Bola.com, Madrid - Penggunaan winglet (sayap aerodinamika) pada motor kelas Moto3 akhirnya resmi dilarang. Keputusan itu diambil menyusul pertemuan elektronik Komisi Grand Prix (Dorna, FIM, IRTA, dan MSMA) pada 11 Mei 2016.
Sebelumnya, Komisi Grand Prix baru akan melarang winglet pada musim 2017. Namun, seperti dilansir situs resmi MotoGP, Kamis (13/5/2016), seluruh pabrikan Moto3 sepakat memajukan pelarangan penggunaan sayap aerodinamika itu.
Advertisement
Baca Juga
Di Moto3, winglet dipakai bukan untuk mengurangi wheelie (ban depan terangkat) karena tenaga mesinnya tak sebesar motor MotoGP. Sayap aerodinamika di Moto3 diklaim bisa membuat motor lebih cepat dalam melibas tikungan.
Menurut Autosport, sejauh ini cuma Mahindra yang bereksperimen menggunakan winglet di Moto3. Francesco Bagnaia menggeber motor dengan sayap aerodinamika pada tes pramusim dan seri pembuka di Sirkuit Losail, Qatar. Namun, setelah itu winglet tersebut tak terlihat lagi.
Winglet sudah dilarang di Moto2 sejak selepas balapan di Qatar. Dengan demikian, sayap aerodinamika hanya tinggal digunakan di MotoGP.
Seluruh motor MotoGP saat ini sudah menggunakan winglet. Suzuki dan Aprilia menjadi dua pabrikan terakhir yang memakainya di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Namun, belakangan muncul desakan dari beberapa pabrikan, terutama Honda dan Suzuki, untuk melarang winglet terkait faktor keselamatan. Keinginan itu ditentang Ducati dan Aprilia. Bahkan, pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, menyebut pabrikan yang meminta pelarangan winglet hanya iri karena tak bisa memanfaatkan terobosan itu secara maksimal seperti Ducati.
Komisi Grand Prix menyatakan bakal segera mengambil keputusan terkait masa depan winglet di MotoGP dalam beberapa bulan ke depan. Sampai ada keputusan resmi, winglet masih akan terus terlihat di motor MotoGP.