Bola.com, Jakarta - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, akan melakoni duel final melawan Andrea Dovizioso (Ducati) untuk memperebutkan gelar MotoGP 2017 pada seri penentuan di Valencia, Spanyol, 10-12 November. Marquez berada di atas angin karena memiliki tiga keuntungan.
Advertisement
Baca Juga
Pertama, Marquez didukung faktor sejarah. Sepanjang karier di kejuaraan dunia balap motor grand prix, pebalap asal Spanyol itu sudah dua kali merasakan bertarung untuk menjadi juara dunia hingga seri terakhir dalam posisi sedang memimpin klasemen pada 2010 (125cc) dan 2013 (MotoGP). Hasilnya, Marquez tak pernah gagal dari dua kesempatan itu.
Kedua, Marquez sudah unggul 21 poin atas Dovizioso. Pebalap berjulukan Si Bayi Alien itu hanya butuh finis ke-11 untuk merebut titel MotoGP keempatnya.
Terakhir, Marquez punya rekor bagus di sirkuit yang memiliki karakteristik berlawanan dengan arah jarum jam seperti Ricardo Tormo di Valencia. Sejak naik ke kelas MotoGP pada 2013, Marquez memenangi 20 dari 29 balapan di trek yang didominasi tikungan ke kiri.
Left ⬅️ or right ➡️ ?Which way do #MotoGP riders prefer turning? pic.twitter.com/e0J6n3wX1p
— MotoGP™🇪🇸🏁 (@MotoGP) August 31, 2017
"Saya optimistis karena saya menyukai sirkuit di Valencia. Ricardo Tormo merupakan sirkuit yang berlawanan arah dengan jarum jam dan normalnya saya cocok dengan trek dengan karakteristik seperti itu," kata Marquez seperti dikutip dari situs resmi MotoGP, Kamis (9/11/2017).
MotoGP 2017 menggelar lima balapan di sirkuit yang berlawanan arah dengan jarum jam, termasuk Ricardo Tormo di Valencia. Pada empat balapan yang sudah berlangsung, Marc Marquez tak terkalahkan. Berikut ini adalah bukti Marquez raja sirkuit yang didominasi tikungan ke kiri pada musim ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Austin (AS)
Marquez memulai lomba dari pole position. Namun, fase awal balapan didominasi oleh rekan setim Marquez, Dani Pedrosa.
Marquez baru menyalip Pedrosa pada lap kesembilan. Setelah merebut pucuk pimpinan lomba, Marquez tak terkejar lagi hingga finis terdepan.
Hasil tersebut terasa istimewa bagi Marquez karena menandai kemenangan kelimanya secara beruntun di Austin. Tambahan 25 poin juga membuat posisi Marquez di klasemen sementara melesat dari posisi kedelapan ke peringkat ketiga.
Advertisement
2. Sachsenring (Jerman)
Marquez berduel ketat dengan pebalap tuan rumah Jonas Folger (Yamaha Tech 3) hingga fase akhir balapan. Namun, Marquez akhirnya berhasil mengalahkan Folger untuk mencatat kemenangan kedelapan beruntun di Sachsenring.
Kemenangan itu juga memastikan Marquez merebut puncak klasemen dari Maverick Vinales (Movistar Yamaha).
3. Aragon (Spanyol)
Marquez masih memimpin klasemen sementara. Namun, dia datang ke Aragon dengan poin yang sama seperti rivalnya Andrea Dovizioso (Ducati).
Marquez start kelima dari grid kelima. Setelah berjuang melewati pebalap yang ada di depan, Marquez akhirnya menyalip pimpinan lomba Jorge Lorenzo (Ducati) saat balapan tersisa sembilan lap lagi.
Ketika berada di depan, Marquez terus mendapat tekanan dari Pedrosa. Marquez berhasil mempertahankan posisi terdepan hingga finis untuk memperlebar jarak dengan Dovizioso yang hanya mengakhiri balapan di posisi ketujuh.
Advertisement
4. Phillip Island (Australia)
MotoGP Australia 2017 di Phillip Island disebut-sebut sebagai salah satu balapan terketat sepanjang sejarah kejuaraan dunia balap motor grand prix. Ada lima pebalap yang berduel sengit di grup terdepan sejak pertengahan hingga fase akhir lomba, termasuk Marquez.
Setelah terlibat aksi salip-menyalip dalam balapan yang diwarnai beberapa senggolan, Marquez akhirnya mampu mengalahkan duo Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, Johann Zarco (Yamaha Tech 3), dan Andrea Iannone (Suzuki Ecstar). Kemenangan ini sangat krusial bagi Marquez karena keunggulannya atas Dovizioso melebar menjadi 33 poin.