Jakarta - Valentino Rossi sulit dipisahkan dengan MotoGP. Meski sudah berusia 39 tahun, dia tetap jadi primadona.
Tahun ini jadi musim ke-23 buat Rossi di kejuaraan Grand Prix balap motor. Impian terhadap gelar juara dunia ke-10 selalu menjadi obsesinya sebagai motivasi untuk terus berlanjut.
Meski usia Rossi sudah tidak muda lagi, namun pembalap keriting asal Italia itu tetap memutuskan untuk mengaspal di ajang MotoGP.
Advertisement
Baca Juga
Dalam beberapa tahun ke belakang, motivasinya terus menyala mengingat ada pembalap yang mulai mengusik ketenangannya. Dia adalah Marc Marquez, yang musim lalu jadi yang terbaik di lintasan MotoGP.
Inilah tentu jadi tantangan terbesar Rossi. Sebelum mengakhiri karier, dia tentu berambisi mengungguli Marquez.
Hanya, Rossi harus menghadapi sejumlah kesulitan untuk kembali menjadi yang terbaik di MotoGP. Berikut gambaran kesulitan yang dihadapi pemilik nomor 46 itu musim ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Kinerja M1
Tujuan Rossi musim ini tak akan pernah berubah dari sebelumnya. Tapi untuk tahun ini agak sedikit berbeda, karena dia bakal mempertimbangkan pensiun andai tim Movistar Yamaha tidak mampu memberikan dukungan penuh.
Apa yang diinginkan Rossi setidaknya harus didukung dengan kualitas kinerja motor Yamaha YZR-M1. Pasalnya, motor tim pabrikan asal Jepang dalam dua musim terakhir mengalami perubahan yang drastis. Ini semacam teka-teki yang juga harus dipecahkan pembalap.
Advertisement
2. Pasang Surut Prestasi
Gelombang pasang surut telah jadi sebuah tradisi yang sering terjadi jelang bergulirnya seri perdana MotoGP. Hasil tes pramusim selalu dijadikan acuan untuk menilai seberapa kompetitif pembalap berada di motornya.
Bagi Rossi, ini hambatan yang patut diperhatikan oleh seluruh teknisi di Yamaha. Sebab, tim Garpu Tala mencoba untuk meletakkan semua pengalaman dan kreativitas mereka pada M1.
Saat ini, bagaimanapun, hasil tes tidak memberikan jawaban yang diharapkan Rossi lantaran ada sesuatu yang berubah-ubah.
3. Solusi yang Pasti
Ini tentunya menjadi pekerjaan rumah yang berat buat Yamaha untuk menemukan solusi terbaik sebelum Rossi memulai balapan MotoGP 2018. Putaran pertamanya sendiri akan digelar di Sirkuir Losail, Qatar, 18 Maret mendatang.
Mereka harus menjamin, jangan sampai ini membuat jengkel Rossi karena satu hal yang diinginkannya yakni memenangkan balapan dan berdiri gagah di podium. (David Permana)
Sumber: Liputan6.com
Advertisement