Sukses


Pebalap Legendaris MotoGP Tidak Rela Rekornya Dikalahkan Rossi

Jakarta Setiap kali gelaran MotoGP berlangsung nama Giacomo Agostini menjadi perhatian media. Pendapatnya selalu didengar mengingat dia dianggap sebagai legenda balap motor dengan 15 kali juara dunia di dua kelas berbeda 350cc dan 500cc (sekarang MotoGP).

Selama berkarier sebagai pembalap pada 1963-1977, Agostini telah mengoleksi 122 kemenangan. Total, dia telah mengemas 159 kemenangan dengan rincian (122 podium pertama, 32 kedua, dan 2 peringkat ketiga).

Itu merupakan catatan prestasi luar biasa buat seorang Agostini. Dia selalu menjadi rujukan pembalap MotoGP untuk menyamai rekor yang dipegangnya dan belum lama ini pria berusia 75 tahun itu menghadiri acara Festival Olahraga berbicara tentang arti catatan tersebut.

"Rekor yang paling dekat dengan hati saya adalah jumlah gelar dunia. Jika Anda jadi juara dunia, maka gelar akan terus bersama Anda. Saat meraih gelar pertama, saya tak merasa sebagai yang terbaik di dunia. Lalu saya dapat 15 dan belum terkalahkan sampai kini, barulah saya menikmatinya," tutur Agostini, seperti dikutip dari Tuttomotori, Sabtu (3/1/2018).

"Saat Anda membuat balapan dan menang, kemenangan adalah hal yang hebat. Tentu saja semua orang mengharapkan catatan karena hanya saya yang memegang catatan itu. Balapan mungkin telah memenangkan pembalap lain juga, tapi catatan saya adalah sesuatu yang tetap berlaku sampai Anda dikalahkan," tambah Agostini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tidak Suka

Giacomo Agostini. (AFP/Giuseppe Cacace)

Sejauh ini yang paling dekat dengan catatan gelar juara dunia Agostini yakni Valentino Rossi. Ditanya apakah dia akan senang jika ada pembalap lain yang mengalahkan prestasinya, dia menjawab tidak.

"Bila Anda menjadi juara dunia, itu adalah sesuatu yang tetap bersama Anda. Ketika saya memenangkan gelar pertama, saya tidak menganggap saya adalah yang terbaik di dunia. Kemudian sampai 15 gelar juara dan jangan dikalahkan, Anda pasti enjoy," katanya.

"Ketika seseorang bertanya kepada saya apakah saya akan senang dikalahkan oleh Valentino Rossi, saya bilang tidak. Saya akan salah jika saya mengatakan bahwa saya akan bahagia. Namun, suatu saat ada seseorang bisa mengalahkannya," ucap Agostini.

 

3 dari 3 halaman

Masa Depan Rossi

Legenda kejuaraan dunia balap motor grand prix, Giacomo Agostini (kanan), membandingkan Nico Rosberg dengan Casey Stoner dan Valentino Rossi. (Motorsport)

Valentino Rossi kembali membicarakan masa depannya di tim Movistar Yamaha. Juara dunia tujuh kali MotoGP itu berkata bahwa dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha Motor Racing. Namun, dirinya masih menunggu waktu yang tepat untuk memperbarui kesepakatan tersebut.

Tim Yamaha dalam beberapa musim terakhir selalu menempatkan Rossi sebagai pembalap spesial. Pembalap Italia itu pun tak pernah telat untuk membicarakan masa depannya, seperti yang pernah terjadi pada musim lalu.

Akan tetapi, agak sedikit aneh ketika Maverick Vinales lebih dulu membicarakan masa depannya. Rossi tidak mempermasalahkan hal itu mengingat dirinya sudah berkomitmen bahwa ia akan melihat seberapa besar dia kompetitif menunggangi motor YZR-M1.

"Saya sudah mengatakan bahwa saya ingin menunggu hingga tiga tes pertama. Ada beberapa hal, pertama saya ingin melihat apakah saya masih kompetitif dan bagaimana motornya melaju," kata Rossi kepada awak media, seperti dikutip dari Todocircuito, Jumat (2/2/2018). (David Permana)

Sumber: Liputan6.com

Video Populer

Foto Populer