Bola.com, Sochi - Kesuksesan Valentino Rossi menjuarai seri MotoGP Jerez, di Spanyol, Minggu (24/4/2016), menginspirasi juara dunia F1 asal Inggris, Lewis Hamilton. Pebalap Mercedes GP tersebut mengaku ingin memiliki karier sesukses Rossi, yang tetap tampil kompetitif meski usianya tak lagi muda.
The Doctor, julukan Rossi, menjadi pebalap tertua dan paling berpengalaman di ajang MotoGP musim ini. Namun, usia tak membuat performa Rossi menurun drastis. Buktinya, pria asal Italia tersebut mampu merebut pole position dan memenangi balapan MotoGP Jerez pada akhir pekan lalu.
Baca Juga
Momen Mahal 2 Legenda MotoGP, Valentino Rossi dan Casey Stoner Balapan Bareng Lagi
Negara Peserta Pembalap MotoGP 2024: Spanyol Masih Dominan, Italia Andalkan Mayoritas Pembalap Didikan Valentino Rossi
Kisah Andrea Iannone Tidak Angkat Telepon Valentino Rossi, Padahal Diajak Kembali Balapan di MotoGP Malaysia
Advertisement
Baca Juga
Total, Valentino Rossi sudah 20 tahun berkecimpung di ajang balap motor dunia. Prestasinya sangat mentereng dengan mengantongi sembilan titel juara dunia, yang tujuh di antaranya di kelas premier. Karier gemilang Rossi tersebut sangat menginspirasi Hamilton. Juara dunia tiga kali F1 tersebut mengaku ingin mengikuti jejak Rossi.
“Valentino adalah pebalap tertua saat ini. Tapi, dia masih punya kemampuan untuk berada di posisi puncak,” kata Hamilton, seperti dilansir Motorsport, Kamis (28/4/2016).
“Saya berharap bisa berada di posisi serupa (dengan Rossi) menjelang akhir karier saya,” imbuh Hamilton.
Hamilton belum menunjukkan tanda-tanda bakal undur diri dari kancah balapan jet darat dalam waktu dekat. Namun, dia mempertimbangkan untuk pensiun pada awal era 2020-an.
Saat ditanya apakah pernah memikirkan soal pensiun, Hamilton menjawab lugas. “Tentu saja. Saat ini saya punya kontrak tiga tahun (di Mercedes). Semoga saya punya tiga atau empat tahun lagi setelah itu,” kata Hamilton.
Pebalap berusia 31 tahun itu mengakui sangat sulit memutuskan kapan waktu yang paling tepat untuk mundur dari ajang F1. Jika terus meraih kesuksesan, Hamilton menyadari akan sulit untuk berhenti.
“Kita semua serakah. Selalu menginginkan lebih. Ketika Anda baru saja menjadi juara dunia, kemudian merasa bugar dan fit, serta mengetahui tahun depan bakal sama , maka semuanya baik-baik saja. Anda tak bakal ingin berhenti dan memberikannya (gelar) kepada orang lain. Anda ingin bertahan dan mendapatkannya lagi (titel juara dunia),” beber Hamilton.
“Jadi, rasanya itu (pensiun) hal yang sangat sulit dilakukan. Saya belum tahu apakah punya kematangan dan kekuatan untuk meninggalkan sesuatu yang saya cintai sejak berusia lima tahu. Hanya waktu yang bisa menjawabnya,” imbuh Lewis Hamilton.