Sukses


Pit Stop: Perbandingan Sistem Keamanan Sirkuit F1 dan MotoGP

Bola.com, Catalunya - Balap motor Grand Prix di Sirkuit Catalunya, Spanyol akhir pekan lalu, awalnya berlangsung normal. Sesi latihan bebas Moto3, Moto2 dan MotoGP berjalan mulus, tanpa ada riak-riak berarti. 

Namun, suasana berubah kelam saat Moto2 menggelar sesi latihan bebas kedua, Jumat (3/6/2016). Sebuah insiden mengerikan terjadi pada tikungan ke-12. Pebalap SAG Team asal Spanyol, Luis Salom, menabrak dinding pembatas.

Baca Juga

Tindakan sigap pihak penyelenggara yang memberikan perawatan di trek maupun membawa sang pebalap ke rumah sakit gagal menjadi solusi. Nyawa Luis Salom tak terselamatkan. Dunia balap pun berduka. Bahkan, sempat ada wacana GP Catalunya batal digelar.

Balapan akhirnya tetap dilanjutkan setelah pihak penyelenggara berdiskusi dengan keluarga Salom, para pebalap, tim, dan Komisi Keselamatan. Tapi, keputusan itu disertai catatan khusus. Disepakati balapan akan menggunakan layout trek Formula 1 untuk seluruh sesi balapan tersisa. Hal itu merupakan kesepakatan bersama antara FIM, Dorna Sports, serta 10 pebalap yang menghadiri pertemuan Komisi Keselamatan pada Jumat soe waktu setempat.  

Lantas apa beda layout MotoGP dengan F1? Tikungan ke-12 pada trek GP Catalunya merupakan belokan sebelum yang terakhir. Tikungan itu bertipe sangat cepat.

Perubahan Layout Sirkuit Catalunya (Bola.com/Adreanus Titus)

Sementara di ajang F1, digunakan tikungan yang lebih ketat pada akhir trek lurus, plus chicane sebelum tikungan terakhir. Chicane adalah trek menyerupai huruf S, yang biasanya terletak di antara trek lurus. Dengan kata lain chicane adalah dua atau lebih tikungan berbeda arah yang letaknya beruntun.

Yang pasti, kejadian yang menimpa Salom membuat orang bertanya-tanya, bagaimana sistem keamanan trek MotoGP? Lantas apakah ada perbedaan antara sistem keamanan sirkuit F1 dengan MotoGP?

Sistem Keamanan Sirkuit MotoGP

Tentu untuk membuat sirkuit tak boleh sembarangan. Ada aturan yang harus diikuti sebagai panduan. Tak terkecuali pada ajang MotoGP.

Sebuah negara harus memiliki homologasi (persetujuan) dari Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Homogolasi ini berisi soal standar beberapa hal, termasuk keselamatan.

Layout sirkuit menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Memang tak ada batasan bentuk sirkuit, namun FIM akan memberikan rekomendasi untuk perubahan demi kepentingan kompetisi yang baik dan aman.

Beberapa hal diatur demi keselamatan pebalap. Seperti lebar trek yang minimal 12 meter. Selain itu, layout sirkuit idealnya memiliki total panjang antara 4,2 kilometer hingga 4,5 kilometer dengan jumlah tikungan minimum 10.

Tikungan pun tak boleh sembarangan, harus ditentukan sejumlah karakteristik yang berbeda. Biasanya pada setiap trek akan terdapat Chicane, tikungan menyerupai huruf S, yang biasanya terletak di antara trek lurus.

Dengan kata lain chicane adalah dua atau lebih tikungan berbeda arah yang letaknya beruntun. Namun di MotoGP, ada trek yang tidak menggunakan chicane jelang garis finis. Salah satunya adalah Sirkuit Catalunya.

Di sirkuit biasanya juga terdapat kerb dan gravel. Kerb adalah gundukan gerigi yang diberi tanda cat warna-warni. Biasanya ini terdapat di tepian trek, khususnya di daerah tikungan.

Fungsi utama Kerb adalah mendorong kendaraan kembali ke dalam racing line jika posisi motor terlalu keluar akibat kecepatan. Tentu kerb ini tidak dibuat sembarangan. Ada ukuran baku yang harus dipatuhi.

