Sukses


MotoGP: Duet Bareng, Lorenzo dan Marquez Bakal Konflik

Jakarta Jorge Lorenzo dan Marc Marquez akan berduet di Repsol Honda mulai MotoGP 2019. Lorenzo yang saat ini membalap untuk Ducati akan menggantikan posisi Dani Pedrosa sebagai tandem dari Marquez.

Meski MotoGP 2018 belum berakhir, publik sudah dihebohkan dengan perubahan dalam komposisi pembalap di musim depan. Dimulai dari Dani Pedrosa yang memutuskan hengkang dari Honda, Lorenzo ditunjuk sebagai penggantinya, dan Danilo Petrucci mengisi slot pembalap utama Ducati.

Selama ini, Lorenzo dikenal memiliki hubungan yang baik. Hal itu terjalin sejak X-Fuera masih memperkuat Yamaha. Bahkan, keduanya sempat membuat kontroversi karena The Baby Alien dianggap membantu Lorenzo jadi juara MotoGP 2015 karena faktor sesama pembalap Spanyol.

Mengenai hal itu, Wayne Gardner menilai pertemanan keduanya tak akan bertahan saat MotoGP 2019 dimulai. Itu karena kedua pembalap sama-sama memiliki peluang untuk tampil sebagai juara. Gesekan-gesekan pun akan jadi bumbu keretakan hubungan Marquez dan Lorenzo.

"Itu sangat menarik. Di atas semua dinamika dalam tim, Marc dan Jorge mungkin berteman saat ini, tapi tak akan lagi pada tahun depan. Saya pikir akan sangat menarik untuk melihatnya dari luar. Tapi Anda akan jadi tim yang sangat dinamis dan cepat," ujar Gardner yang menjuarai kelas 500cc 1987 dikutip Speedweek.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Akui Kehebatan Lorenzo

Di sisi lain, kehadiran Lorenzo akan membuat Honda jauh lebih kuat. Pengalaman dan pengetahuannya jelas akan membantu perkembangan motor Honda. Terlebih, ia juga sudah membuktikan bahwa dirinya bisa beradaptasi dengan motor Ducati.

Setelah terpuruk di musim 2017 dan berlanjut hingga awal musim 2018, pembalap berusia 31 tahun itu akhirnya mampu menorehkan kemenangan perdananya. Bahkan, ia langsung mengukir dua kemenangan beruntun, yakni di Italia dan Catalunya.

"Dua kemenangan Lorenzo tak mengejutkan saya. Ia adalah pembalap yang sangat cepat. Kita semua tahu itu dalam waktu yang lama. Masalahnya adalah motivasi. Jika ia termotivasi dengan baik, ia juga punya kesempatan untuk memenangkan gelar," Gardner menjelaskan.

 

3 dari 3 halaman

Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

2018: 8 balapan, 2 menang, 2 podium, 1 pole, 1 fastest lap, 75 poin

Sumber Liputan6.com

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer