Sukses


Morbidelli: Valentino Rossi Selalu Jadi Guru Saya

Jakarta Franco Morbidelli masih memikirkan kegagalannya menjuarai balapan di Malaysia pada Moto2 2017. Meski tetap menjadi juara dunia Moto2 2017, murid Valentino Rossi menyesal tidak bisa menyempurnakan .

Gelaran Moto2 tahun ini berhasil menelurkan juara dunia baru. Morbidelli mengunci status tersebut di Malaysia, Oktober lalu. Namun, pembalap yang identik dengan nomor 21 itu tidak memenangi balapan di Malaysia, meski tetap jadi juara dunia. Valentino Rossi turut memuji Morbidelli. 

"Ketika saya memenangkan gelar, saya merasa bahagia selama beberapa detik. Kemudian saya berpikir bahwa ini bukan cara terbaik untuk memenangkan gelar juara dunia," tutur Morbidelli seperti dikutip dari Speedweek, Kamis (30/11/2017).

Kendati demikian, Morbidelli setidaknya mampu menumbuhkan semangat para pembalap Italia. Pasalnya, ini merupakan gelar pertama sejak Valentino Rossi merayakannya pada 2009 di Negeri yang dikenal dengan makanan pastanya tersebut.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Kembalikan Gelar ke Italia

"Saya sangat bangga dengan gelar ini dan saya tidak hanya bahagia untuk diri saya sendiri, tapi juga untuk Italia," tuturnya.

"Sejak 2009, negara kami belum pernah merayakan gelar, dan saya sangat senang bisa mengembalikannya ke Italia," jelas Morbidelli.

Morbidelli selanjutnya bakal mencoba petualangan barunya bersama tim Estrella Galicia 0,0 Marc VDS di kelas utama MotoGP tahun depan. Dia pun sudah tak sabar untuk menguji kemampuannya di lintasan balap bersama para pembalap senior, termasuk mentornya Rossi.

3 dari 3 halaman

Gambaran tentang Rossi

Lantas apa yang bisa digambarkan Morbidelli tentang Rossi. Pembalap berusia 22 tahun itu mengatakan The Doctor akan selalu menjadi guru dan ia seperti paman. Dia pun berharap bisa menyerap ilmu yang diberikan juara dunia tujuh kali di kelas utama MotoGP.

"Vale selalu menjadi guru bagiku, dia seperti paman. Saya mengenalnya sejak saya berumur 12 tahun dan telah belajar banyak darinya sebagai pribadi, profesional dan pembalap. Saya ingin melanjutkan, karena dia masih bisa mengajari saya banyak," jelas Morbidelli. (David Permana)

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer