Bola.com, Jakarta - Yamaha dipastikan akan menurunkan lima pebalap pada MotoGP Jepang di Sirkuit Twin Ring Motegi, 16 Oktober 2016. Di luar empat rider tim pabrikan dan satelit, Yamaha mendapat satu jatah tambahan lewat jalur wild card.
Advertisement
Baca Juga
Bukan tahun ini saja Yamaha menurunkan pebalap wild card di Jepang. Tim Garpu Tala sudah melakukannya dalam empat edisi terakhir. Tujuan utama Yamaha menerjunkan pebalap wild card adalah mengevaluasi hasil pengembangan motor pada balapan yang sesungguhnya.
Berdasarkan regulasi kejuaraan dunia balap motor grand prix, setiap pabrikan berhak mengajukan pebalap wild card untuk satu seri. Rider tersebut biasanya berasal dari negara tempat balapan digelar.
Walau cuma tampil pada satu balapan, kehadiran pebalap wild card tak bisa dipandang sebelah mata. Sejak era MotoGP pada 2002, ada empat rider non-reguler (wild card atau pebalap pengganti) yang mampu membuat kejutan. Siapa saja mereka?
1. Akira Ryo (Suzuki)
Akira Ryo merupakan pebalap pengembang utama Suzuki pada awal era 2000-an. Pebalap asal Jepang itu sempat beberapa kali tampil dalam balapan MotoGP lewat jalur wild card pada 2002-2003.
Penampilan Ryo yang paling diingat adalah pada seri pertama era MotoGP di Sirkuit Suzuka, Jepang. Dia hampir membuat kejutan besar dengan memimpin hampir sepanjang lomba sebelum finis kedua di belakang Valentino Rossi yang jadi juara.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2
2. Olivier Jacque (Kawasaki)
Olivier Jacque merupakan juara dunia kelas 250cc pada 2000. Setahun berselang, pebalap asal Prancis itu naik ke kelas 500cc bersama tim satelit Yamaha, Gauloises Yamaha Tech 3.
Namun, Jacque hanya bertahan tiga musim di kelas primer. Pada 2004, dia tak dapat tim. Sempat sekali turun dengan motor Moriwaki, Jacque kembali jadi pengangguran pada awal 2005.
Jacque mendapat kesempatan turun lintasan lagi pada seri ketiga musim 2005, MotoGP China. Dia dipercaya Kawasaki menggantikan pebalap reguler, Alex Hofmann, yang cedera.
Debut Jacque bersama Kawasaki membuahkan hasil spektakuler. Start dari posisi ke-15, dia mampu finis kedua di belakang Valentino Rossi dalam balapan basah di Sirkuit Shanghai.
Podium kedua Jacque merupakan hasil terbaik yang pernah diraih Kawasaki sepanjang keikutsertaan mereka di MotoGP dalam rentang 2002-2008.
3. Troy Bayliss (Ducati)
Troy Bayliss merupakan pebalap non-reguler tersukses di MotoGP. Pebalap asal Australia itu secara luar biasa mampu memenangi seri terakhir MotoGP 2006 di Valencia saat tampil sebagai pebalap pengganti.
Bayliss dipercaya Ducati menggantikan Sete Gibernau yang cedera. Start dari grid kedua, dia memimpin sepanjang lomba hingga finis pertama.
Pada musim tersebut, Bayliss tampil sebagai pebalap reguler di Superbike dan keluar sebagai juara dunia bersama Ducati. Sebelumnya, Bayliss juga sempat membela Ducati di MotoGP pada 2003-2004.
Bayliss menjadi rider pertama yang memenangi balapan Superbike dan MotoGP pada tahun yang sama.
Advertisement
3
4. Katsuyuki Nakasuga (Yamaha)
Katsuyuki Nakasuga sudah enam kali tampil sebagai pebalap wild card di kelas primer untuk Yamaha. Dia sudah empat tahun beruntun tampil di MotoGP Jepang lewat jalur wild card sejak 2012.
Namun, pencapaian terbaik Nakasuga tak terjadi di Jepang, melainkan saat tampil di Valencia pada 2012. Start dari posisi ke-16, pebalap asal Jepang itu secara mengejutkan mampu finis kedua di belakang Dani Pedrosa. Dia menjadi satu-satunya pebalap Jepang yang mampu naik podium di kejuaraan dunia balap motor grand prix pada musim tersebut.
Pebalap pengembang sekaligus penguji Yamaha itu akan kembali tampil lewat jalur wild card pada MotoGP Jepang tahun ini. Tahun lalu, dia finis kedelapan di Motegi. Mampukah dia meraih hasil yang lebih baik atau mengulangi pencapaian di Valencia empat tahun silam?