Bola.com, Sachsenring - Duo pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, menyalahkan ban Michelin sebagai penyebab banyaknya pebalap yang terjatuh pada kondisi hujan di MotoGP musim ini.
Rossi untuk kali ketiga gagal mendulang poin pada musim ini, setelah terjatuh pada balapan di MotoGP Assen, tiga pekan lalu. Sebelumnya, dia juga tak merampungkan balapan setelah terjatuh di Austin dan mengalami kerusakan mesin di Mugello. Imbasnya, The Doctor tertinggal 42 poin dari pemuncak klasemen sementara, Marc Marquez.
Advertisement
Baca Juga
Di Assen, total terjadi 39 crash, sejak sesi latihan bebas hingga balapan. Situasi itu membuat Michelin menjadi pusat sorotan. Dari 39 insiden, 14 di antaranya terjadi pada balapan Minggu. Balapan sempat dihentikan sementara karena hujan deras mengguyur sirkuit. Pada kondisi sulit, yang biasanya menguntungkan Rossi, justru kali ini menjadi penyebab malapetaka. Pebalap asal Italia tersebut terjatuh saat memimpin lomba.
Rossi menyalahkan diri sendiri karena melakukan kesalahan yang sangat menyesakkan tersebut. Namun, saat diminta menjelaskan apa yang menyebabkan begitu banyak crash, dia menjawab lugas.
“Terkait ban basah, Michelin saat ini berada seperti ban yang licin pada Maret lalu. Setelah itu, mereka bekerja keras mengembangkan ban depan. Tapi untuk ban basah, jadwal (pengembangan) mundur,” kata Rossi, seperti dilansir Motorsport, Rabu (13/7/2016).
“Ban ini punya banyak grip di belakang dan hanya sedikit di depan, benar-benar kebalikan dari ban Bridgestone pada tahun lalu,” imbuh The Doctor.
Lorenzo berpandangan serupa dengan Rossi. Pria asal Spanyol tersebut kesulitan di Assen dan harus puas finis di urutan ke-10, 27 menit di belakang sang pemenang.
“Setelah tak terlibat di lomba (MotoGP) selama enam atau tujuh tahun, Michelin mendapati motor yang sangat kuat dan berat, dan dengan elektronika yang lebih sedikit,” kata Lorenzo, yang berulang kali mengkritik kelemahan ban Michelin.
“Kami memiliki banyak masalah untuk menemukan ban depan yang tepat pada tiap-tiap trek. Kadangkala tepat, kadang tidak. Semoga dengan lebih banyak pengalaman, mereka bisa lebih sering mendapatkan ban yang tepat. Jika saya merasakan ban depan, saya bisa menjadi yang tercepat, seperti yang sudah saya tunjukkan. Tapi saya tak merasakannya, saya bisa semakin melambat,” beber Jorge Lorenzo.