Bola.com, Bologna - Bos Ducati, Gigi Dall'Igna, menyatakan pelarangan winglet pada MotoGP 2017 berimbas lebih besar daripada yang mereka perkirakan. Tim asal Italia tersebut kini bekerja keras mencari solusi terbaik sebelum balapan perdana MotoGP 2017 bergulir di Sirkuit Losail, Qatar, pada 26 Maret.
Advertisement
Baca Juga
"Data menunjukkan kurangnya beban di bagain depan motor menjadi masalah terbesar kami," kata Dall'Igna, seperti dilansir GPOne, Kamis (2/3/2017).
Ducati mencatat hasil yang jauh dari mengesankan pada tes pramusim MotoGP di Sirkuit Phillip Island. Pebalap anyar Ducati, Jorge Lorenzo, kesulitan menembus posisi atas. Pada hari terakhir, Lorenzo akhirnya mampu masuk posisi 10 besar, tepatnya di urutan delapan. Namun, performa mantan pebalap Yamaha tersebut dalam mengendalikan motor Desmosedici GP17 jauh dari meyakinkan.
"Kami tak bisa berpuas diri setelah tes di Phillip Island. Untuk kali pertama, ketiadaan winglet terasa sangat besar daripada yang kami perkirakan," ujar Dall'Igna.
"Saya juga mendapati kami menggunakan setelah yang tak ideal untuk situasi tersebut. Tapi, kami bisa menggunakan tes dengan dalam mengukur kecepatan maksimal kami," sambung Dall'Igna.
Sudah menjadi rahasia umum, Ducati sangat membutuhkan peralatan aerodinamika untuk menstabilkan motor Desmosedici. Keberadaan winglet sangat membantu performa Ducati pada musim lalu. Tak heran, masalah besar mengadang Ducati saat operator MotoGP secara resmi melarang penggunaan winglet pada 2017.
Pelarangan winglet sebenarnya juga berimbas pada tim-tim lain. Yamaha, Suzuki, dan Aprilia mensiasatinya dengan menggunakan fairing tersembunyi. Langkah serupa belum dicoba oleh Ducati.
"Kami akan mengembangkan dua perangkat aerodinamika sepanjang musim ini. Jadi sangat penting untuk menjaganya secara hati-hati sebelum memperkenalkan perangkat itu. Itulah sebabnya kami masih butuh waktu," kata Bos Ducati tersebut.