Bola.com, Sepang - Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo, menyebut timnya punya pekerjaan rumah (PR) besar yang harus segera dicari solusinya sebelum MotoGP 2018. Menurut Suppo, motor Honda kalah cepat dan kuat dibanding Ducati di lintasan basah, sehingga Marc Marquez akhirnya gagal naik podium utama di Malaysia.
Advertisement
Baca Juga
Komentar tersebut diutarakan Suppo setelah melihat hasil balapan MotoGP Malaysia yang berlangsung dalam kondisi lintasan basah, di Sirkuit Sepang, Minggu (29/11/2017). Marc Marquez hanya finis di posisi keempat, sedangkan dua pebalap Ducati, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo, naik podium pertama dan kedua.
"Ducati jelas lebih kuat daripada kami saat hujan. Kami harus mengubah hal ini pada masa mendatang," kata Suppo, seperti dilansir Speedweek, Jumat (3/11/2017).
"Saat hujan mulai turun sesaat sebelum balapan, kami tahu bakal kesulitan, karena Marc dan Dani (Pedrosa) tak senang saat FP2 berlangsung basah. Marc memilih ban medium. Targetnya adalah menghindari kesalahan besar karena Dovi sangat cepat. Dia melakukan pekerjaan luar biasa dan memastikan hasil terbaik bagi kami," sambung Suppo.
Marc Marquez hanya butuh finis minimal di posisi ke-11 pada MotoGP Valencia (12 November 2017), untuk menyegel gelar juara dunia MotoGP 2017. Itu bakal menjadi titel ketiga Baby Alien di kelas premier.
Livio Suppo mengingatkan Marquez tetap waspada meski tinggal selangkah lagi merengkut titel juara dunia MotoGP 2017.
"Kami tahu tak mudah mendapatkan titel di Sepang. Tapi, setelah balapan kami tetap senang. Tentu saja pacuan juara dunia belum berakhir dan kami harus tetap fokus," ujar Suppo mengenai kans Marc Marquez dalam persaingan ke tangga juara dunia MotoGP 2017.