Bola.com, Noale - Aleix Espargaro mengungkap kekecewaan mendalam terhadap mantan timnya Suzuki. Pebalap asal Spanyol itu mengaku sakit hati kepada Suzuki karena mendapat kabar bakal didepak pada akhir MotoGP 2016 bukan dari pihak manajemen.
Espargaro mengklaim mengetahui informasi Suzuki akan mendatangkan pebalap baru pada MotoGP 2017 jelang balapan keenam musim lalu di Mugello, Italia. Saat sedang berbincang santai dengan para mekanik, Espargaro diberi tahu kalau Andrea Iannone bakal datang dari Ducati.
Advertisement
Baca Juga
"Jika mereka (Suzuki) memutuskan Iannone sebagai pengganti saya, itu bukan masalah. Saya bukan bos Suzuki. Saya pasti bisa menerimanya. Namun, cara mereka dengan lebih dahulu berbicara dengan mekanik sebelum saya, itu yang membuat saya sakit hati," kata Espargaro seperti dikutip dari Crash, Sabtu (4/3/2017).
"Bagi saya, itu bukan cara yang tepat untuk melakukannya. Namun, yang membuat saya benar-benar sakit hati adalah saya tak kompetitif pada musim lalu. Saya mengakui hal itu. Saya tak kompetitif, jadi pebalap lain bisa datang. Segalanya semudah dan sejelas itu. Namun, cara mereka melakukannya itu yang saya sesalkan," ujar Espargaro.
Espargaro gagal tampil kompetitif selama dua musim di Suzuki pada 2015-2016. Setelah finis di peringkat ke-11 klasemen pada musim pertama, Espargaro kembali mengakhiri musim di posisi yang sama pada tahun kedua alias stagnan. Pencapaian Espargaro kalah jauh dari rekan setimnya Maverick Vinales yang pada MotoGP 2016 meraih satu kemenangan plus tiga podium.
Padahal, saat masih membalap untuk tim Forward Yamaha pada 2014, Aleix Espargaro mampu sekali naik podium. Espargaro mengaku tak bisa mengaplikasikan gaya membalapnya yang agresif dengan teknik late-braking pada musim kedua di Suzuki setelah MotoGP memperkenalkan ban Michelin pada 2016.
"Saya sampai menangis setelah sesi pemanasan seri pembuka di Qatar. Padahal seumur hidup saya tak pernah menangis karena hasil balapan di MotoGP. Namun, saya putus asa karena tak bisa menikmati balapan. Sebenarnya selama dua tahun di Suzuki saya seperti raja. Mereka selalu memenuhi kebutuhan dan permintaan saya. Semuanya terasa indah," kata Espargaro.
"Sayang, semuanya berakhir seperti ini. Saat sedang menghadapi momen buruk, saya malah mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan. Selama ini saya tak pernah mengatakan hal buruk tentang Suzuki, bahkan ketika terjatuh sekalipun. Saya melakukan semua yang mereka inginkan. Jadi, saya merasa agak kecewa. Namun, hal seperti ini bisa saja terjadi. Tak ada yang mudah di dunia ini," ujar Espargaro.
Setelah terdepak dari Suzuki, Espargaro bergabung dengan Aprilia pada MotoGP 2017. Banyak pihak menilai Espargaro mengalami kemunduran dalam karier dengan pindah ke Aprilia. Namun, dia bertekad membuktikan anggapan semua orang salah.
"Banyak orang mengatakan meninggalkan Suzuki dan pindah ke Aprilia seperti turun dua anak tangga. Hal itu membuat saya termotivasi menghadapi MotoGP 2017. Saya berlatih keras sepanjang musim dingin. Kini bobot saya sudah turun tiga kilogram dari musim lalu," kata Espargaro.
"Saya sudah siap membuka lembaran baru bersama Aprilia. Saya kira kami bisa memulai musim dengan meraih hasil yang lebih baik dari yang orang lain perkirakan," tutur Aleix Espargaro.