Bola.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan memberi lampu hijau Sirkuit Sentul menjadi tuan rumah MotoGP Indonesia. Namun, Presiden meminta harus ada kontrak perjanjian khusus antara pengelola SirkuitSentul, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terkait model bisnis yang akan dilakukan.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewo Broto, mengungkapkan pernyataan Presiden tersebut seusai rapat terbatas di Istana Negara, Selasa (3/5/2016). Komentar Jokowi tersebut sebagai jawaban atas surat yang dikirim Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, kepada presiden pada bulan lalu.
“Jadi sebelum Pak Jokowi pergi ke Eropa bulan lalu, Pak Menteri mengirim surat kepada beliau tentang kesungguhan Sirkuit Sentul, menjadi tuan rumah MotoGP. Selama ini kan up and down, jadi atau enggaknya. Sirkuit Sentul sangat berminat (jadi tuan rumah) dan tak akan menggunakan APBN untuk renovasi yang nilainya sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 170 miliar,” kata Gatot, saat ditemui dalam acara di Kedutaan Besar Australia, di Jakarta.
“Kemungkinan pemerintah menggunakan APBN untuk commitment fee. Presiden mengatakan harus ada kontrak perjanjian, model bisnisnya seperti apa, antara Kemenpora, Sentul, dan Kementerian Pariwisata. Presiden juga menekankan APBN harus digunakan secara hati-hati karena saat ini sedang program efisiensi anggaran di semua bidang,” sambung Gatot.
Gatot menambahkan Kementerian Pariwisata tertarik menganggarkan dana untuk penyelenggaraan MotoGP Indonesia ini. Namun, Kemenpar mensyaratkan ada dasar hukum berupa Keputusan Presiden (Keppres).
“Untuk masalah tersebut masih harus dibahas lebih lanjut. Kemenpora harus membuat kajian komprehensif. Seandainya negara mengucurkan dana, apa yang akan didapat negara,” kata Gatot.
Seperti diketahui, Indonesia berminat menjadi tuan rumah MotoGP selama tiga musim mulai 2017 hingga 2019. Dorna Sport selaku operator MotoGP juga telah memberikan lampu hijau untuk Indonesia. Namun, Indonesia masih terkendala keberadaan sirkuit karena belum memiliki yang sesuai dengan standar MotoGP, termasuk Sirkuit Sentul.