Jakarta - Johann Zarco tampil gemilang di MotoGP 2017 lalu. Padahal, awalnya, tak banyak yang menyangka dia bisa tampil begitu gemilang.
Ya, Zarco memang hanya menyandang status rookie di MotoGP 2017. Dan ia hanya memperkuat tim satelit seperti Yamaha Tech 3. Artinya, tak akan yang menduga bahwa Zarco akan mampu bersaing di barisan depan saat balapan berlangsung.
Advertisement
Baca Juga
Faktanya, ia justru mampu merangkai catatan mengesankan pada MotoGP musim lalu. Ia meraih tiga podium, dua kali pole position, empat kali mencetak fastest lap, hingga akhirnya berhak duduk di urutan keenam klasemen. Tiga podium itu sendiri didapat di Prancis, Malaysia, dan Valencia.
Pada balapan lainnya, ia juga kerap masuk dalam daftar lima besar. Catatan itu yang menghasilkan dua gelar untuk Zarco. Ia dinobatkan sebagai Rookie of the Year dan pembalap terbaik tim satelit MotoGP 2017.
"Anda tahu, kami tak pernah yakin akan mengharapkan hasil bagus seperti itu karena targetnya bukan menjadi rookie terbaik. Ia bukan hanya rookie terbaik, tapi juga pembalap independen terbaik. Artinya, yang di depannya hanya lima pembalap tim pabrikan," kata Kepala Kru Zarco, Guy Couloun, dilansir Crash.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Titik Bangkit
Jika melihat grafik penampilan, pembalap asal Prancis itu cukup bagus pada paruh pertama. Namun, di pertengahan, performa pembalap 26 tahun itu sempat menurun. Ia baru kembali bangkit pada tiga balapan terakhir musim lalu.
Dalam tiga balapan terakhir, grafiknya terus meningkat. Mulai dari finis di urutan keempat MotoGP Australia, urutan ketiga di Malaysia, dan runner-up di Valencia. Jika dilihat dari posisi klasemen, ia hanya kalah dari Marc Marquez, Andrea Dovizioso, Maverick Vinales, Dani Pedrosa, dan Valentino Rossi.
"Saya pikir tes di Qatar menjadi momen kunci. Kami bisa memperbaiki beberapa hal. Hari terakhir tes sebelum balapan, kami bisa mengkombinasikan semuanya. Sejak itu ia bisa mengatur motornya dengan baik. Ia jauh lebih percaya diri," ujar Coulon.
"Kemudian kami memiliki balapan yang bagus (Qatar), enam lap memimpin. Lalu saya yakin ia mengerti, juga kami, bahwa kami bisa bertarung di depan. Mungkin tidak setiap balapan, tapi ia sempat menjadi pembalap MotoGP teratas," ia menambahkan.
Advertisement
Rapor Zarco di Semua Kelas
125cc: 50 balapan, 1 menang, 11 podium, 4 pole, 5 fastest lap, 371,5 poin
Moto2: 88 balapan, 15 menang, 30 podium, 15 pole, 7 fastest lap, 1.010 poin
MotoGP: 17 balapan, 0 menang, 3 podium, 2 pole, 4 fastest lap, 174 poin