Losail - Tiga tes MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sirkuit Buriram, Thailand, dan Sirkuit Losail, Qatar, sudah selesai digelar. Tiga pembalap berbeda berhasil kuasai tiga sirkuit itu.
Bagi semua pembalap, tes pramusim kali ini sangat penting dalam upaya mereka mempersiapkan diri menuju MotoGP 2018. Berkaca dari musim 2017, setiap pembalap wajib mengetahui apa yang menjadi potensinya karena persaingan menjadi semakin ketat.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diketahui, banyak pembalap top yang tak berdaya menghadapi persaingan di musim lalu. Di sisi lain, justru pembalap yang tak diwaspadai yang muncul sebagai pesaing juara. Dalam hal ini adalah pembalap Ducati, Andrea Dovizioso.
Kini, setelah melihat hasil tes pramusim MotoGP 2018, publik semakin sulit menebak siapa saja yang akan terlibat dalam persaingan gelar juara dunia. Pasalnya, pembalap yang menguasai tes pramusim adalah sosok yang berbeda. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Jorge Lorenzo (Malaysia)
Bagi Lorenzo, Sepang bukan lintasan yang kerap memberikan mimpi buruk. Meski belum pernah menang di kelas MotoGP, setidaknya pembalap asal Spanyol itu rutin meraih podium di Sepang sejak 2012.
Tak heran jika Lorenzo seakan tak menemui hambatan selama menjalani tes di Sepang, 28-30 Januari 2018. Sejak hari pertama, ia langsung menempati urutan ketiga usai mencatatkan waktu 1 menit 59,802 detik. Ia memperbaiki catatan waktunya pada hari kedua menjadi 1 menit 59,498 detik.
Pada hari ketiga, Lorenzo melesat ke posisi teratas. Ia mengukir waktu 1 menit 58,830 detik, unggul 0,179 detik atas Dani Pedrosa. Berkat kecepatannya, para pembalap pun mulai menjadikan X-Fuera sebagai kandidat juara dunia MotoGP 2018.
"Di motor, hanya kondisi sekarang yang dihitung. Kritikan yang diterima Jorge bakal menjadi motivasi untuknya. Saya tak akan terkejut jika melihatnya juara di Qatar," ucap Marc Marquez.
Advertisement
2. Dani Pedrosa (Thailand)
Bagi sebagian besar pembalap, tes pramusim di Sirkuit Buriram, 16-18 Februari 2018, menciptakan tantangan yang sangat besar. Maklum, ini adalah kali pertama para pembalap melakoni sesi tes di Buriram, sirkuit baru yang disiapkan untuk MotoGP 2018.
Namun, Honda memperlihatkan bahwa mereka sama sekali tak mengalami masalah selama menjalani tes di sana. Secara bergantian para pembalap mereka menjadi yang tercepat. Hari pertama adalah Cal Crutchlow, Marquez pada hari kedua, dan Pedrosa pada hari ketiga.
Dengan waktu 1 menit 29,781 detik, Pedrosa yang berhak menempati posisi teratas dalam daftar rekapitulasi catatan waktu selama di sana. Ia unggul 0,086 detik atas pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco. Bagi Pedrosa, jelas ini menjadi pertanda bagus dalam upaya merebut takhta juara dunia.
"Kami meninggalkan Thailand dengan perasaan positif. Tes pramusim ini sangat sulit lantaran suhu lintasan yang sering berubah-ubah, dan kami sangat bekerja keras selama tiga hari pengujian," tutur Pedrosa seperti dikutip dari laman resmi Honda.
3. Johann Zarco (Qatar)
Dibandingkan tes di Malaysia dan Thailand, hasil tes di Sirkuit Losail, Qatar, 1-3 Maret 2018, mungkin yang paling mengejutkan. Terlihat jelas bahwa para pembalap masih kesulitan mengatasi suhu yang dingin di Losail.
Namun, kendala itu tak berlaku bagi Zarco. Pembalap asal Prancis yang menjadi Rookie of the Year MotoGP 2017 itu mendapatkan hasil yang melampaui ekspektasi. Awalnya, pembalap berusia 27 tahun itu hanya menempati posisi keempat pada hari pertama dan kedua. Namun, selisih dengan pembalap teratas tak lebih dari 0,3 detik.
Pada hari terakhir, kecepatannya begitu sulit ditandingi pembalap lain. Juara Moto2 2016 itu menjadi yang tercepat setelah mengukir waktu 1 menit 54,029 detik. Ia unggul 0,247 detik atas pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi.
"Jika kami menemukan set-up yang tepat, kami akan menemukan cukup kepercayaan diri untuk melaju cepat. Bahkan saat hujan kami tak akan pernah memiliki lintasan yang benar-benar basah karena suhu sangat tinggi dan permukaannya mengering dengan cepat," tegas Zarco.
Advertisement