Jakarta Media-media Eropa yang menyoroti MotoGP ramai memberitakan kecaman Jorge Lorenzo kepada mantan rekan setimnya di Yamaha, Valentino Rossi. Berita itu muncul dari buku autobiografi Lorenzo yang baru saja diluncurkan.
Dalam autobiografinya tersebut, Lorenzo mengungkapkan berbagai hal yang jadi pengalamannya selama berkiprah sebagai pembalap MotoGP. Namun, ketimbang fakta-fakta lain, penjelasan Lorenzo soal Rossi yang justru menarik banyak perhatian.
Advertisement
Baca Juga
Salah satunya adalah tuduhan Lorenzo bahwa The Doctor meniru gaya balapnya setelah kembali ke Yamaha dari Ducati pada musim 2013. Selain itu, X-Fuera juga terkesan menyudutkan Rossi soal insiden yang terjadi dengan Marc Marquez pada MotoGP Malaysia 2015.
Entah peduli atau tidak, belum ada respons kekesalan yang diperlihatkan Rossi kepada Lorenzo hingga jelang MotoGP Spanyol 2018 di Sirkuit Jerez, Minggu (6/5/2018). Sebaliknya, pembalap asal Italia itu justru memberikan dukungan agar Lorenzo bangkit di Jerez.
"Ini situasi sulit dan sangat membuatnya frustrasi. Bagi saya, tak mudah untuk tetap percaya diri dan menemukan motivasi (ketika saya ada di Ducati). Tapi Lorenzo adalah pembalap yang sangat kuat dan menurut saya ia akan kuat di Jerez," ujar Rossi, dikutip Autosport.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keyakinan Lorenzo
Saat ini Lorenzo memang dalam situasi tersudut. Performa buruknya bersama Ducati menuai kritik dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa pembalap berusia 30 tahun itu tak layak mendapatkan upah 12 juta euro per musim di Ducati.
Imbasnya, Ducati pun jadi ragu untuk memperpanjang kerja samanya dengan Lorenzo. Perlu diketahui, kontrak Lorenzo bersama Ducati bakal kedaluwarsa usai musim 2018. Sampai saat ini, belum ada kepastian mengenai masa depannya.
"Tahun lalu, tanpa fairing, saya finis ketiga di Jerez. Ini trek yang saya suka, tak banyak gundukan. Secara teoretis, saya akan cepat di sana. Trek selanjutnya akan lebih baik bagi kami, Jerez, Le Mans, dan pasti Mugello, Montmello. Mungkin kami akan lebih bersenang-senang," timpal Lorenzo.
Advertisement
Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP
2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin
2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin
2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin
2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin
2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin
2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin
2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin
2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin
2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin
2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin
2018: 3 balapan, 0 menang, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 6 poin