Sirkuit MotoGP: Sepang, Penyimpan Kontroversi dan Kenangan Pahit

Bola.com, Jakarta - Seri MotoGP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang kerap menimbulkan kontroversi karena sering kali menjadi lintasan penentu bagi para pebalap untuk memastikan gelar juara dunia. Insiden yang paling tak bisa dilupakan tentu kontroversi Valentino Rossi dan Marc Marquez yang terjadi pada MotoGP 2015.

Seperti diketahui, Marquez dan Rossi terlibat kontroversi pada balapan MotoGP Malaysia pada Oktober 2015. Ketika itu, The Doctor dituding yang menyebabkan Marquez terjatuh pada balapan tersebut.

Imbas kontroversi tersebut, Rossi dijatuhi hukuman start dari grid paling belakang pada seri pamungkas di Valencia dan terpaksa merelakan gelar MotoGP 2015 melayang ke tangan Lorenzo. Saat itu, Rossi menyebut Marquez telah melakukan konspirasi demi membantu Lorenzo jadi juara dunia.

Di balik kontroversi Rossi dan Marquez, Sirkuit Sepang sejatinya dibuat untuk balapan cepat dan menantang bagi para pebalap. Dengan empat tikungan pelan dan dua trek lurus panjang, Sepang menjadi sirkuit yang paling banyak menampilkan aksi saling salip para rider di lintasan.

Sirkuit Sepang pertama kali menggelar balapan MotoGP pada April 1999. Sirkuit yang berjarak 50 kilometer dari kota Kuala Lumpur tersebut memakan waktu 14 bulan untuk pembangunannya.

Selain kontroversi, Sirkuit Sepang juga menyimpan kenangan pahit ketika terjadi insiden fatal pada balapan MotoGP Malaysia 23 Oktober 2011 yang menewaskan Marco Simoncelli. Kecelakaan tersebut meninggalkan kesedihan di hati para pebalap karena Simoncelli meninggal dunia dalam usia yang masih sangat muda, yaitu 24 tahun.

Pada MotoGP 2017, rider Ducati, Andrea Dovizioso, keluar sebagai juara mengalahkan Jorge Lorenzo dan Johann Zarco.

Kemenangan ini membuat Dovizioso membuka asa menjadi juara MotoGP 2018. Sayang dia tetap gagal setelah terjatuh pada seri terakhir.