Sukses


5 Pebalap Paling Bersinar pada MotoGP 2016

Bola.com, Jakarta - Perhelatan MotoGP 2016 berlangsung penuh drama, kejutan, dan momen-momen tak terduga. Salah satu kejutan terbesar adalah munculnya sembilan pebalap berbeda yang berhasil memenangi balapan sepanjang tahun ini. 

Fakta yang juga tak bisa diabaikan adalah perpindahan sejumlah pebalap top ke tim lain, antara lain melibatkan Jorge Lorenzo, Maverick Vinales, dan Andrea Iannone. Belum lagi hadirnya momen-momen seperti jabat tangan Rossi dan Marquez seusai MotoGP Valencia; crash antara dua pebalap Ducati, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso di MotoGP Argentina, hingga mesin motor Rossi yang jebol di Mugello Italia. 

Gelar juara dunia MotoGP 2016 akhirnya digenggam oleh Marc Marquez saat lomba masih tersisa tiga seri. Selain Marquez, siapakah yang mengukir hasil penting pada musim ini? Siapakah lima rider paling cemerlang pada MotoGP 2016? 

Berikut ini lima pebalap paling bersinar pada MotoGP 2016 diukur dari statistik grid, kronologi, dan hasil di sirkuit, seperti dilansir situs Red Bull:  

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1

5. Cal Crutchlow

Statistik 
- Poin/posisi di klasemen : 141, tujuh 
- Menang: 2 (Republik Ceska, Australia)
- Podium: 4
- Pole: 1
- Fastest laps: 3

- Head-to-head Vs rekan setim saat kualifikasi/balapan: tak ada (LCR Honda hanya punya satu motor pada grid 2016)

Rangkuman 2016: 
Crutchlow baru mengoleksi lima poin dalam lima balapan pertama MotoGP 2016, serta mengalami crash pada dua balapan terakhir di MotoGP Malaysia dan Valencia. Tapi, di antara dua momen buruk tersebut, dia menunjukkan kelasnya, dengan menang di Brno dan Phillip Island. Sejak balapan di Jerman hingga Australia (seri kesembilan) dia mendulang 121 poin. Hanya Marquez yang meraih poin lebih banyak (128) sepanjang periode tersebut. Kemenangannya di Brno (yang pertama bagi rider Britania sejak Barry Sheene pada 1981), adalah hari terbaiknya. Meskipun Crutchlow finis di belakang Andrea Dovizioso dan Dani Pedrosa di klasemen akhir, sulit dibantah dia layak dianggap lebih bersinar ketimbang dua pebalap tersebut. 

Quote: 
"Banyak sekali balapan pada tahun ini ketika saya bisa bertarung dengan pebalap-pebalap lain dari tim pabrikan. Jika melihat motor tim satelit, mereka kesulitan bertarung dengan pebalap tim pabrikan. Jadi, kami harus memberikan kredit atas paket (motor) ini," kata Crutchlow seusai musim 2016 berakhir. 

Komentar Ahli: Matt Birt
"Ada ungkapan klise bahwa sepak bola adalah permainan dua sisi. Ya, itu bisa digunakan untuk menggambarkan kiprah Cal Crutchlow pada 2016, yang memiliki tanjakan dan turunan lebih banyak dibanding Himalaya. Dia hanya mendulang 20 poin pada delapan balapan pertama. Namun, setelah itu dia berubah dari pecundang menjadi pahlawan, dengan menjadi pebalap Inggris pertama yang bisa memenangi seri MotoGP setelah sekian lama. Dia kemudian menjadi pebalap tim satelit pertama dalam satu dekade yang bisa memenangi balapan kering di Australia."  (Matt Birt adalah komentator MotoGP selama 21 musim)

3 dari 6 halaman

2

4. Jorge Lorenzo

Statistik: 
- Poin/posisi di klasemen: 233, tiga  
- Menang: 4 (Qatar, Prancis, Italia, Valencia)
- Podium: 10
- Pole: 4
- Fastest laps: 2
- Head-to-head Vs rekan setim saat kualifikasi: Lorenzo 9, Rossi 9
- Head-to-head Vs rekan setim saat balapan: Lorenzo 8, Rossi 9 (tak ada yang finis di Jepang)
- Poin dibandingkan rekan setim: Lorenzo 233, Rossi 249

Rangkuman 2016: 
Tiga kemenangan dalam enam balapan pertama membuat langkah Jorge Lorenzo mempertahankan titel juara dunia MotoGP tampak melaju di jalur yang benar. Tapi, cuaca dingin dan hujan yang merecoki musim panas di Eropa mengekspose kelemahan terbesar X-Fuera. Lorenzo tampak kehilangan kepercayaan diri saat melaju di trek basah dan tak mampu menemukan grip yang tepat pada ban Michelin. Alhasil, pada kondisi basah Lorenzo tampak kehilangan keperkasaannya.  Dia hanya finis ke-10 pada balapan basah di Assen dan terpuruk di urutan ke-15 di Sachsenring (Lorenzo finis 77 detik di belakang sang pemenang, Marquez), merupakan poin terendah Lorenzo pada musim 2016. Dia juga terjatuh pada MotoGP Jepang, sekaligus secara resmi kehilangan gelar juara dunia. Pada musim depan Lorenzo bakal hijrah ke Ducati sekaligus menyudahi petualangannya selama sembilan musim di Yamaha. 

Quote: 
"Selama balapan Anda menghabiskan 45 menit untuk benar-benar fokus terhadap apa yang harus dilakukan untuk mendominasi motor. Jadi, ketika Anda melintasi garis finis, Anda tak akan terlalu emosional dan tak berpikir terlalu banyak. Setelah dua atau tiga menit, saya mulai mengingat momen terbaik dalam karier saya dan juga momen yang berat," kata Lorenzo seusai balapan terakhir untuk Yamaha di MotoGP Valencia.   

Komentar Ahli: Chris Vermeulen
"Yang terjadi pada Lorenzo di Assen, Sachsenring, dan Brno, bukan sekadar hujan, tetapi juga cuaca dingin. Semua itu tentang suhu ban. Ketika suhu menjadi dingin dan basah, maka mereka kehilangan suhu di ban. Lorenzo tak bisa menggunakan ban seperti itu dengan gaya balap yang dimilikinya. Ketika dia mendapat grip dan suhu menjadi lebih tinggi, dia bisa konsisten, lihatlah balapan terakhir di Valencia. Saat dia memiliki semua yang disukainya, dia sangat, sangat sulit dikalahkan." (Juara Grand Prix, Chris Vermeulen, kini menjadi komentator Fox Sport di Australia) 

4 dari 6 halaman

3

3. Valentino Rossi 

Statistik

- Poin/posisi di klasemen: 249, kedua  
- Menang: 2 (Spanyol, Catalunya)
- Podium: 10
- Pole: 3
- Fastest laps: 2
- Head-to-head Vs rekan setim pada kualifikasi: Rossi 9, Lorenzo 9
- Head-to-head Vs rekan setim saas balapan: Rossi 9, Lorenzo 8 (keduanya sama-sama tak finis di Jepang)
- Poin dibanding rekan setim: Rossi 249, Lorenzo 233

Rangkuman 2016: 
Selama tiga musim beruntun Valentino Rossi hanya mampu menjadi runner-up. Gelar juara dunia ke-10 masih harus diburu oleh The Doctor. Rossi empat kali tak finis pada musim ini, tiga di antaranya karena kesalahan sendiri yaitu di Austin, Assen, dan Jepang. Penampilan tak konsisten tersebut sebenarnya bukan karakteristik Rossi. Nasib Rossi bertambah apes saat mesin motornya jebol di Mugello.  Pada balapan berikutnya Rossi mampu bangkit dan memenangi MotoGP Catalunya. Namun, Yamaha hanya mampu menang sekali (Lorenzo pada balapan pamungkas di Valencia) pada 11 balapan terakhir. Adapun 249 poin merupakan raihan terendah Rossi sejak 2013.  

Quote: 
"Musim 2016 memunculkan banyak hal positif, runner-up dalam perebutan gelar, banyak podium, dan beberapa start di baris terdepan. Tahun depan saya akan berusaha memenangi balapan lebih banyak, lebih dari dua, dan kami selalu kompetitif. Sayangnya, saya melakukan beberapa kesalahan dan sedikit tidak beruntung dengan mesin di Mugello, jadi saya terlalu jauh tertinggal di klasemen. Tetapi, setidaknya ini musim yang bagus," kata Rossi seusai balapan MotoGP Valencia. 

Komentar Ahli: Mick Doohan
"Saya tak pernah mendapatinya seantusias ini menghadapi balapan sejak kali pertama melihatnya tampil di ajang MotoGP. Dia tak menjadi lebih muda, tapi dia tak bertambah lamban. Saya tak tahu mengapa dia tetap mendorong diri sejauh ini setelah 20 tahun di ajang tertinggi balap motor. Tapi, bagaimanapun itu bagus untuk olahraga ini. Dia jelas menjadi alasan mengapa orang-orang menyalapan televisi atau membeli tiket (menonton balapan)."   (Mick Doohan merupakan juara dunia lima kali di ajang GP 500cc) 

5 dari 6 halaman

4

2. Maverick Vinales 

Statistik: 

- Poin/posisi di klasemen: 202, empat 
- Menang: 1 (Inggris)
- Podium: 4
- Pole: 0
- Fastest laps: 2
- Head-to-head Vs rekan setim saat kualifikasi: Vinales 13, Aleix Espargaro 5
- Head-to-head Vs rekan setim saat balapan: Vinales 16, Espargaro 2
- Poin dibandingkan rekan setim: Vinales 202, Espargaro 93