Kerb harus dibuat dengan mengikuti parameter berikut ini:

Parameter kerb yang direkomendasikan Federasi Motor Internasional (FIM). (FIM)

Sementara gravel adalah area di luar trek yang terdiri dari hamparan pasir, batuan kecil atau kerikil. Berfungsi sebagai penahan kecepatan motor yang keluar dari sirkuit agar tidak menghantam pagar pembatas sirkuit. Area gravel harus benar-benar datar tanpa ada gundukan. Disarankan gravel harus 1 cm atau 2 cm lebih rendah dari tepi sirkuit.

Tentunya harus ada dinding pembatas. Ada lima tipe dinding pembatas. Mulai dari tipe A seperti Alpina Air-Module AA, hingga tipe E dinding pembatas yang dibuat dari ban bekas.

Dinding pembatas tipe A. (Alpina)

Selain itu, demi keamanan pebalap, setiap sirkuit wajib memiliki beberapa faktor pendukung keselamatan lainnya. Sebut saja ambulans, truk pemadam kebakaran, dan tentunya tim medis.

Untuk itu, di setiap sirkuit harus ada tempat khusus buat tim medis. Biasanya tim medis diberi tempat di lokasi strategis untuk memudahkan mereka mengambil tindakan cepat jika terjadi sesuatu. Personelnya pun harus memiliki pelatihan dan pengalaman yang cukup untuk mengambil tindakan cepat.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

1

Sistem Keamanan Sirkuit F1

Sama seperti MotoGP, F1 juga menerapkan aturan ketat terkait keamanan sirkuit. Sirkuit yang ingin menggelar grand prix, khususnya F1, harus memenuhi persyaratan keselamatan lintasan yang sangat tinggi.

Desain sirkuit menjadi salah satu persyaratan pokok. Pada situs resmi F1 disebutkan desain sirkuit memiliki pengaruh besar pada jumlah dan tingkat keparahan kecelakaan. Untuk itu, sirkuit harus dirancang untuk menghindari atau meminimalkan dampak pada mobil yang keluar lintasan atau mengalami kecelakaan.

Sirkuit F1 juga harus memiliki zona run-off. Zona ini merupakan ruang kosong yang langsung berada di sebelah trek, yang dirancang pasif atau aktif untuk mengurangi kecepatan mobil yang kehilangan kontrol.

Selain itu, zona run-off ini juga diharapkan bisa mencegah mobil bertabrakan langsung dengan dinding pembatas. Zona ini akrab disapa gravel, ruang kosong yang beralaskan kerikil.

Namun, dalam setahun terakhir, F1 lebih suka menggunakan zona aspal ketimbang memakai kerikil. Zona ini dianggap lebih baik karena pebalap bisa kembali mengontrol mobil mereka. Berbeda dengan kerikil yang menyebabkan mobil pebalap terjebak.

Namun, gravel masih berada di sudut-sudut tertentu. Pada sirkuit F1, gravel biasanya memiliki ketebalan 25 cm dengan kerikil bulat berdiameter antara 5 sampai 16 milimeter. Batu-batu yang dirancang khusus ini untuk membuat gesekan sebanyak mungkin untuk menghambat laju mobil.

Zona gravel pada balapan F1. (Motorsport)

Selain itu, faktor penting dalam keamanan sirkuit lainnya adalah marshall. Orang yang bersiaga di pinggir trek ini memiliki peran penting dalam keselamatan pebalap. Pada semua sirkuit, Federasi Otomotif Internasional (FIA) menyetujui marshall dan alat pemadam kebakaran harus dipasang di sepanjang kedua sisi trek setiap 300 meter.

Sama seperti di MotoGP, sirkuit F1 juga menyiagakan petugas medis. Tim ini pun diisi dengan orang yang berpengalaman dan juga sudah diberi pelatihan khusus. Selain itu, ada juga pihak keamanan. Mereka tak hanya menjaga keselamatan pebalap, tetapi juga para penonton.

Pada dasarnya, tak banyak perbedaan antara sirkuit MotoGP dengan F1. Namun, beberapa sirkuit MotoGP memang memiliki layout atau desain trek yang sedikit berbeda dengan sirkuit F1. Salah satunya adalah sirkuit Catalunya.

Yang jelas, semua sistem tersebut diciptakan untuk menjaga keselamatan pebalap. Motorsport adalah olahraga yang berbahaya. Meskipun tak mungkin memberi jaminan 100 persen, setidaknya sistem tersebut bisa meminimalisir peristiwa-peristiwa tragis di lintasan yang tak diinginkan.  

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer