Sukses


Kegelisahan Jorge Lorenzo Jelang Balapan MotoGP Austin

Bola.com, Buenos Aires - Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, masih meragukan integritas ban Michelin menjelang bergulirnya balapan MotoGP Austin, Amerika Serikat, Minggu (10/4/2016). Kegelisahan tersebut muncul akibat drama ban yang terjadi pada MotoGP Argentina akhir pekan lalu.

Michelin jadi sorotan tajam setelah ban motor pebalap Pramac Racing, Scott Redding, mengalami masalah parah saat sesi latihan bebas empat di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Sabtu (2/4/2016). Ban belakangnya rusak dan serpihan-serpihannya berceceran di lintasan. Ini adalah insiden kedua setelah ban motor Loris Baz (Avintia Ducati) meletus saat tes pramusim di Sepang, Malaysia, Februari 2016.

Respons Michelin atas insiden tersebut adalah dengan menarik dua jenis ban belakang (medium dan keras) yang awalnya bakal dipakai pada balapan di MotoGP Argentina. Perusahaan ban asal Prancis tersebut kemudian mengganti ban tersebut dengan yang berkonstruksi lebih kaku. Namun, rencana tersebut tak berjalan mulus akibat cuaca tak menentu yang menyebabkan tak ada sesi uji coba menjelang balapan.

Alhasil, balapan akhirnya berlangsung dengan memakai dua jenis ban awal, dengan tambahan aturan menukar motor pada pertengahan race. Berbagai drama tersebut memicu kegelisahan Lorenzo. Pebalap berjuluk X-Fuera tersebut khawatir insiden di Argentina bakal terulang di Austin, AS.

“Situasi soal Michelin sangat sulit, karena kami tak tahu ban jenis apa yang akan mereka berikan kepada kami di Austin. Trek di sana normalnya Anda membutuhkan ban yang lebih lunak daripada di sini (Argentin),” ujar Lorenzo, seperti dilansir Motosports, Selasa (5/4/2016).

“Untuk alasan keamanan bukan tak mungkin mereka akan membawa ban yang lebih keras dibanding yang kami pakai di sini (Argentina). Ini situasi yang sulit, tapi di atas itu semua, kami tak ingin insiden yang menimpa Baz (di Malaysia) dan Redding, terulang. Namun, ini tak tergantung pada kami, tapi di tangan Michelin,” ujar X-Fuera.

Baz (191 cm) dan Redding (185 cm), masuk jajaran berpostur pebalap paling tinggi di ajang MotoGP musim ini. Ada anggapan, berat dan tinggi pebalap berperan dalam drama ban yang terjadi musim ini. Namun, tak ada analisis memadai untuk mendukung teori tersebut.

Michelin juga sempat menyalahkan tim Avintia Ducati yang dituding memilihkan ban bertekanan terlalu rendah menjelang insiden di Sepang. Namun, penjelasan itu tak membuat Lorenzo puas.

“Tak ada yang benar-benar tahu apa yang terjadi. Namun, saya tak yakin pebalap yang berat badannya 100 kg atau pebalap yang menggunakan ban bertekanan normal bakal mengalami insiden seperti itu,” tegas Jorge Lorenzo.

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer