Bola.com, Jakarta - Awan kelabu sedang menyelimuti dunia balap. Juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden, tutup usia di Rumah Sakit Maurizio Bufalini, Cesena, Italia, Senin (22/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Akhir hidup yang tragis bagi pebalap hebat seperti Hayden. Selama berkarier sebagai pebalap motor, The Kentucky Kid kerap memacu kuda besi dalam kecepatan di atas 300 km/jam dan sering mengalami kecelakaan di dalam trek, tapi dia selalu lolos dari maut.
Ironisnya, Hayden malah kehilangan nyawa akibat insiden di luar trek. Dia meninggal dunia setelah mengalami cedera parah akibat kecelakaan saat berlatih menggunakan sepeda di dekat Sirkuit Misano, Rabu (17/5/2017). Sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit, nyawa Hayden tak tertolong. Dia meninggal dalam usia 35 tahun.
Nicky Hayden bukan satu-satunya pebalap top dunia yang tewas akibat kecelakaan di luar trek. Ada lima pebalap terkenal lain yang bernasib sama seperti Hayden. Siapa saja mereka?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Norifumi Abe
Norifumi Abe atau yang tenar dengan sebutan Norick Abe merupakan mantan pebalap kelas 500cc/MotoGP asal Jepang. Dia meraih tiga kemenangan plus 14 podium selama 11 musim (1994-2004) berkarier di kelas primer.
Abe tenar akan gaya membalapnya yang sangat berani pada era motor dua-tak. Juara dunia MotoGP tujuh kali, Valentino Rossi, sangat mengagumi Abe. Sebagai bentuk penghormatan kepada Abe, Rossi pada awal kariernya memiliki nama panggilan Rossifumi.
Akan tetapi, Abe kesulitan beradaptasi dengan motor empat-tak saat MotoGP mulai diperkenalkan pada 2002. Dia pun akhirnya berhenti dari balapan grand prix pada akhir 2004.
Abe tewas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Jepang pada 7 Oktober 2007. Ketika sedang mengendarai motor skuter Yamaha T-Max di daerah Kawasaki, Kanagawa, Abe bertabrakan dengan truk yang memutar balik di tempat terlarang.
Abe yang terluka parah segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, tapi nyawanya tak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia dua setengah jam setelah kecelakaan. Salah satu pebalap terbaik Jepang itu wafat dalam usia 32 tahun.
Advertisement
2. Colin McRae
Colin McRae merupakan pereli Inggris Raya yang lahir di Skotlandia. Dia menjadi orang Inggris Raya pertama dan pebalap termuda yang memenangi Kejuaraan Reli Dunia (WRC) pada 1995 bersama tim Subaru.
McRae tewas dalam kecelakaan helikopter tragis di dekat kediaman keluarganya di Lanark, Skotlandia, pada 15 September 2007. Putra McRae yang masih berusia lima tahun, Johnny, dan dua teman keluarganya juga ikut menjadi korban kecelakaan itu.
Berdasarkan hasil investigasi, McRae dinilai bersalah sebagai penyebab kecelakaan. Sebagai pilot yang kurang berpengalaman, McRae dinilai menerbangkan helikopter dalam ketinggian yang terlalu rendah. McRae meninggal dunia dalam usia 39 tahun.
3. Graham Hill
Graham Hill merupakan legenda balap asal Inggris yang dua kali menjadi juara dunia F1 pada 1962 dan 1968. Sampai saat ini, Hill merupakan satu-satunya pebalap yang mampu memenangi Triple Crown of Motorsport (24 Hours of Le Mans, Indianapolis 500, dan F1 GP Monako).
Putra Graham, Damon, juga merebut titel F1 pada 1996. Graham dan Damon menjadi pasangan ayah dan anak pertama yang menjadi juara dunia F1.
Hill tewas dalam kecelakaan helikopter pada 29 November 1975. Helikopter yang diterbangkannya terjatuh dekat lapangan golf Arkley di London, Inggris, saat sedang berusaha mendarat di Elstree Airfield pada tengah malam di tengah cuaca sangat berkabut.
Saat kejadian, Hill bersama lima orang penumpang lain yang merupakan anggota tim Embassy Hill sedang dalam perjalanan pulang setelah melakukan tes di Sirkuit Paul Ricard, Prancis. Seluruh penumpang helikopter tewas dalam insiden ini.
Berdasarkan hasil investigasi, helikopter yang diterbangkan Hill tak terdaftar di negara mana pun. Lisensi pilot AS dan Inggris milik Hill juga sudah kadaluarsa.
Advertisement
4. Jose Carlos Pace
Jose Carlos Pace merupakan mantan pebalap F1 asal Brasil. Dia meraih satu kemenangan pada balapan kandang plus enam podium selama enam tahun berkarier di lomba jet darat pada 1972-1977.
Balapan terakhir Pace adalah GP Afsel 1977 yang diwarnai insiden kecelakaan yang merenggut nyawa pebalap Tom Pryce dan marshal Jansen van Vuuren. Pace tewas dalam kecelakaan pesawat ringan di dekat Sao Paulo, Brasil, pada 18 Maret 1977 atau berselang 13 hari setelah insiden Pryce di Kyalami.
Sirkuit Interlagos kemudian diubah namanya menjadi Autodromo Jose Carlos Pace untuk mengenang sang pebalap.
5. Harald Ertl
Harald Ertl merupakan mantan jurnalis dan pebalap F1 asal Austria. Dia bersekolah bareng dua pebalap F1 lainnya, Jochen Rindt dan Helmut Marko.
Meski tak punya prestasi gemilang selama balapan di F1 pada 1975-1980, Ertl menarik perhatian karena gayanya yang nyentrik dengan janggut dan kumis yang lebat. Dia juga akan selalu dikenang sebagai salah satu dari empat pebalap yang membantu Niki Lauda keluar dari kokpit mobil Ferrari yang terbakar pada GP Jerman 1976.
Ertl meninggal dunia dalam usia 33 tahun dalam sebuah kecelakaan pesawat pada 1981 saat hendak menikmati libur paskah di rumah liburan keluarga di Sylt, Jerman bagian Utara. Pesawat yang dipiloti iparnya mengalami kerusakan mesin dan terjatuh dekat Giessen. Ertl, ipar, dan keponakannya tewas dalam kecelakaan itu, tapi istri dan putranya selamat.
Advertisement