Bola.com, Valencia - Kepala Teknik Ducati, Gigi Dall'Igna, membantah pihaknya mengeluarkan perintah agar Jorge Lorenzo melakukan team order memberi Andrea Dovizioso ruang untuk menyalip. Menurut Dall'Igna, kode yang muncul di pit board adalah saran, bukan perintah.
Advertisement
Baca Juga
Kejadian tersebut bermula ketika Andrea Dovizioso kesulitan menyalip Jorge Lorenzo pada MotoGP Valencia. Hingga akhirnya pada lap ke-13, Ducati mengirim pesan 'mapping 8' kepada Lorenzo untuk melakukan team order.
Namun, Lorenzo tak bergeming dengan terus menggeber motornya. Ducati tidak menyerah dan mengirim pesan ke dashboard motor Lorenzo agar memberikan jalan untuk Dovizioso.
Lorenzo tetap tak memberikan Dovizioso celah untuk menyalip. Hingga akhirnya pada lap ke-24, Lorenzo terjatuh dan tak lama diikuti oleh Dovizioso yang membuat dia harus mengubur mimpinya untuk meraih gelar MotoGP 2017.
"Itu hanyalah saran, bukan perintah. Anda tahu, keausan ban belakang menjadi masalah kemarin. Jadi, saran kami adalah pebalap tercepat harus tetap berada di depan untuk terus menempel pebalap terdepan agar Dovi memiliki peluang buat memenangi balapan. Itulah tujuan kami selama balapan," kata Dall'Igna seperti dikutip Crash, Selasa (14/11/2017).
"Opini kami yang menonton melalui televisi adalah Dovi merupakan pebalap tercepat. Kami ingin agar dia berada di depan Lorenzo," ucap pria asal Italia itu.
Meski demikian, Gigi Dall'Igna, tetap membela Lorenzo yang dianggap tidak menuruti perintah tim. Dall'Igna menilai terjadi kesalahpahaman antara pesan di pit board dan Lorenzo.
"Para pebalap memiliki opini yang berbeda, Jorge Lorenzo, ketika dia melihat kode di dashboard, mencoba untuk sedikit lebih cepat agar Dovi tak bisa menjangkaunya. Jadi, dia merasa menjadi pebalap tercepat dan dia terus berada di depan. Saya rasa itu adalah kesalahpahaman kami yang menonton melalui TV, itu saja," ujar Dall'Igna.