Sukses


Manajer: Kalau Pintar, Jorge Lorenzo Bertahan di Yamaha

Bola.com, Jakarta - Manajer tim Jorge Lorenzo, Wilco Zeelenberg, ikut berkomentar terkait masa depan tiga kali juara dunia MotoGP itu. Menurut Zeelenberg, peluang Lorenzo bertahan di Yamaha pada saat ini masih 50-50.

Kontrak Lorenzo di Yamaha akan habis pada akhir 2016. Pebalap asal Spanyol itu sudah disodori kontrak baru oleh Tim Garpu Tala. Namun, Lorenzo belum memberikan jawaban. Padahal, rekan setimnya, Valentino Rossi, sudah memperbarui kontrak hingga 2018.

Lorenzo gencar diisukan akan pindah ke tim lain. Salah satu rumor yang paling kencang terdengar adalah soal ketertarikan Ducati. Bahkan, Ducati kabarnya ingin menduetkan Lorenzo dengan Marc Marquez (Honda). Kebetulan, kontrak seluruh pebalap pabrikan, kecuali Rossi, habis pada akhir musim ini.

Yamaha saat ini masih memiliki motor yang paling kompetitif di MotoGP. Namun, Wilco Zeelenberg mengingatkan keputusan akhir yang akan diambil Lorenzo tak hanya dipengaruhi satu faktor.

"Benar bahwa Jorge Lorenzo memiliki paket motor yang kuat di Yamaha. Namun, tim rival juga pasti sudah menyiapkan rencana lain," kata Zeelenberg seperti dilansir Crash, Minggu (27/3/2016).

Lorenzo selalu membalap untuk Yamaha sejak debut di kelas MotoGP pada 2008. Selama delapan musim, pebalap berusia 28 tahun itu berhasil mengoleksi tiga gelar juara dunia pada 2010, 2012, dan 2015. Meski bergelimang prestasi bersama pabrikan asal Jepang itu, bukan berarti Lorenzo tak akan pindah tim sampai pensiun.

"Lihat rekam jejak kariernya. Lorenzo sudah di Yamaha selama delapan tahun. Tentu saja ada peluang dia akan pergi. Namun, saya berharap dia cukup pintar untuk bertahan di Yamaha dan memenangi dua sampai tiga gelar juara dunia lagi, termasuk musim ini," ujar Zeelenberg.

Jorge Lorenzo memulai MotoGP 2016 dengan cemerlang. Dia sukses naik podium utama pada balapan pembuka di Sirkuit Losail, Qatar, 20 Maret 2016. Kemenangan itu membuktikan motor Yamaha YZR-M1 tak punya masalah dengan regulasi ECU tunggal dan ban baru Michelin. Di sisi lain, meski Desmosedici GP16 menyimpan potensi besar, Ducati masih berusaha mengakhiri puasa kemenangan yang sudah berlangsung sejak 2010.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer