Bola.com, Mugello - Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mengaku punya dua ketakutan terbesar sepanjang kariernya di ajang balap motor, termasuk MotoGP. Ketakutan terbesarnya adalah melakukan kesalahan atau mencederai diri sendiri.
The Doctor saat ini menjadi pebalap paling senior di kancah MotoGP maupun balap motor dunia. Total, dia sudah terjun di lintasan balap motor selama 20 tahun. Pada usia yang sudah menginjak 37 tahun, dia belum menunjukkan tanda-tanda bakal pensiun. Namun, siapa sangka meski sudah sangat berpengalaman dia tetap menyimpan rasa takut saat turun ke lintasan.
Advertisement
Baca Juga
Saat ditanya apakah merasakan sesuatu perubahan dalam kariernya, Rossi menjawab dengan lugas. "Sepertinya tidak, karena meskipun sudah 20 tahun atau 25 tahun (di ajang balap motor), saya takut membuat kesalahan atau mencederai diri sendiri. Tak ada yang berubah soal itu," kata Rossi seusai balapan MotoGP Mugello, seperti dilansir Speedweek, Sabtu (28/5/2016).
Untuk menghindari dua hal tersebut, Rossi mengaku selalu memperhatikan tiap-tiap detail dalam balapan. Seiring bertambahnya pengalaman, pemegang sembilan gelar juara dunia itu mengaku memperhatikan lebih banyak detail.
"Menyangkut refleks, rasanya tak ada masalah. Ketika saya masih muda, saya hanya berpikir menjalaninya tahun demi tahun, lebih dan lebih. Sekarang saya melihatnya secara keseluruhan, bekerja lebih banyak, memahami lebih banyak, jadi bukan hanya urusan instinct," beber pria Italia tersebut.
Salah satu detail yang diperhatikan Rossi adalah dalam hal gaya balapan. Dia mengaku beberapa kali harus mengubah gaya balapan demi menyesuaolam diri dengan motor, jenis ban, maupun usianya. Hal itulah yang membut The Doctor masih kompetitif meski mesti bersaing dengan pebalap-pebalap yang lebih muda.
Rossi mengatakan perubahan besar gaya balapannya terjadi salah satunya saat perpindahan dari Michelin ke Bridgestone pada 2008.
"Saya saya sangat sering mengubah gaya balap. Anda harus cerdas memahami apa yang dibutuhkan untuk berubah. Misalnya saat perubahan dari Michelin ke Bridgestone pada 2008. Perangkat elektronika sangat canggih, tapi tahun ini kami melakukan langkah mundur. Kami kembali seperti yang dilakukan pada tujuh atau delapan tahun lalu dengan Michelin," ujar Valentino Rossi.