Jakarta Meski terbilang uzur untuk ukuran pembalap, Valentino Rossi belum juga menunjukkan tanda-tanda pensiun. Namun saat kontraknya berakhir pada MotoGP 2020, Rossi akan berusia 41 tahun dan banyak yang memprediksi itu akan jadi musim terakhir The Doctor.
Rossi membuktikan bahwa usia tak mempengaruhi karier seorang pembalap di MotoGP. Di usianya yang sudah menginjak 39 tahun sejak 16 Februari 2018, pembalap Movistar Yamaha itu masih mampu tampil kompetitif.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini ia menempati urutan kedua klasemen MotoGP. Raihan podium ketiga dalam tiga balapan terakhir membawanya mengoleksi 88 poin dari tujuh balapan. Meski masih terpaut 27 poin dari Marc Marquez, pembalap Repsol Honda, tetap saja itu jadi sebuah pencapaian hebat bagi Rossi.
Namun, cepat atau lambat Rossi akan segera memutuskan pensiun dari kariernya sebagai pembalap MotoGP. Publik memprediksi bahwa pensiunnya Rossi akan terjadi saat musim 2020 berakhir, tepatnya saat kontraknya bersama Yamaha kadaluarsa.
Jika itu terjadi, tim Garpu Tala tentu akan merasakan kehilangan yang besar. Selain itu, mereka pun memiliki tugas berat mencari pembalap yang layak menggantikannya. Dilansir Don Balon, laporan yang beredar saat ini sosok tersebut adalah Marquez.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dampak Kehadiran Lorenzo
Laporan itu muncul tak lepas dari kedatangan Jorge Lorenzo ke Honda. Kehadiran Lorenzo mulai musim depan akan membuat Honda memiliki dua pembalap top. Peluang Lorenzo dan Marquez bersaing dalam perebutan gelar pun sangat terbuka.
Biasanya, tim akan kesulitan menjaga keharmonisan saat memiliki dua pembalap yang sama-sama berjuang untuk gelar juara dunia. Situasi seperti itu juga sempat dialami Lorenzo dan Rossi di Yamaha hingga keduanya memutuskan berpisah.
Jika itu terjadi di Honda, pembalap yang kemungkinan besar bakal angkat kaki adalah Marquez. Selain demi menghindari gesekan dengan Lorenzo, The Baby Alien tentu juga memiliki tantangan untuk meraih kesuksesan bersama tim lain. Dan Yamaha bisa jadi tempat yang tepat bagi Marquez untuk mewujudkan impiannya.
Advertisement
Rapor Marquez di Setiap Musim
125cc
2008: 13 balapan, 0 menang, 1 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 63 poin, urutan ke-13
2009: 16 balapan, 0 menang, 1 podium, 2 pole, 1 fastest lap, 94 poin, urutan kedelapan
2010: 17 balapan, 10 menang, 12 podium, 12 pole, 8 fastest lap, 310 poin, juara
Moto2
2011: 15 balapan, 7 menang, 11 podium, 7 pole, 2 fastest lap, 251 poin, runner-up
2012: 17 balapan, 9 menang, 14 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 328 poin, juara
MotoGP
2013: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 9 pole, 11 fastest lap, 334 poin, juara
2014: 18 balapan, 13 menang, 14 podium, 13 pole, 12 fastest lap, 362 poin, juara
2015: 18 balapan, 5 menang, 9 podium, 8 pole, 7 fastest lap, 242 poin, urutan ketiga
2016: 18 balapan, 5 menang, 12 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 398 poin, juara
2017: 18 balapan, 6 menang, 12 podium, 8 pole, 3 fastest lap, 298 poin, juara
2018: 7 balapan, 3 menang, 5 podium, 1 pole, 4 fastest lap, 115 poin, urutan pertama
Sumber: Liputan6.com