Bola.com, Sepang - Casey Stoner mengaku pekerjaannya sebagai pebalap penguji Repsol Honda tak berjalan baik. Dia juga mengungkapkan tim pabrikan asal Jepang itu tak memanfaatkan kemampuannya dengan baik.
Advertisement
Baca Juga
Pebalap asal Australia itu merasa tak dibutuhkan Honda. Untuk alasan itu juga Stoner akhirnya memutuskan pindah dan memilih jadi pebalap penguji Ducati.
"Tes saya bersama Honda tak berjalan baik. Mereka tidak mengunakan kapabilitas saya. Saya tak ingin berada di sana hanya untuk mendapatkan uang, melakukan sedikit putaran dan hanya itu," ujar Stoner ketika diwawancarai La Gazzetta dello Sport.
"Saya ingin terlibat, dan ketika ada masalah saya ingin membantu. Tapi entah kenapa Honda tidak menginginkan hal itu. Mereka seperti berpikir saya ingin kembali membalap dan menciptakan masalah," tambahnya.
Pebalap berusia 30 tahun ini kemudian mengatakan, kehadirannya di Honda sebenarnya tak terlalu masalah buat Marc Marquez. Namun, orang di sekitar pebalap asal Spanyol itu yang membuat suasana menjadi keruh.
"Marc tak peduli dia balapan melawan siapa. Dia suka bertarung, dengan atau tanpa saya. Itu tak akan mengubah apa-apa. Namun, orang di sekitar dia berpikir hal yang berbeda," tutur Stoner.
Juara dunia ini merasa kecewa dengan hal itu. "Saya berada di sini hanya untuk menolong. Tak ada yang menggunakan informasi dari saya atau mendengarkan nasihat saya," katanya.
Stoner kemudian mengritik pedas bos Honda, Livio Suppo. Menurut Stoner, pria asal Italia tersebut tak pernah mengerti dirinya.
"Dia tak pernah mengerti saya, karena dia tak pernah mendengarkan saya. Jika dia mendengarkan dan percaya dengan saya, semuanya akan berjalan mudah," ucap Casey Stoner.