan menyegel titel juara dunia saat masih tersisa tiga seri.
Kenny Roberts
Sebelum Marc Marquez, pebalap termuda yang menjadi juara balap motor kelas premier pada musim pertamanya adalah Kenny Roberts. Roberts juga menjadi pebalap pertama Amerika Serikat yang sukses menyabet gelar juara dunia kelas 500cc.
Total, Roberts mengoleksi tiga titel juara dunia pada 1978, 1979, dan 1980. Selain sukses mendulang tiga gelar juara dunia, warisan Roberts yang tak terlupakan adalah gaya membalapnya.
Dia pebalap pertama yang memperkenalkan gaya menikung ekstrem hingga lutut menyentuh trek. Gayanya itu memicu perubahan gaya membalap rider-rider lainnya.
Advertisement