Rangkuman 2016: 
Vinales di atas Rossi dan Lorenzo? Ditempatkan di urutan kedua padahal musim ini hanya menang sekali? Ya. Yang perlu diingat, Vinales tak pernah naik podium sebelum musim ini, hanya menempati posisi ke-12 di klasemen akhir MotoGP 2015. Tapi, musim ini sang bintang bisa bersinar. Vinales membuka peluang naik podium pada seri kedua di Argentina, tapi akhirnya terjatuh. Kegagalan itu dibayar lunas dengan naik podium ketiga pada seri kelima di Le Mans, Prancis. Dia jelas menihilkan sang rekan setim, Aleix Espargaro, yang menggeber motor yang sama (hanya sekali, di Jerez, Espargaro mampu mengalahkan Vinales saat sama-sama finis). Vinales akhirnya menjuarai MotoGP Inggris. Setelah itu, melihat Vinales berdiri di podium bagaikan sesuatu yang normal, dan sepertinya bakal sering terulang pada tahun-tahun mendatang. 

Quote:
"Secara keseluruhan, sepertinya saya banyak berkembang sebagai seorang pebalap. Selain itu, tahun pertama sangat sulit dan berat bagi saya. Tapi, tahun ini kami bisa menunjukkan level perkembangan kami. Saya juga berkembang sebagai seorang pebalap. Tak hanya di motor, tapi juga di box, bisa bekerja lebih keras. Menempati posisi keempat sangat bagus," kata Vinales seusai MotoGP Valencia. 

Komentar Ahli: Kevin Schwantz
"Menempatkan Suzuki di depan merupakan prestasi besar untuknya. Tapi, saat dia pindah ke Yamaha, dia bakal diharapkan selalu di depan. Itu akan menjadi tekanan lebih besar untuknya. Saya pikir berada di garasi di samping Valentino Rossi bakal menjadi sesuatu yang mengintimidasi Anda. Tapi, itu hal yang menarik dilihat, karena saya pikir Maverick adalah talenta besar. Saya sebenarnya berharap dia bertahan di Suzuki, tapi akan menarik jika dia bisa membuat semua bekerja dengan baik di Yamaha."  (Kevin Schwants adalah juara dunia 500cc pada 1993). 

6 dari 6 halaman

5

1. Marc Marquez 

Statistik: 

- Poin/posisi di klasemen: 298, pertama  
- Menang: 5 (Argentina, AS, Jerman, Aragon, Jepang)
- Podium: 12
- Pole: 7
- Fastest laps: 4
- Head-to-head Vs rekan setim saat kualifikasi : Marquez 17, Dani Pedrosa/Hiroshi Aoyama/Nicky Hayden 1
- Head-to-head Vs rekan setim saat balapan: Marquez 15, Pedrosa/Aoyama/Hayden 3
- Poin dibandingkan rekan setim:  Marquez 298, Pedrosa/Aoyama/Hayden 156

Rangkuman 2016: 
Sulit membayangkan Marc Marquez bisa tampil sangat konsisten setelah Honda terbelit masalah pada tes pramusim. Tapi, Marquez bukan lagi pebalap yang sama seperti musim sebelumnya, yang enam kali gagal finis dan kalah dari Jorge Lorenzo dalam perburuan gelar juara. Kemenangan di MotoGP Argentina dan berikutnya di Austin membuatnya unggul di klasemen sementara. Aksinya di Sachsenring membuat pebalap lain seperti bukan saingannya. Setelah paruh pertama musim, Marquez sudah unggul 48 poin. Setelah itu, jalan Marquez ke tangga juara dunia benar-benar mulus. Dia merengkuh gelar juara MotoGP untuk kali ketiga di Jepang.  

Quote: 
"Ini tahun yang luar  biasa. Anda selalu memiliki titik lemah yang bisa diperbaiki. Tapi, juga harus memberi nilai pada diri sendiri, maka menurut saya 9,5. Setengah poin yang hilang tersebut karena Le Mans, di mana saya melakukan kesalahan yang seharusnya bisa dihindari. Kesalahan lainnya adalah terlalu ngotot padahal tak perlu, seperti di Silverstone, meskipun saya bisa finis keempat. Tahun ini benar-benar bagus," kata Marc Marquez seusai menyegel titel juara dunia MotoGP di Jepang. 

Komentar Ahli: Mitchell Adam
"Titel untuk ketiga kali ini sangat berbeda dengan yang diraih Marquez pada 2014, saat dia mampu memenangi 10 balapan beruntun. Dia mendekat ke titel dengan poin berharga di Assen, Sachsenring, dan Brno saat para rivalnya berjatuhan." (Mitchell Adam adalah wartawan MotoGP yang bekerja untuk Autosport) 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer