Bola.com, Madrid - Promotor MotoGP, Dorna, berencana menggelar ajang balap motor baru, yakni MotoGP elektrik, pada 2019. Balapan MotoGP elektrik bukan menggunakan motor konvensional berbahan bakar fosil, melainkan motor elektrik yang memakai sumber tenaga listrik.
CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, dalam wawancara dengan media Spanyol, AS, pada 10 Maret 2017 mengatakan MotoGP elektrik akan menjadi balapan pendukung seri balap MotoGP.
Advertisement
Baca Juga
Sirkuit yang akan menggelar balapan MotoGP dan MotoGP elektrik diminta menyediakan stasiun pengisian baterai motor di mana sumber listriknya berasal dari tenaga angin (wind turbin) atau cahaya matahari (solar panel).
Pada musim pertama, MotoGP elektrik hanya akan berlangsung dalam lima putaran. Balapannya cuma 10 lap dengan kecepatan maksimum motor mencapai 125 km/jam.
Grid MotoGP elektrik hanya akan diisi 18 motor. Pesertanya berasal dari MotoGP (14 pebalap) dan Moto2 (4 pebalap tercepat).
Motor untuk balapan MotoGP elektrik akan disediakan oleh satu pabrikan saja. Saat ini ada dua pabrikan yang sedang bersaing untuk menjadi pemasok motor balapan MotoGP elektrik, tapi identitasnya masih dirahasiakan.
Beberapa pabrikan motor dunia belakangan mulai tertarik memproduksi motor elektrik dengan tujuan mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Namun, pengembangan teknologi motor elektrik tak secepat motor konvensional.
Salah satu sarana terbaik untuk pengembangan teknologi adalah lewat ajang balap. Namun, ajang balap motor elektrik masih minim.
Saat ini, ajang balap yang masih konsisten menggelar balapan motor elektrik hanya Island of Man TT lewat event TT Zero. Dahulu, FIM punya ajang balap motor elektrik bernama FIM e-Power Championship. Namun, ajang tersebut hanya bertahan selama empat tahun (2010-2013).
Jika MotoGP elektrik masih wacana, ajang balap mobil formula dengan tenaga listrik (Formula E) sudah berjalan selama tiga musim sejak 2014.