Bola.com, Jakarta - Termas de Rio Hondo di Argentina akan menjadi tuan rumah seri kedua MotoGP 2017 pada 7-9 April 2017. Jagoan Movistar Yamaha, Valentino Rossi, layak menjadi favorit juara di Negeri Tango.
Advertisement
Baca Juga
Sentuhan magis Rossi belum hilang meski sudah berusia 38 tahun. The Doctor mampu menyihir mata para penggemar MotoGP lewat aksi sensasional pada balapan pembuka musim 2017 di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, 26 Maret.
Start dari posisi ke-10, Rossi perlahan tapi pasti merangsek ke depan hingga akhirnya finis ketiga di belakang rekan setimnya Maverick Vinales dan pebalap Ducati, Andrea Dovizioso. Sama sekali tak tampak sosok Rossi yang kesulitan sepanjang tes pramusim hingga dua sesi latihan bebas awal MotoGP Qatar.
Status sebagai spesialis Minggu masih melekat dalam diri Rossi. Peraih sembilan titel kejuaraan dunia balap motor grand prix itu boleh terlihat kurang kompetitif pada sesi latihan bebas atau kualifikasi. Namun, saat sudah masuk hari perlombaan ceritanya akan berbeda.
Karena itu, wajar jika Rossi kembali jadi unggulan di Argentina. Memang masih ada Vinales dan Marc Marquez (Repsol Honda), tapi situasi terkini dan faktor sejarah memihak pebalap asal Italia itu.
Mengapa Valentino Rossi berada di baris terdepan untuk jadi pemenang MotoGP Argentina? Berikut ini adalah tiga alasan Rossi berpeluang menjuarai balapan di Termas de Rio Hondo:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mulai Pede
Salah satu alasan Valentino Rossi kesulitan sepanjang tes pramusim adalah kurang percaya diri dengan ban depan Michelin. Rossi merasa ban depan Michelin terlalu lunak saat masuk tikungan.
Namun, Rossi dan krunya tampak sudah menemukan solusi masalah ban depan itu di Qatar. Tanpa problem ban depan, Rossi pun semakin percaya diri bertarung untuk menjadi juara di Argentina.
"Qatar bukan awal yang mudah bagi kami dalam memulai musim. Kami bekerja sangat keras sepanjang tes, tapi baru pada akhir pekan di Losail kami bisa memperbaiki beberapa hal, terutama setelan YZR-M1 untuk ban depan. Balapan pun berjalan sangat baiik dan saya senang karena bisa naik podium," kata Rossi di situs resmi Yamaha MotoGP, Selasa (4/4/2017).
Advertisement
Rekam Jejak Ciamik
Valentino Rossi punya rekam jejak ciamik di Argentina, baik saat balapan masih digelar di Buenos Aires atau setelah pindah ke Termas de Rio Hondo. Ketika masih berkiprah di kelas 250cc, Rossi sekali menang pada 1998 dan naik podium ketiga pada musim berikutnya.
Sejak GP Argentina kembali masuk kalender MotoGP pada 2014, Rossi sudah dua kali menghiasi podium di Termas de Rio Hondo. Rossi menang pada 2015 dan finis kedua pada tahun lalu.
"Sekarang kami akan menuju Argentina. Saya sangat menyukai trek Termas de Rio Hondo dan senang balapan di sana lagi. Semoga kondisi aspalnya bagus karena tahun lalu sangat menyulitkan kami. Kami akan berusaha melakukan yang terbaik agar bisa kembali naik podium," kata Rossi.
Tekad Sempurnakan Rekor
Valentino Rossi akan menancapkan tonggak sejarah baru pada MotoGP Argentina. Jika ikut balapan, Rossi bakal melakoni start ke-350 sepanjang karier di kejuaraan dunia balap motor grand prix dan menjadi pebalap pertama yang melakukannya. Rossi tentu bertekad menyempurnakan rekor tersebut dengan kemenangan.
MotoGP Argentina akan menandai balapan ke-888 sepanjang sejarah balapan grand prix. Artinya, Rossi telah ambil bagian dalam hampir 40 persen balapan grand prix sejak ajang tersebut dimulai pada 1949.
Daftar Pebalap dengan Jumlah Start Terbanyak Sepanjang Sejarah Balapan Grand Prix:
1. Valentino Rossi (349 start)
2. Loris Capirossi (328)
3. Jack Findlay (282)
4. Alex Barros (276)
5. Angel Nieto (265)
Advertisement